Sunday, 5 January 2025

Temukan Ikigai Anda: Hidup Tanpa Penyesalan Mulai Hari Ini

        Ikigai (生き甲斐) adalah konsep Jepang yang merujuk pada alasan seseorang untuk hidup atau kebermaknaan dalam hidup. Secara harfiah, "iki" (生き) berarti hidup, dan "gai" (甲斐) berarti nilai atau alasan. Ikigai sering digambarkan sebagai sesuatu yang memberikan motivasi, kebahagiaan, dan tujuan setiap hari.

Lansia memerlukan Ikigai untuk memberikan motivasi, kebahagian dan tujuan.
(Sumber: foto Paguyuban Pengawas Purna)

Ikigai menjadi terkenal di seluruh dunia karena konsepnya yang sederhana tetapi mendalam, menawarkan cara untuk menemukan makna hidup dan kebahagiaan yang universal. 

Beberapa alasan utama di balik popularitasnya adalah:

1. Kesederhanaan dan Universalitas

  • Ikigai mudah dipahami dan relevan bagi siapa saja, terlepas dari budaya, usia, atau profesi.
  • Konsepnya menyeimbangkan aspek-aspek penting dalam hidup, seperti pekerjaan, cinta, dan kontribusi sosial.

2. Hubungannya dengan Panjang Umur

  • Ikigai sering dikaitkan dengan gaya hidup orang-orang di Okinawa, Jepang, yang terkenal sebagai salah satu daerah dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia.
  • Banyak penelitian menunjukkan bahwa memiliki tujuan hidup dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

3. Tren Self-Help dan Mindfulness

  • Dalam era modern, banyak orang merasa kehilangan arah hidup atau terjebak dalam rutinitas.
  • Ikigai menawarkan cara untuk menemukan makna dan tujuan hidup, menjadikannya solusi yang menarik di tengah keresahan zaman.

4. Dipopulerkan oleh Buku dan Media

  • Buku seperti "Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life" karya Héctor García dan Francesc Miralles telah menjadi bestseller internasional.
  • Media sosial dan platform digital telah membantu menyebarkan konsep ini melalui artikel, infografis, dan video.

5. Koneksi dengan Budaya Jepang yang Mendunia

  • Jepang sudah dikenal karena budayanya yang mendalam, seperti Zen, wabi-sabi, dan mindfulness. Ikigai melengkapi daya tarik ini dengan perspektif unik tentang kebahagiaan.

Konsep ini melibatkan pencarian keseimbangan antara empat aspek utama:

  1. Apa yang Anda cintai (passion).
  2. Apa yang Anda kuasai (profesi).
  3. Apa yang dunia butuhkan (misi).
  4. Apa yang dapat menghasilkan uang untuk Anda (pekerjaan).
       Mari mengeksplorasi ikigai Anda dengan menjawab empat pertanyaan utama. Jawablah dengan jujur dan reflektif. 

1. Apa yang Anda cintai? (Passion)

  • Apa hal yang membuat Anda merasa bahagia atau bersemangat?
  • Apa aktivitas yang bisa Anda lakukan tanpa merasa lelah atau bosan?

2. Apa yang Anda kuasai? (Profession)

  • Apa keahlian atau kemampuan yang Anda miliki?
  • Apa yang sering dipuji orang lain tentang kemampuan Anda?

3. Apa yang dunia butuhkan? (Mission)

  • Apa masalah di dunia atau komunitas Anda yang ingin Anda bantu selesaikan?
  • Apa cara Anda bisa memberikan dampak positif?

4. Apa yang dapat menghasilkan uang untuk Anda? (Vocation)

  • Aktivitas atau pekerjaan apa yang bisa memberi Anda penghasilan?
  • Apa yang dibutuhkan orang lain yang bisa Anda sediakan?

Jika Anda nyaman, tuliskan jawaban Anda untuk masing-masing bagian, dan kita bisa coba menemukan irisan antara keempatnya untuk menentukan ikigai Anda!

Sumber: https://www.japan.go.jp 

Berikut adalah contoh-contoh ikigai yang relevan untuk orang Indonesia, dengan memadukan budaya lokal, kebutuhan masyarakat, dan nilai-nilai kehidupan di Indonesia:

1. Guru yang Menginspirasi

  • Apa yang Anda cintai? Mengajar dan berbagi ilmu kepada generasi muda.
  • Apa yang Anda kuasai? Kemampuan menjelaskan konsep dengan cara yang mudah dipahami.
  • Apa yang dunia butuhkan? Pendidikan berkualitas untuk mencerdaskan bangsa.
  • Apa yang dapat menghasilkan uang? Gaji dari profesi guru atau membuka les privat.
  • Ikigai: Membangun generasi muda yang cerdas dan bermoral.

