Berkebun dan menanam tanaman adalah hal yang menyenangkan. Hal ini biasanya menjadi hobi bagi lansia yang sudah pensiun. Beberapa tampak senang menanam tumbuhan hijau, sedangkan sebagian lebih senang menanam bunga, sayur hingga buah-buahan.
Berkebun tetap bisa dilakukan meski tidak memiliki lahan luas. Urban farming bisa menjadi pilihan dengan memanfaatkan pot bunga, wadah plastik bekas, atau menggunakan sistem tanam tanpa tanah (hidroponik).
Lansia sehat di tengah dewasa muda setelah upacara kemerdekaan RI ke- 78 kegiatan sehat selain bercocok tanam. (Sumber: foto pens 49 ceria) |
Namun lansia juga harus berhati-hati karena ada tanaman yang berbahaya, Lansia rentan terhadap beberapa tanaman.
Beberapa alasan mengapa lansia rentan terhadap tanaman, antara lain:
👣 Sistem kekebalan tubuh yang melemah:
Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh lansia cenderung melemah. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap iritasi, reaksi alergi, dan infeksi yang disebabkan oleh tanaman tertentu.
Lansia memperingati hari kemerdekaan RI ke- 78 aktivitas sehat selain berkebun. (Sumber: foto pens 49 ceria) |
👣 Penurunan indra peraba:
Lansia mungkin mengalami penurunan sensitivitas pada indra peraba, yang dapat menyebabkan mereka tidak menyadari sentuhan atau bahaya potensial yang mungkin ditimbulkan oleh tanaman berduri atau beracun.
👣 Penurunan keterampilan motorik:
Kemampuan motorik lansia juga dapat menurun, sehingga mereka mungkin lebih rentan terhadap cedera jika bersentuhan dengan tanaman berduri atau berbahaya. Koordinasi yang buruk atau kelemahan fisik dapat membuat sulit bagi mereka untuk menghindari kontak yang tidak aman dengan tanaman.
lansia hobi bercocok tanam (Sumber: canva.com) |
👣 Penggunaan obat-obatan:
Lansia sering mengonsumsi obat-obatan dalam dosis dan kombinasi yang kompleks. Beberapa tanaman dapat berinteraksi dengan obat-obatan tersebut dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan atau mengurangi efektivitas obat-obatan yang sedang mereka konsumsi.
👣 Gangguan kesehatan yang mendasarinya:
Lansia mungkin memiliki kondisi kesehatan yang mendasari seperti gangguan kardiovaskular, gangguan hati, atau gangguan sistem saraf. Beberapa tanaman tertentu dapat mempengaruhi kondisi ini atau memperburuk gejala yang ada.
Beberapa contoh tanaman yang berpotensi berbahaya termasuk:
🍁 Tanaman berduri:
Tanaman seperti rose bush atau tanaman berduri lainnya dapat menyebabkan luka pada kulit lansia jika mereka tidak berhati-hati.
🍁 Tanaman beracun:
Beberapa tanaman hias atau tanaman liar dapat mengandung zat beracun jika termakan. Contoh tanaman beracun yang umum meliputi azalea, krisan, lily, oleander, dan tanaman poinsettia.
🍁 Tanaman yang menyebabkan iritasi:
Beberapa tanaman, seperti tanaman jelatang, dapat menyebabkan iritasi kulit pada lansia jika mereka terpapar langsung.
Jelatang tanaman yang dapat membuat iritasi kulit lansia (Sumber: foto canva.com) |
🍁 Tanaman obat-obatan:
Lansia sering memiliki pengobatan yang kompleks, dan beberapa tanaman obat dapat berinteraksi dengan obat-obatan tersebut. Konsultasikan dengan dokter atau ahli farmasi sebelum mengonsumsi tanaman obat tertentu.
💬 Untuk diingat bahwa tidak semua tanaman memiliki efek berbahaya pada lansia, dan beberapa bahkan dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun, untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, disarankan untuk menghindari tanaman yang berpotensi berbahaya atau melakukan konsultasi dengan ahli taman atau ahli kesehatan sebelum menanam tanaman baru di sekitar lansia.
Beberapa contoh tanaman yang dapat menyebabkan iritasi pada lansia jika terpapar langsung adalah sebagai berikut:
🌿 Tanaman jelatang (Urtica dioica):
Tanaman ini memiliki rambut-rambut halus yang mengandung zat iritan. Jika lansia bersentuhan dengan tanaman jelatang, mereka dapat mengalami ruam, gatal, dan iritasi pada kulit.
