Saturday, 19 October 2019

Harapan Dari Presiden Dan Wakil Presiden Terpilih


       Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin (lahir di Kresek, Tangerang, Masa Pendudukan Jepang, 11 Maret 1943; umur 76 tahun) adalah ulama dan politisi Indonesia. 

Ma'ruf saat ini menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia. Ia merupakan Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2019 yang akan mendampingi Joko Widodo pada masa kepemimpinan 2019 - 2024.

       Ma'ruf duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 9 Agustus 2018. Ma'ruf diumumkan sebagai calon wakil presiden pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019 oleh Presiden Joko Widodo, yang ingin maju sekali lagi dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019 sebagai calon presiden.

Sebelum diumumkan sebagai calon wakil presiden. Joko Widodo sempat memberikan pernyataan bahwa huruf pertama nama depan pasangannya adalah M 
( Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/)
       
       Bapak Ma’ruf Amin,yang berusia 76 tahun,menurut Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 5 Tahun 2018,disebut lansia karena Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Peristiwa ini tentu saja menambah semangat para lansia yang jumlahnya terus meningkat, ternyata usia bukan halangan untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.

Selamat kepada Bapak presiden dan wakil presiden terpilih tahun 2019,semoga menjadi barokah untuk bangsa dan Negara Indonesia.


       
       Para lansia berharap Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, pasal 14,berbunyi:
       Pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c merupakan usaha pemberian keterampilan kepada Lanjut Usia agar mampu hidup mandiri dan/atau produktif. Dan ditingkatkan terus untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan lansia khususnya.

Sunday, 29 September 2019

Pensiun ...Post Power Syndrome

POST POWER SYNDROM



Menjelang pensiun memang bikin resah, ibarat orang yang akan menerima vonis,pasti mulai menghitung tahun, bulan, hari bahkan detik. Hidup seakan-akan akan berakhir.

Kesehatan mulai tergerus sedikit-sedikit, yang dulu bugar, sehat, sekarang mulai bermunculan berbagai penyakit, mudah lelah bahkan lesu dan loyo. 

Mental yang kokoh, tegar, kuat, mulai tak nampak, yang ada putus harapan, tidak yakin dengan masa depan, bahkan mungkin putus asa, post power syndrom
Sahabat mari renungkan dan pahami hadits nabi Muhammad SAW yang terjemahnya sebagai berikut


Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”

            Luar biasa hadits ini, mengajarkan manajemen  bagaimana mengelola hidup ini dengan benar. Bila sahabat mawas diri, masih ada yang dimiliki, masa “muda” mungkin sudah berlalu, karena sudah menjelang pensiun, ”sehat” masih ada beberapa persen, bisa 40,50,80 atau 100 % hanya sahabat dan dokter keluarga yang mengetahui. 

“Waktu” mudah-mudahan masih banyak, ada waktu momong cucu,  bersepeda, bahkan ada waktu bermain dengan burung kesayangan.

”Kaya “ semoga masih tersisa tabungan hari tua, dan “Hidup” semoga sahabat yang membaca tulisan ini, masih terus diberkahi umur panjang dan dipenuhi amal ibadah.

            Sahabat ada kegiatan yang sangat bermanfaat menjelang pensiun, yaitu: persiapan pensiun ,belajar dari hadits nabi di atas ternyata sahabat juga harus menyiapkan diri untuk pensiun.

Beberapa sahabat yang masih aktif  menyiapkan mental, dengan cara pola hidup orang pensiun dengan pendapatan pensiunan. Pola makan dan gaya hidup diubah menjadi sederhana sehingga pada waktu pensiun tidak kaget lagi mentalnya.

Mulai melakukan aktivitas yang menjadi hobinya tetapi menghasilkan financial lumayan. Bergabung dengan komunitas yang sesuai, misalnya bergabung dengan kelompok sepeda onthel, burung berkicau atau juga dengan komunitas yang lain, seperti LPC (lansiapreneur community), tempat kumpul-kumpul saling bertukar pikiran mengenai usaha sederhana tetapi menyenangkan.