2. Petani Organik

  • Apa yang Anda cintai? Menanam tanaman dan merawat alam.
  • Apa yang Anda kuasai? Kemampuan bercocok tanam dengan metode ramah lingkungan.
  • Apa yang dunia butuhkan? Pangan sehat dan berkelanjutan.
  • Apa yang dapat menghasilkan uang? Menjual hasil tani organik di pasar lokal atau online.
  • Ikigai: Menghasilkan makanan sehat sambil menjaga kelestarian lingkungan.

3. Seniman Batik

  • Apa yang Anda cintai? Membuat karya seni yang mencerminkan budaya Indonesia.
  • Apa yang Anda kuasai? Membatik dengan motif tradisional dan modern.
  • Apa yang dunia butuhkan? Pelestarian budaya dan seni tradisional.
  • Apa yang dapat menghasilkan uang? Menjual produk batik di pasar lokal atau internasional.
  • Ikigai: Melestarikan budaya batik sambil memperkenalkan keindahannya ke dunia.

4. Pengusaha Sosial

  • Apa yang Anda cintai? Membantu masyarakat keluar dari kemiskinan.
  • Apa yang Anda kuasai? Mengelola bisnis yang berfokus pada pemberdayaan komunitas.
  • Apa yang dunia butuhkan? Peningkatan kesejahteraan sosial di desa atau kota kecil.
  • Apa yang dapat menghasilkan uang? Profit dari usaha sosial, seperti koperasi atau produk lokal.
  • Ikigai: Membantu komunitas mandiri secara ekonomi sambil menjalankan bisnis berkelanjutan.

5. Konten Kreator Berbasis Edukasi

  • Apa yang Anda cintai? Membuat konten informatif dan edukatif.
  • Apa yang Anda kuasai? Videografi, editing, dan storytelling.
  • Apa yang dunia butuhkan? Konten positif yang mendidik generasi muda.
  • Apa yang dapat menghasilkan uang? Pendapatan dari iklan, sponsor, atau monetisasi platform.
  • Ikigai: Mengedukasi masyarakat dengan cara kreatif melalui media digital.

6. Dokter atau Relawan Kesehatan

  • Apa yang Anda cintai? Menolong orang lain dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
  • Apa yang Anda kuasai? Pengetahuan dan keterampilan medis.
  • Apa yang dunia butuhkan? Akses terhadap pelayanan kesehatan yang baik.
  • Apa yang dapat menghasilkan uang? Praktik medis atau klinik.
  • Ikigai: Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.

7. Pelaku Pariwisata Lokal

  • Apa yang Anda cintai? Mengeksplorasi dan memperkenalkan keindahan alam Indonesia.
  • Apa yang Anda kuasai? Kemampuan menjadi pemandu wisata atau mengelola homestay.
  • Apa yang dunia butuhkan? Pengalaman wisata yang autentik dan berkelanjutan.
  • Apa yang dapat menghasilkan uang? Pendapatan dari jasa wisata atau pariwisata lokal.
  • Ikigai: Memperkenalkan pesona Indonesia sambil meningkatkan ekonomi lokal
8. Mentor atau Konsultan
  • Apa yang Anda cintai? Membimbing orang lain dalam bidang yang Anda kuasai.
  • Apa yang Anda kuasai? Keahlian profesional yang dikembangkan selama karier Anda.
  • Apa yang dunia butuhkan? Orang-orang yang membutuhkan panduan atau saran ahli.
  • Apa yang dapat menghasilkan uang? Honorarium sebagai konsultan atau mentor.
  • Ikigai: Meneruskan pengetahuan dan keahlian kepada orang-orang yang membutuhkan.

       Héctor Garcia, salah satu penulis buku Ikigai: Rahasia Jepang untuk Hidup Panjang dan Bahagia, yang membantu mendorong ikigai menjadi sorotan global. Menjelaskan bahwa memiliki ikigai adalah kunci untuk menjalani hidup bahagia dengan tubuh dan pikiran yang sehat. Garcia mewawancarai lebih dari 100 warga lanjut usia di Desa Ogimi, Prefektur Okinawa, yang terkenal sebagai "desa umur panjang." Satu hal yang sama dari para lansia yang sehat dan aktif ini adalah bahwa masing-masing memiliki ikigai , atau sesuatu yang layak untuk dijalani. 



Sumber:

https://www.japan.go.jp/kizuna/2022/03/ikigai_japanese_secret_to_a_joyful_life.html





Thursday, 2 January 2025

Harapan Hidup: Apa yang Membuat Populasi Bertahan Lebih Lama?

