Perubahan gerak tubuh sering kali dianggap hal biasa pada usia lanjut. Namun, tahukah Anda bahwa dari cara lansia bergerak, kita dapat membaca tanda-tanda penyakit tertentu? Gerakan tubuh yang melambat, goyah, atau kaku bukan hanya akibat penuaan alami, melainkan bisa menjadi indikator gangguan saraf, otot, sendi, bahkan jantung dan otak.
Dalam dunia medis, hal ini dikenal sebagai dimensi gerak — yaitu bagaimana tubuh bergerak, berkoordinasi, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Mari kita pahami lebih dalam agar bisa mengenali gejala sejak dini.
![]() |
| Gerakan-pada-lansia-yang-perlu-di-waspadai-ada-tanda-penyakit. (Sumber: foto-grup) |
Apa Itu Dimensi Gerak pada Lansia?
Dimensi gerak adalah aspek yang mencakup semua bentuk aktivitas fisik tubuh, meliputi:
-
Kecepatan gerak (velocity)
-
Keseimbangan dan koordinasi
-
Kekuatan otot dan postur tubuh
-
Irama gerakan
-
Rentang pergerakan sendi (range of motion)
Ketika salah satu dimensi ini terganggu, lansia dapat mengalami kesulitan dalam berjalan, duduk, berdiri, atau melakukan aktivitas harian. Gangguan ini sering kali menjadi tanda awal kondisi medis tertentu.
9 Gerakan Kaki dan Tangan Tanda Penyakit Serius pada Lansia
1. Jalan Terseret (Shuffling Gait)
Gerakan ini terlihat ketika lansia berjalan dengan langkah yang sangat pendek, menyeret kaki di lantai, dan kesulitan mengangkat ujung kaki. Lengan seringkali tidak mengayun secara normal. Kesulitan saat memulai langkah atau saat berbalik juga sering muncul.
Alarm Penyakit: Ini adalah tanda klasik dari Penyakit Parkinson atau gangguan neurologis yang memengaruhi pusat kendali gerakan di otak.
2. Tremor Saat Istirahat (Resting Tremor)
Perhatikan tangan atau jari lansia saat mereka sedang santai, misalnya saat duduk di sofa atau meletakkan tangan di pangkuan. Jika jari atau tangan bergetar secara ritmis (teratur) saat tidak digunakan, ini adalah tremor istirahat. Getaran ini biasanya hilang saat lansia mencoba memegang suatu benda.
Alarm Penyakit: Tanda klasik Penyakit Parkinson di tahap awal.
3. Kaki Menjatuh (Foot Drop)
Gerakan ini terjadi saat lansia sulit atau tidak mampu mengangkat bagian depan kaki (ujung kaki) ketika melangkah. Untuk menghindari ujung kaki tersangkut, mereka sering mengompensasinya dengan mengangkat lutut sangat tinggi (steppage gait).
Alarm Penyakit: Menunjukkan adanya Kerusakan Saraf (Neuropati Perifer) atau bisa menjadi sisa gejala dari Stroke minor/ringan (Transient Ischemic Attack - TIA).
4. Asimetri Gerak yang Mendadak
Perhatikan apakah ada perbedaan kekuatan atau koordinasi yang tiba-tiba antara sisi kanan dan kiri tubuh. Contohnya, salah satu tangan terlihat lebih lemas, tidak bisa menggenggam dengan kuat, atau kaki di salah satu sisi diseret saat berjalan.
Alarm Penyakit: Ini adalah tanda darurat medis dan harus diwaspadai sebagai gejala Stroke. Asimetri mendadak menunjukkan kerusakan pada sisi otak yang mengontrol sisi tubuh yang berlawanan.
5. Gerakan Menggulirkan Pil (Pill-Rolling)
Gerakan halus pada jari (terutama ibu jari dan telunjuk) seperti sedang menggulirkan pil atau membuat bola-bola kecil di antara jari-jari. Gerakan ini sering berulang, tidak disadari, dan terjadi saat lansia sedang istirahat.
Alarm Penyakit: Bentuk spesifik dari tremor istirahat yang sering dikaitkan dengan tahapan awal Penyakit Parkinson.
6. Gerak Tidak Terkoordinasi (Ataksia)