Jadi menjelang pensiun memang harus disiapkan baik jasmani dan rohani. He he  Siapa takut? Stres juga tidak ....ada LPC ,tempat berkumpul   ....

Sunday, 5 May 2019

KLJ Kartu Dambaan Lansia DKI Jakarta, Apakah Sudah Merata

       DKI Jakarta memang luar biasa, masyarakatnya sangat diperhatikan mulai dari pembangunan transportasi, air bersih, pengolahan air limbah, perumahan, dan pendidikan. Untuk pendidikan orang tua tidak perlu pusing, sekolah negeri tidak dipungut biaya alias gratis, orang tua yang miskin dan tidak mampu mendapat kartu KJP (kartu Jakarta Pintar ) plus.
        Berita terakhir untuk lansia (lanjut usia) juga mendapat perhatian dari pemerintah daerah berupa Kartu Lansia Jakarta (KLJ).
Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan  membagikan 12.141 Kartu Lansia Jakarta (KLJ) untuk tahap awal di tahun 2018. KLJ merupakan salah satu janji politik Anies bersama wakilnya Sandiaga Uno di Pilkada lalu. Dengan mendapatkan KLJ tersebut, para lansia akan menerima bantuan dana sebesar Rp600 ribu tiap  bulannya.
Namun, khusus untuk bulan Mei ini, para lansia akan langsung menerima bantuan sebesar Rp1,2 juta yang diakumulasikan dari bulan sebelumnya. Penyaluran bantuan dana tersebut dikelola dan dilakukan oleh Bank DKI.
Anies menyampaikan para lansia yang menerima KLJ adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun, tinggal di Jakarta, dan tidak memiliki penghasilan tetap.
"Kemudian bisa juga mereka yang memiliki penyakit yang sudah menahun," ujar Anies.
Anies menyampaikan pihaknya akan terus melakukan pemuktahiran data para lansia di Jakarta guna bisa mencakup seluruh lansia yang ada di Jakarta.



 
Sumber:

Saturday, 13 April 2019

Harapan Lansia Untuk Pilpres Tahun 2019, Jangan Lupakan Kami


"Tidak pernah ada hari yang sama dalam kehidupan. Hari ini berbeda dengan kemarin. Mari jadikan hari ini lebih baik." Soesilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Hiruk pikuk politik tahun 2019 di tanah air sangat ramai, masing-masing Pasangan Calon menyampaikan visi dan misinya, calon legislatif juga tidak ketinggalan untuk meramaikan agar mendapat simpati dan dipilih oleh masyarakat.

Ada masyarakat di Indonesia yang jumlahnya mulai naik dan perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lansia. Jumlah lansia diperkirakan kurang lebih 23,66 juta jiwa atau 9,03% dari penduduk Indonesia. Bila perkiraan tersebut benar tentu saja lansia perlu mendapat perhatian lebih dalam melaksanakan pesta demokrasi di tanah air.


Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian  antara lain ,perlu pendampingan untuk lansia yang memiliki hambatan (penglihatan, pendengaran, dimensia dan gangguan lainnya),Sosialisasi pemilu khusus lansia,

Jarak TPS dari tempat tinggal, kertas suara yang tidak menyulitkan, gerakan yang lambat dalam pencoblosan, sarana dan prasarana yang tidak kondusif untuk lansia dan masih banyak lagi.


Menurut Undang Undang nomor 13 tahun1998 tentang kesejahteraan lanjut usia . Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun (enam puluh) tahun ke atas.

Pemilu Pilihan presiden  tahun 2019 sangat kebetulan salah satu dari dua pasangan calon adalah lansia, dari 01,calon wakil presiden, Ma’ruf  Amin berusia 76 tahun sedangkan dari kubu 02,calon presiden Probowo Subianto, berusia 68 tahun.

Berarti kedua orang ini adalah lansia dengan sebutan  lansia tangguh yang produktif dan potensial untuk membawa Negara tercinta ini menjadi lebih baik lagi dalam menangani para lanjut usia.