        Pergantian tahun dari tahun 2024 menjadi tahun 2025, merupakan tahap penambahan usia manusia. yang menjadi ukuran harapan hidup pada suatu populasi. Harapan hidup (dalam bahasa Inggris: life expectancy) adalah estimasi rata-rata jumlah tahun yang diharapkan dapat dijalani oleh seseorang dalam suatu populasi, berdasarkan kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan saat ini. Harapan hidup sering digunakan sebagai indikator utama untuk menilai kesehatan dan kesejahteraan suatu populasi.

Angka Harapan hidup di Indonesia sebesar 71,29 tahun.
(Sumber: foto Dwipatri Club 2023)

Pengertian Harapan Hidup pada Populasi
  • Harapan hidup menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
  • Digunakan untuk membandingkan kesehatan antara negara, wilayah, atau kelompok sosial. Misalnya:
    • Negara maju biasanya memiliki harapan hidup lebih tinggi (misalnya, 80–85 tahun).
    • Negara berkembang cenderung memiliki harapan hidup yang lebih rendah karena tantangan kesehatan, ekonomi, dan sosial.
       Harapan hidup juga didefinisikan secara statistik sebagai jumlah rata-rata tahun yang tersisa pada usia tertentu. Sedangkan umur panjang dapat merujuk pada anggota populasi yang berumur panjang

Pengukuran Umur Panjang

Umur panjang sering diukur berdasarkan:

  • Harapan Hidup (Life Expectancy): Rata-rata usia yang diharapkan pada populasi tertentu.
  • Angka Centenarian: Proporsi individu yang mencapai usia 100 tahun di suatu wilayah atau populasi.

Menurut data United Nations Population Division yang dirangkum dalam Worldometers, angka harapan hidup global di 2024 mencapai 73,3 tahun. Urutan pertama angka harapan hidup di dunia, Hongkong sebesar 85,63 tahun. Setiap negara tercatat memiliki angka harapan hidup yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat kesejahteraan penduduk, kesehatan, dan kemiskinan di negara tersebut.  

Sementara itu, di kawasan Asia Tenggara, Singapura jadi yang tertinggi dengan angka harapan hidup sebesar 83,86 tahun. Indonesia sendiri berada di urutan ke-135 dari 200 negara di dunia dengan angka harapan hidup sebesar 71,29 tahun, tepat berada di posisi tengah ASEAN. 

Penelitian Umur Panjang

Penelitian mengenai umur panjang pada lansia menunjukkan bahwa kombinasi berbagai faktor biologis, psikologis, dan sosial berperan penting. Berikut adalah beberapa faktor utama yang sering dikaitkan dengan umur panjang berdasarkan penelitian:

1. Gaya Hidup Sehat

  • Pola Makan:
    • Diet kaya buah, sayuran, biji-bijian, ikan, dan lemak sehat, seperti pada diet Mediterania, terbukti meningkatkan umur panjang.
    • Asupan protein berkualitas tinggi dan antioksidan membantu memperlambat penuaan.
  • Aktivitas Fisik:
    • Penelitian menunjukkan bahwa olahraga rutin, seperti berjalan kaki, yoga, atau latihan ringan, dapat memperpanjang usia dengan mengurangi risiko penyakit kronis.
  • Tidak Merokok dan Konsumsi Alkohol Secara Moderat:
    • Lansia yang menghindari rokok dan alkohol berlebihan memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan stroke.

2. Genetika

  • Pengaruh Keturunan:
    • Studi menunjukkan bahwa gen tertentu, seperti gen FOXO3, berhubungan dengan umur panjang. Variasi genetik pada FOXO3 telah terbukti berhubungan dengan harapan hidup sehat dan umur panjang pada manusia. Hal ini ditemukan pada sebagian besar orang yang berusia seratus tahun dari berbagai kelompok etnis di seluruh dunia.
    • Lansia yang memiliki anggota keluarga dengan usia panjang cenderung memiliki peluang lebih besar untuk hidup lebih lama.

3. Pengelolaan Stres

  • Hubungan dengan Stres:
    • Stres kronis dapat mempercepat proses penuaan melalui mekanisme seperti peradangan.
    • Praktik pengelolaan stres, seperti meditasi, yoga, atau terapi psikologis, terbukti meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia.

4. Hubungan Sosial yang Baik

  • Kehidupan Sosial:
    • Lansia yang memiliki hubungan sosial yang erat dengan keluarga, teman, atau komunitas cenderung lebih sehat dan bahagia.
    • Penelitian di Blue Zones (wilayah dengan populasi umur panjang tertinggi) menunjukkan bahwa interaksi sosial aktif adalah kunci umur panjang.