🌿 Tanaman lidah mertua (Sansevieria):
Meskipun umumnya dianggap sebagai tanaman indoor yang aman, beberapa individu mungkin mengalami iritasi kulit jika terkena getah tanaman lidah mertua.
🌿 Tanaman kaktus:
Duri pada tanaman kaktus dapat menyebabkan iritasi kulit jika lansia tidak berhati-hati saat merawat atau menyentuhnya.
🌿 Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis):
Beberapa individu sensitif terhadap getah tanaman kembang sepatu dan dapat mengalami iritasi kulit jika terpapar.
🌿 Tanaman getah (Euphorbia):
Tanaman dalam keluarga Euphorbia, seperti poinsettia atau tanaman lidah buaya, dapat mengandung getah yang mengandung senyawa iritan. Jika lansia bersentuhan dengan getah tersebut, dapat menyebabkan iritasi kulit.
💬 Jika lansia memiliki riwayat sensitivitas atau alergi terhadap tanaman tertentu, penting untuk menghindarkan mereka dari kontak langsung dengan tanaman tersebut. Jika terjadi iritasi atau reaksi alergi setelah bersentuhan dengan tanaman, segera bersihkan area yang terkena dengan air bersih dan sabun ringan, dan konsultasikan dengan dokter jika iritasi berlanjut atau menjadi lebih parah.
Tanaman berduri dapat menjadi berbahaya bagi lansia karena dapat menyebabkan luka dan cedera pada kulit mereka.
Beberapa contoh tanaman berduri yang perlu dihindari oleh lansia antara lain:
🍄 Mawar (Rosa):
Mawar adalah tanaman berduri yang umum di taman. Duri-durinya tajam dan dapat menyebabkan luka jika lansia tidak berhati-hati saat berinteraksi dengan tanaman ini.
🍄 Berberis (Berberis):
Tanaman berberis memiliki duri-duri yang tajam dan berbahaya jika terkena. Mereka dapat menyebabkan cedera pada kulit lansia yang tidak berhati-hati.
Duri berberis berbahaya bila kena kulit lansia (Sumber: foto canva.com) |
🍄 Tanaman kaktus:
Tanaman kaktus memiliki duri-duri yang keras dan tajam. Jika lansia secara tidak sengaja menyentuh atau terjatuh ke tanaman kaktus, bisa menyebabkan luka dan kesulitan dalam mengeluarkan duri.
🍄 Goji Berry (Lycium barbarum):
Beberapa varietas tanaman goji berry memiliki duri pada cabang dan rantingnya. Jika lansia tidak berhati-hati saat memanen atau merawat tanaman ini, mereka dapat terluka oleh durinya.
🍄 Beronjong (Opuntia):
Tanaman beronjong atau yang sering disebut "kaktus tuna" memiliki duri-duri besar dan kasar yang melekat pada batangnya. Lansia harus berhati-hati untuk menghindari cedera saat berinteraksi dengan tanaman ini.
💬 Lansia harus berhati-hati dan menghindari sentuhan langsung dengan tanaman berduri yang berpotensi berbahaya. Jika luka terjadi akibat cedera dari tanaman berduri, segera bersihkan luka dengan air bersih dan sabun ringan, dan hubungi tenaga medis jika luka tersebut parah atau berisiko terinfeksi.
Beberapa tanaman beracun yang dapat berbahaya bagi lansia.
🌺 Oleander (Nerium oleander):
Tanaman ini mengandung zat beracun seperti oleandrin yang dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, gangguan pencernaan, dan masalah neurologis jika dimakan.
🌺 Azalea (Rhododendron):
Tanaman ini mengandung zat beracun seperti andromedotoxin yang dapat menyebabkan muntah, diare, gangguan jantung, dan masalah neurologis jika dimakan.
🌺 Lily (Lilium):
Beberapa varietas lily, seperti lily Calla, lily Easter, dan lily Tiger, dapat beracun bagi kucing, dan kemungkinan juga beracun bagi lansia jika tanaman tersebut dimakan.
🌺 Castor bean (Ricinus communis):
Biji tanaman ini mengandung racun yang disebut ricin. Jika biji ini dikonsumsi, bisa menyebabkan muntah, diare, dehidrasi, dan dalam kasus yang parah, keracunan yang mengancam jiwa.
🌺 Dieffenbachia:
Tanaman hias ini memiliki getah yang mengandung kristal kalsium oksalat yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan membran lendir jika terpapar.
🌺 Datura (Jimsonweed):
Tanaman ini mengandung alkaloid beracun yang dapat menyebabkan efek samping serius, termasuk kebingungan, halusinasi, masalah pernapasan, dan masalah kardiovaskular jika tanaman ini dikonsumsi.