Berharap Presiden dan wakil Presiden terpilih  mau memperhatikan secara sungguh-sungguh kesejahteraan sosial lansia. Hidup lansia  !   "lanjut tak sia-sia”



(Dikutip dari beberapa sumber)


Wednesday, 3 April 2019

Lansia Juga Butuh Teknologi Era 4.0


 Dalam usia saya yang ke 86 tahun, penggunaan
 teknologi informatika, sangat penting.

         Orang tua atau lansia memiliki prasangka terhadap teknologi digital padahal sebenarnya mereka tertinggal jauh di belakang cucunya yang generasi z. Tetapi melihat kecenderungan penggunaan telepon genggam (HP) android yang marak pada saat ini dimungkinkan dari mereka yang berusia di atas 60 menggunakan Internet, meningkat pada tahun 2019

Dan jumlahnya bahkan lebih tinggi untuk lansia yang lebih berpendidikanmakmur hidupnya atau yang mengambil pensiun dini. Seseorang yang meninggalkan dunia kerja saat ini mungkin sudah bekerja lebih dari 20 tahun dengan komputer, dan bahkan orang-orang di usia 60-an sudah banyak memiliki telepon cerdas, tablet, media sosial, dan teknologi lainnya.

Teknologi baru memudahkan orang lanjut usia untuk tetap berhubungan dengan keluarga yang jauh, hidup mandiri dan mendapatkan bantuan saat mereka membutuhkannya.
Semakin canggih, jika digunakan oleh orang muda, maka dapat digunakan oleh Lansia ,menurut Purwanto dari LPC yang menyediakan pendidikan komputer dan fotografi untuk lansia.
"Mereka menggunakannya untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman. Mereka menggunakannya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh banyak orang muda," 

Kebutuhan teknologi pensiunan tidak jauh berbeda dari anak-anak mereka. Mereka berpartisipasi dalam media sosial, menggunakan Internet untuk penelitian, teks dan email untuk mengimbangi teman dan keluarga dan menggunakan Skype atau tatap muka untuk panggilan video.

Meskipun demikian titik kritis sekitar usia  75 atau 80 di mana mereka butuh teknologi yang lebih membantu. Teknologi memiliki potensi untuk memudahkan lansia untuk hidup mandiri, dengan perangkat yang dapat memantau manajemen pengobatan, menemukan pasien Alzheimer
yang hilang atau mendeteksi ketika seseorang terjatuh.


Perlu banyak penelitian dan minat untuk teknologi bagi manula.Biasanya dirancang untuk memastikan bahwa lansia yang hidup sendirian harus memiliki koneksi dan bantuan ketika dibutuhkan. 

Berikut adalah 9 alat teknologi untuk lansia: 

📞 Telepon Genggam (Hp)

Hp ,dengan menggunakan aplikasi yang menarik bagi segala usia, seperti email, berita cuaca dan media sosial, lansia dapat menggunakan aplikasi untuk melacak tekanan darah mereka, mengirimkan pengingat obat atau bermain game yang meningkatkan otak.

📞 Tablet dan e-reader

Tablet dan e-reader. Banyak lansia mengganti komputer mereka dengan tablet, yang memberi mereka layar lebih besar untuk konferensi video dengan keluarga,menggunakan email, berbagi foto dan melakukan penelitian melalui  internet. Membaca buku dengan tablet atau e-reader memberikan opsi untuk membuat jenisnya lebih besar.

📞 GPS

GPS. Baik itu unit mandiri atau bagian dari smartphone, teknologi Global Positioning System memudahkan para manula, seperti orang muda, untuk menemukan jalan mereka. Ini sangat membantu bagi orang-orang yang pensiun ke kota baru atau bahkan pindah ke lingkungan baru.

📞  Skype atau Facetime

Skype atau Facetime. Aplikasi panggilan video sangat populer di kalangan manula yang memiliki cucu dan keluarga lain yang tinggal jauh.Interaksi ini tidak menggantikan interaksi tatap muka tetapi mereka dapat mengobati kerinduan dengan anak cucu. 