5. Tidur yang Berkualitas

  • Durasi dan Kualitas Tidur:
    • Tidur 7–8 jam per malam dianggap ideal untuk kesehatan lansia.
    • Kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, sedangkan tidur yang cukup mendukung fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh.

6. Pola Pikir Positif dan Tujuan Hidup

  • Optimisme dan Tujuan Hidup:
    • Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan pola pikir positif dan tujuan hidup yang jelas memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kronis dan memiliki umur panjang.
    • Di Jepang, konsep ikigai (alasan untuk hidup) terbukti berkontribusi pada umur panjang.

7. Akses ke Layanan Kesehatan

  • Pemeriksaan Rutin:
    • Deteksi dini penyakit melalui pemeriksaan kesehatan rutin membantu mengelola kondisi kronis lebih efektif.
    • Akses ke perawatan medis berkualitas juga berperan penting.

8. Lingkungan yang Mendukung

  • Faktor Eksternal:
    • Lingkungan yang bersih, aman, dan bebas polusi berkontribusi pada kesehatan jangka panjang.
    • Akses ke makanan sehat dan udara segar juga berperan penting.

Demikian beberapa faktor utama untuk berumur panjang yang dapat dimanfaatkan para lansia. Umur panjang pada lansia adalah hasil dari kombinasi genetik, gaya hidup sehat, hubungan sosial yang baik, serta kemampuan mengelola stres. Fokus pada aspek-aspek ini dapat meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup lansia.




Saturday, 28 December 2024

Hidup Hemat, Nikmat, dan Tenang: Seni Frugal Slow Living untuk Lansia

      Tujuan dari frugal living (hidup hemat) adalah untuk mengelola keuangan secara bijaksana dengan cara mengutamakan pengeluaran pada hal-hal yang benar-benar penting, bernilai, atau memberikan manfaat jangka panjang. Frugal living bukan berarti pelit, melainkan tentang memilih hidup sederhana dan memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan.

Sementara Slow living adalah gaya hidup yang mengutamakan kualitas daripada kuantitas, dengan cara menjalani hidup secara sadar, santai, dan penuh perhatian pada setiap momen.

       Menggabungkan frugal living (hidup hemat) dan slow living (hidup santai) pada lansia dapat menciptakan gaya hidup yang seimbang, hemat, dan penuh makna. Keduanya saling melengkapi, membantu lansia menikmati hidup dengan bijaksana tanpa stres finansial atau tekanan waktu. 

Minum bandrek dan makan ketimus sangat nikmat pada lingkungan yang nyaman.
(Sumber: foto Nenden)

Berikut adalah beberapa cara menggabungkan kedua konsep tersebut:

1. Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Kehidupan yang Sederhana

  • Frugal Living: Fokus pada kebutuhan utama, seperti makanan bergizi, kesehatan, dan tempat tinggal yang nyaman. Hindari pengeluaran untuk barang yang tidak perlu.
  • Slow Living: Nikmati setiap proses, seperti memasak sendiri makanan sehat, bercocok tanam, atau menikmati waktu bersama keluarga.

2. Ciptakan Aktivitas yang Bermakna dan Ekonomis

  • Frugal Living: Pilih aktivitas yang tidak membutuhkan biaya besar, seperti berjalan-jalan di taman, membaca buku, atau berkebun.
  • Slow Living: Nikmati aktivitas tersebut dengan penuh kesadaran, tanpa terburu-buru, dan fokus pada pengalaman yang mendalam.

3. Kelola Keuangan dengan Bijaksana

  • Frugal Living: Buat anggaran sederhana untuk menghindari pengeluaran berlebih. Manfaatkan diskon atau subsidi khusus lansia untuk kesehatan atau transportasi.
  • Slow Living: Hindari stres dalam mengelola keuangan. Anggaplah perencanaan keuangan sebagai langkah yang menenangkan, bukan sebagai beban.

4. Gunakan Barang dengan Efisien dan Bijak

  • Frugal Living: Gunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai, seperti pakaian, perabotan, atau alat rumah tangga.
  • Slow Living: Hargai setiap barang yang dimiliki, rawat dengan baik, dan nikmati manfaatnya.

5. Lakukan Kegiatan Sosial yang Terjangkau

  • Frugal Living: Bergabung dengan komunitas lokal yang menyediakan kegiatan gratis atau murah, seperti klub lansia atau kelas keterampilan.
  • Slow Living: Manfaatkan waktu untuk membangun hubungan sosial, menikmati kebersamaan tanpa tergesa-gesa.