💬 Bila ada tanaman beracun di sekitar lansia, sebaiknya menghindarkan lansia dari kontak langsung dengan tanaman tersebut. Jika terjadi kecurigaan bahwa tanaman telah dimakan atau ada tanda-tanda keracunan, segera hubungi layanan medis darurat atau konsultasikan dengan dokter.
Beberapa tanaman obat yang perlu diwaspadai oleh lansia antara lain:
🌵 Tanaman Digitalis (Digitalis spp.):
Tanaman ini mengandung senyawa digitalis yang digunakan dalam pengobatan penyakit jantung tertentu. Namun, dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping serius seperti gangguan irama jantung atau keracunan digitalis.
🌵 Tanaman Belladonna (Atropa belladonna):
Tanaman ini mengandung alkaloid beracun seperti atropin dan skopolamin. Penggunaan yang tidak tepat atau overdosis dapat menyebabkan efek samping seperti kebingungan, halusinasi, gangguan penglihatan, dan masalah pernapasan.
🌵 Tanaman Valerian (Valeriana officinalis):
Valerian sering digunakan sebagai tanaman obat untuk mengatasi kecemasan dan insomnia. Namun, pada dosis yang tinggi atau penggunaan jangka panjang, tanaman ini dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan, gangguan koordinasi, dan reaksi alergi.
🌵 Tanaman Kava (Piper methysticum):
Tanaman ini digunakan dalam beberapa tradisi sebagai obat penenang. Namun, penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati dan mempengaruhi fungsi kognitif.
💬 Memang beberapa tanaman obat memiliki manfaat terapeutik yang signifikan jika digunakan dengan benar dan di bawah pengawasan yang tepat. Namun, lansia harus berkonsultasi dengan profesional medis atau ahli herbal sebelum mengonsumsi atau menggunakan tanaman obat tertentu.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah lansia dari bahaya tanaman:
📌 Edukasi:
Lansia dan orang-orang yang merawat mereka perlu diberikan informasi tentang tanaman berbahaya dan cara mengidentifikasinya. Berikan pengetahuan tentang jenis tanaman yang beracun, berduri, atau berpotensi menyebabkan iritasi kulit.
📌 Penanaman yang bijaksana:
Pilih tanaman yang aman dan tidak berbahaya untuk ditanam di sekitar area lansia. Hindari tanaman berduri atau beracun yang berpotensi menyebabkan cedera atau masalah kesehatan.
📌 Pemantauan:
Perhatikan secara teratur tanaman di sekitar lansia. Periksa apakah ada tanaman berduri yang tumbuh di area yang dapat dijangkau oleh mereka. Jika ditemukan tanaman berbahaya, segera ambil langkah untuk menghapusnya atau mengisolasi area tersebut.
📌 Tanda peringatan:
Pasang tanda peringatan atau label pada tanaman berbahaya untuk memberi tahu lansia agar berhati-hati dan menghindari kontak langsung.
📌 Pendidikan keselamatan:
Ajarkan lansia untuk tidak menyentuh atau memakan tanaman yang tidak dikenal. Jelaskan risiko yang terkait dengan tanaman berduri atau beracun dan beri tahu mereka tentang gejala yang mungkin muncul jika terjadi paparan.
📌 Pengawasan:
Berikan pengawasan yang memadai pada lansia, terutama jika mereka memiliki gangguan kognitif atau kelemahan fisik yang dapat membuat mereka rentan terhadap cedera. Jangan biarkan mereka berinteraksi dengan tanaman berbahaya tanpa pengawasan.
📌 Konsultasi dengan profesional:
Jika ada kekhawatiran tentang tanaman tertentu di sekitar lansia, konsultasikan dengan ahli taman atau ahli kesehatan untuk saran dan rekomendasi yang tepat.
📌 Perawatan kulit:
Jika lansia sengaja atau tidak sengaja bersentuhan dengan tanaman yang menyebabkan iritasi kulit, pastikan untuk membersihkan area yang terkena dengan air bersih dan sabun ringan serta berikan perawatan kulit yang tepat jika diperlukan.
💬 Kombinasi langkah-langkah tersebut, dapat membantu mencegah lansia dari bahaya yang terkait dengan tanaman di sekitar mereka.
Sumber:
https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/ss/slideshow-poison-plants-guide
https://www.healthvermont.gov/environment/chemicals/poisonous-plants-vermont
https://www.homecareassistancebarrie.ca/easy-to-maintain-plants-for-older-adults/