Pada masa lanjut usia, tubuh mengalami banyak perubahan alami: otot melemah, tulang menjadi lebih rapuh, daya ingat menurun, dan reaksi tubuh melambat. Karena itu, tindakan yang terburu-buru justru bisa membawa risiko yang lebih besar bagi kesehatan lansia.
![]() |
| Ilustrasi lansia yang terburu-buru. (Sumber: image ai) |
1. Risiko Jatuh dan Cedera
Banyak lansia mengalami masalah keseimbangan dan kelenturan sendi. Ketika bergerak terburu-buru—misalnya bangun dari duduk, berjalan cepat, atau menyeberang jalan tanpa perhitungan—risiko jatuh meningkat tajam. Akibat jatuh pada lansia bisa serius, seperti patah tulang panggul atau pergelangan, yang sering kali memerlukan waktu lama untuk pulih. Bahkan, pada sebagian kasus, cedera akibat jatuh bisa menurunkan kemandirian hidup.
2. Tekanan pada Jantung
Tindakan tergesa-gesa membuat tubuh memicu respons stres. Denyut jantung meningkat, tekanan darah naik, dan pernapasan menjadi lebih cepat. Bagi lansia yang memiliki riwayat hipertensi, penyakit jantung, atau stroke, kondisi ini sangat berisiko karena dapat memicu serangan jantung atau stroke mendadak.
3. Gangguan Pencernaan
Kebiasaan makan terburu-buru juga sering dilakukan tanpa disadari. Bagi lansia, hal ini dapat berakibat pada masalah serius seperti tersedak, kembung, atau naiknya asam lambung. Sistem pencernaan yang sudah melambat di usia lanjut membutuhkan ritme makan yang lebih tenang dan teratur agar makanan dapat dicerna dengan baik.
4. Beban Mental dan Emosional
Bertindak tergesa-gesa biasanya tidak lepas dari rasa cemas atau gelisah. Lansia yang hidup dalam tekanan semacam ini berpotensi mengalami stres kronis, yang pada akhirnya dapat memengaruhi daya ingat, kualitas tidur, dan kesehatan otak. Rasa tidak sabar dan mudah marah juga bisa membuat suasana hati mereka memburuk.
5. Menurunnya Kualitas Hidup
Kehidupan di usia lanjut seharusnya dijalani dengan lebih tenang, perlahan, dan penuh kesadaran. Jika lansia terbiasa terburu-buru, mereka cenderung kehilangan kesempatan untuk menikmati aktivitas sehari-hari. Padahal, ritme hidup yang lebih pelan justru dapat menjaga kesehatan fisik sekaligus membawa ketenangan batin.
Tips Praktis Mengurangi Kebiasaan Terburu-buru pada Lansia
-
Bangun dan Bergerak Perlahan
Biasakan untuk tidak langsung berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Ambil jeda beberapa detik agar tubuh beradaptasi, lalu bergerak perlahan. -
Atur Waktu Lebih Longgar
Beri waktu tambahan dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya, jika ada janji pukul 9 pagi, mulailah bersiap satu jam lebih awal agar tidak merasa tergesa-gesa. -
Latihan Pernapasan dan Relaksasi
Lakukan pernapasan dalam atau meditasi ringan setiap hari. Cara sederhana ini membantu menurunkan kecemasan dan menstabilkan detak jantung. -
Makan dengan Kesadaran (Mindful Eating)
Kunyah makanan perlahan, nikmati rasa, dan hindari makan sambil tergesa. Selain baik untuk pencernaan, hal ini juga memberikan rasa tenang. -
Gunakan Alat Bantu Jika Diperlukan
Tongkat, pegangan di kamar mandi, atau alas kaki yang nyaman bisa mengurangi risiko jatuh ketika bergerak terburu-buru. -
Buat Rutinitas Harian yang Tenang
Menyusun jadwal harian yang tetap dapat membantu lansia menjalani aktivitas dengan ritme teratur tanpa terburu-buru.
Kesimpulan
Lansia yang terburu-buru rentan terhadap cedera fisik, tekanan pada jantung, gangguan pencernaan, stres mental, serta menurunnya kualitas hidup. Dengan membangun kebiasaan hidup yang lebih tenang melalui langkah-langkah sederhana—seperti bergerak perlahan, mengatur waktu, dan melatih pernapasan—lansia dapat menjaga kesehatan tubuh sekaligus menikmati masa tua dengan lebih damai dan bermakna.

No comments:
Post a Comment