6. Jaga Kesehatan Secara Alami

  • Frugal Living: Konsumsi makanan sehat yang terjangkau, seperti sayur-mayur dari kebun sendiri atau bahan lokal yang murah.
  • Slow Living: Nikmati makanan dengan kesadaran penuh (mindful eating) dan fokus pada kebiasaan hidup sehat, seperti yoga atau meditasi ringan.

7. Kurangi Ketergantungan pada Teknologi yang Tidak Perlu

  • Frugal Living: Hindari pembelian gadget mahal atau langganan yang tidak penting. Gunakan teknologi hanya untuk kebutuhan mendasar.
  • Slow Living: Luangkan waktu untuk menikmati hal-hal sederhana, seperti membaca buku fisik atau bercakap-cakap dengan orang lain secara langsung.

8. Nikmati Kehidupan di Rumah

  • Frugal Living: Maksimalkan kenyamanan rumah tanpa harus merenovasi besar-besaran.
  • Slow Living: Jadikan rumah sebagai tempat untuk menikmati kedamaian, dengan kegiatan seperti mendengarkan musik, merajut, atau menonton film bersama keluarga.

Dengan menggabungkan kedua konsep ini, lansia dapat menikmati kehidupan yang lebih tenang, hemat, dan bermakna, tanpa merasa terbebani oleh tuntutan modern.

      Belum ada istilah yang secara resmi menggabungkan frugal living dan slow living, tetapi Anda bisa menyebutnya dengan istilah yang kreatif dan mencerminkan esensi keduanya, misal: Frugal Slow Living.

       Frugal Slow Living adalah gabungan dari prinsip hidup hemat (frugal living) dan hidup perlahan (slow living), yang berfokus pada menjalani kehidupan secara sadar, sederhana, dan hemat, sambil menikmati setiap momen tanpa terburu-buru.

Berikut adalah makna dari Frugal Slow Living:

1. Hidup Hemat dengan Kesadaran

  • Berhemat tidak hanya soal menekan pengeluaran, tetapi juga memprioritaskan kebutuhan yang benar-benar penting.
  • Mengelola uang dengan bijak sambil menikmati prosesnya, seperti memasak makanan di rumah daripada makan di luar, atau memperbaiki barang daripada membeli baru.

2. Menghargai Waktu dan Proses

  • Tidak terburu-buru untuk mengejar materi atau kesuksesan.
  • Menghargai perjalanan hidup, fokus pada kualitas hidup, dan menikmati aktivitas sehari-hari, seperti berkebun atau membaca.

3. Kesederhanaan yang Bermakna

  • Menyingkirkan hal-hal yang tidak diperlukan, baik dalam bentuk barang, aktivitas, atau hubungan yang tidak membawa kebahagiaan.
  • Mengisi hidup dengan hal-hal yang memberikan kebahagiaan jangka panjang, seperti hubungan yang erat atau pengalaman bermakna.

4. Keseimbangan Antara Ekonomi dan Emosi

  • Menggabungkan pengelolaan keuangan yang cermat dengan perhatian pada kesejahteraan emosional dan mental.
  • Menghindari stres akibat gaya hidup boros atau ritme hidup yang terlalu cepat.

5. Hidup Ramah Lingkungan

  • Hidup hemat sering kali selaras dengan keberlanjutan, seperti menggunakan kembali barang, mengurangi limbah, atau memilih produk lokal.
  • Slow living memungkinkan fokus pada gaya hidup yang ramah lingkungan, seperti bercocok tanam atau mendukung komunitas lokal.

Frugal Slow Living menekankan bahwa kita bisa hidup hemat tanpa mengorbankan kebahagiaan dan bisa menikmati hidup tanpa merasa perlu untuk mengikuti tekanan hidup modern yang serba cepat dan konsumtif.

       Lansia dapat menjalani frugal slow living dengan menyesuaikan gaya hidup sederhana sesuai kebutuhan, memperhatikan kebahagiaan dalam setiap momen, dan menjaga keuangan tetap stabil tanpa mengorbankan kualitas hidup.



Sumber:

https://shavanoparkseniorliving.com/11-benefits-of-slow-living-how-you-can-start-it-in-your-senior-homes/

https://www.lifespleasuresandstruggles.com/2021/03/13/benefits-of-frugal-living/

https://forums.moneysavingexpert.com/discussion/6493531/slow-living-2024-doing-it-old-style

https://www.crestingthehill.com.au/2020/06/how-slow-living-works-for-me-in.html