Sunday, 9 November 2025

Bau Apek Lansia Ternyata 'Kode Rahasia' Penyakit Serius! Kenali 5 Aroma Alarm Medis Ini

       Bau tubuh sering kali dianggap hal yang wajar pada lansia, namun tidak semua bau muncul karena faktor usia. Dalam dunia medis, perubahan bau tubuh bisa mencerminkan kondisi kesehatan organ dalam.

Faktanya, beberapa penyakit pada lansia menghasilkan senyawa kimia tertentu yang tercium dari napas, keringat, atau kulit. Dengan mengenali perubahan aroma tubuh, keluarga dapat lebih cepat mendeteksi gangguan kesehatan sebelum terlambat.

Bau-menjadi-cermin-kondisi-kesehatan-manusia.
(Sumber: foto grup P3)

Mengapa Bau Tubuh Lansia Berubah?

Seiring bertambahnya usia, tubuh lansia mengalami berbagai perubahan biologis yang memengaruhi aroma tubuh, antara lain:

  • Penurunan fungsi hati dan ginjal, sehingga racun lebih lama dibuang dari tubuh.

  • Perubahan hormon dan metabolisme kulit, menyebabkan timbunan lemak teroksidasi.

  • Efek obat-obatan, yang bisa memunculkan aroma khas dari napas atau keringat.

  • Masalah kebersihan diri, karena keterbatasan fisik atau gangguan kognitif.

Perpaduan faktor-faktor tersebut menjadikan bau tubuh lansia lebih kompleks — dan terkadang menjadi indikator penyakit tertentu.

Jenis Bau yang Dapat Mencirikan Sakit pada Lansia

Jenis Bau TubuhCiri Bau yang TerciumKemungkinan Penyakit atau Kondisi
1.Bau “tua” khas (nonenal)Bau seperti lemak tengik atau lilin lama di kulit.Proses penuaan alami, meningkat bila metabolisme menurun.
2.Bau aseton (manis seperti penghapus kuteks)Napas berbau manis atau seperti buah busuk.Diabetes tidak terkontrol (ketoasidosis diabetik).
3.Bau amonia (seperti urin atau ikan busuk)Bau dari napas atau keringat.Gagal ginjal, penumpukan urea dalam darah.
4.Bau busuk dari mulut (halitosis)Bau tajam seperti belerang atau busuk.Infeksi gusi, gangguan lambung, paru-paru, atau hati.
5.Bau hati (foetor hepaticus)Bau manis-busuk seperti hati mentah atau buah busuk.Gagal hati atau sirosis.
6.Bau logamRasa atau aroma besi di mulut.Pendarahan gusi, infeksi paru, atau efek obat.
7.Bau asam pada tubuhKeringat berbau tajam seperti cuka.Gangguan pencernaan atau ketidakseimbangan bakteri kulit.
8.Bau urin tajamBau amonia dari pakaian atau tubuh.Infeksi saluran kemih (ISK).
9.Bau busuk dari lukaBau menyengat dari kulit yang luka.Infeksi luka tekan (bed sore) atau infeksi kulit berat.

Makna Medis di Balik Bau Tubuh

Bau tubuh bukan sekadar hal estetika, tetapi juga indikator medis.
Beberapa contoh hubungan bau dan penyakit:

  • Bau manis → tanda tubuh membakar lemak akibat kekurangan insulin.

  • Bau amonia → ginjal tidak mampu menyaring racun.

  • Bau hati (foetor hepaticus) → racun sulfur menumpuk akibat kerusakan hati.

  • Bau luka busuk → infeksi kulit berat yang bisa berisiko sepsis bila dibiarkan.

Karena itu, perubahan aroma tubuh yang tidak biasa sebaiknya tidak diabaikan, terutama bila disertai gejala lain seperti lemas, mual, atau perubahan warna kulit.

Tips Mengenali dan Menangani Bau Tubuh pada Lansia

  1. Amati bau yang tidak biasa — apakah muncul dari napas, kulit, atau luka.

  2. Perhatikan waktu munculnya — bau yang menetap meski sudah mandi bisa menjadi sinyal medis.

  3. Hindari menutupi dengan parfum atau minyak wangi, karena dapat menyamarkan gejala penting.

  4. Bantu perawatan diri — jaga kebersihan kulit, gigi, dan pakaian.

  5. Periksa ke dokter bila bau tubuh berubah signifikan atau disertai gejala lain.

Cara Alami Mengurangi Bau Tubuh pada Lansia

  • Konsumsi air putih yang cukup untuk membantu ginjal membuang racun.

  • Konsumsi sayuran hijau dan buah segar untuk menetralkan aroma tubuh.

  • Gunakan sabun antibakteri lembut agar kulit tetap sehat tanpa iritasi.

  • Ganti pakaian setiap hari, terutama yang terkena keringat.

  • Ventilasi ruangan yang baik agar tubuh tidak lembap.

Kesimpulan

Bau tubuh pada lansia dapat memberi petunjuk berharga mengenai kesehatan organ dalam.
Bau seperti aseton, amonia, logam, atau busuk dari luka sering kali menandakan adanya penyakit serius seperti diabetes, gagal ginjal, atau gangguan hati.
Mengenali perubahan aroma tubuh sejak dini membantu keluarga dan perawat menangani masalah kesehatan sebelum menjadi parah.

Dengan perhatian terhadap hal kecil seperti aroma tubuh, kita dapat memberikan perawatan yang lebih manusiawi dan deteksi dini yang efektif bagi lansia.






Sumber:

  1. Yamazaki, S. et al. 2-Nonenal: Source of the Characteristic “Old Person Smell” and Its Formation Mechanism. Journal of Investigative Dermatology, 2023.

  2. Mayo Clinic. Diabetic Ketoacidosis (DKA): Symptoms and Causes. 2024.

  3. National Kidney Foundation. Uremic Breath and Body Odor in Chronic Kidney Disease. 2023.

  4. American Liver Foundation. Foetor Hepaticus and Liver Failure. 2022.

  5. Harvard Health Publishing. Body Odor and Disease Indicators in Older Adults. 2023.

No comments:

Post a Comment