- Kemungkinan Penyakit/Kondisi: Kerusakan Otak Kecil (misalnya karena stroke atau tumor), atau efek samping dari obat-obatan tertentu.
7. Gerak Involunter (Tidak Disadari)
Kemungkinan Penyakit/Kondisi: Penyakit Huntington, Tardive Dyskinesia (efek samping penggunaan obat kejiwaan jangka panjang), atau kondisi neurologis serius lainnya.
8. Wajah Datar (Mask Face)
Ekspresi wajah berkurang secara drastis; wajah terlihat kaku, kurang berekspresi, jarang berkedip, dan terkesan tanpa emosi (seperti memakai topeng). Ini adalah gangguan gerak halus pada otot wajah. Walaupun bukan gerakan anggota badan, ini adalah dimensi gerak yang penting diamati.
Kemungkinan Penyakit/Kondisi: Penyakit Parkinson, atau terkadang merupakan tanda Depresi Berat atau efek samping obat.
9. Gerakan Lamban Disertai Lemas
Kemungkinan Penyakit/Kondisi: Anemia (kekurangan darah), Gangguan Jantung (Gagal Jantung atau penyakit jantung koroner), atau Kekurangan Nutrisi parah.
Mengapa Gerak Bisa Menjadi Indikator Penyakit?
Gerakan tubuh dikendalikan oleh sistem saraf, otot, dan rangka. Jika salah satu sistem ini mengalami gangguan, maka tubuh tidak mampu melakukan koordinasi gerak normal.
Beberapa penyebab umum antara lain:
-
Penurunan dopamin pada otak (seperti pada Parkinson).
-
Kerusakan otak kecil (cerebellum) yang mengatur keseimbangan.
-
Kelemahan otot akibat kurang gizi atau kurang aktivitas.
-
Efek samping obat penenang atau antihipertensi.
-
Gangguan metabolik seperti diabetes atau tiroid.
Kapan Harus Waspada?
Segera lakukan pemeriksaan medis jika lansia menunjukkan:
-
Perubahan gerak yang mendadak (misalnya tiba-tiba lamban atau goyah).
-
Kesulitan berdiri dari posisi duduk tanpa bantuan.
-
Tangan atau kepala bergetar terus-menerus.
-
Ekspresi wajah kaku dan suara melemah.
-
Langkah pendek dan terseret.
Semakin cepat gejala dikenali, semakin besar peluang untuk menangani penyebabnya sebelum memburuk.
Tips Menjaga Gerak Sehat pada Lansia
-
Lakukan olahraga ringan setiap hari seperti jalan kaki, senam lansia, atau yoga.
-
Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya kalsium, protein, dan vitamin B.
-
Rutin periksa kesehatan terutama fungsi saraf, sendi, dan keseimbangan.
-
Hindari duduk terlalu lama — gerak kecil setiap jam membantu menjaga kelenturan otot.
-
Perhatikan perubahan kecil dalam pola berjalan atau cara bergerak.
Kesimpulan
Gerakan tubuh merupakan cerminan langsung dari kondisi kesehatan lansia. Melalui dimensi gerak, kita dapat mengenali tanda-tanda awal penyakit seperti Parkinson, stroke, gangguan otot, atau kekurangan gizi.
Perubahan sekecil apa pun pada pola berjalan, gerakan tangan, atau postur tubuh sebaiknya tidak diabaikan. Dengan pengawasan rutin dan aktivitas fisik teratur, lansia dapat tetap aktif, mandiri, dan sehat di usia senja.
Setelah membaca semua ini, Anda pasti punya pengalaman pahit soal gerak,berikan komentar Anda
Artikel lain yang Menarik
Artikel Inspirasi Lansia
Sumber:
-
National Institute on Aging. Movement Disorders in Older Adults. 2024.
-
Mayo Clinic. Parkinson’s Disease: Symptoms and Causes. 2023.
-
World Health Organization (WHO). Healthy Ageing and Functional Ability. 2022.
-
Harvard Health Publishing. Mobility and Balance Problems in the Elderly. 2023.
-
American Geriatrics Society. Gait and Balance Disorders in Older Adults. 2024.

.webp)

.webp)


.webp)