📞 Pelacak Kebugaran

Pelacak kebugaran. Monitor kebugaran yang dapat dikenakan memudahkan orang dewasa yang lebih tua untuk memantau aktivitas dan tidur, memastikan mereka cukup
berolahraga.

Semakin banyak orang yang mengetahui tentang kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri, semakin baik keputusan yang mereka buat untuk diri
mereka sendiri.

📞 Monitor Obat

Monitor obat-obatan. Sistem pengobatan baru memberi tahu pengguna ketika saatnya minum obat, ulangi peringatan jika obat tidak diminum dalam waktu tertentu dan panggil pengasuh jika lebih banyak waktu berlalu.

Beberapa digabungkan dengan sistem peringatan medis yang menggunakan teknologi ponsel dan pertama-tama menghubungi orang yang lebih tua, kemudian seorang teman atau anggota keluarga  yang telah diprogram sebelumnya dan kemudian tanggap darurat. Ini masalah penting untuk lansia.

 📞 Jam Tangan Pintar

Jam tangan pintar. Misalnya, tidak hanya merupakan tombol alarm, tetapi juga termasuk pengingat obat, pelacak kebugaran, sensor aktivitas opsional untuk rumah dan akan dipasangkan dengan ponsel untuk digunakan jauh dari rumah.

📞  Aplikasi Transportasi

Aplikasi transportasi. Layanan berbagi perjalanan Go-Jek dan Grab dirancang untuk membantu lansia untuk menyelesaikan setiap masalah dengan aplikasi ponsel cerdas. Tetapi mereka juga bisa sangat berharga bagi manula yang tidak lagi mengemudi. 

Di Indonesia, belum ada startup baru yang memposisikan dirinya sebagai layanan
berbagi perjalanan bagi para lansia, mempekerjakan para profesional medis dan mahasiswa serta melatih mereka untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang lebih tua.

📞 Sol GPS

Sol GPS. Produk baru yang disebut GPS SmartSole adalah insole yang dapat digunakan oleh penderita Alzheimer sehingga ia dapat dengan mudah ditemukan jika ia bepergian. 

 Anda dapat mengatur perimeter dan mendapatkan pemberitahuan jika orang tersebut meninggalkan area itu, ditambah melacaknya melalui GPS di sol. Teknologi serupa ada di jam tangan, tetapi orang dengan Alzheimer atau jenis demensia lainnya sering kali kebal terhadap perangkat baru yang harus mereka kenakan.

📞    Asisten Virtual

Asisten virtual seperti Google Assistant atau Amazon Alexa dapat membantu lansia dalam menjawab pertanyaan, memberikan informasi, mengingatkan jadwal, dan bahkan membantu mengendalikan peralatan rumah tangga secara suara.

📞Teknologi Kesehatan

Lansia dapat memanfaatkan teknologi kesehatan seperti alat pemantau tekanan darah digital, termometer tanpa kontak, atau alat EKG portable untuk memantau kondisi kesehatan mereka sendiri di rumah.

📞 Sistem Keamanan Rumah Cerdas

Sistem keamanan rumah yang terhubung dengan teknologi IoT dapat memberikan perlindungan tambahan bagi lansia. Misalnya, sensor gerak atau kamera pengawas dapat membantu memantau keamanan rumah dan memberikan notifikasi jika terjadi kejadian yang mencurigakan.

📞 Robotika Asisten

Robot asisten seperti Pepper atau Zora dapat digunakan untuk memberikan interaksi sosial dan bantuan fisik bagi lansia. Mereka dapat membantu dalam kegiatan sehari-hari seperti mengingatkan minum obat, membantu dalam aktivitas fisik, atau menjadi teman berbincang.





Sumber: 



Thursday, 31 January 2019

Hati-hati Gejala Penyakit Mental Pada Lansia

Lansia Potensial dan tangguh di LPC
       Bila Anda memiliki ayah, ibu, paman, bibi atau saudara, mungkin juga tetangga yang sudah mulai tua atau memasuki lansia. Tahukah Anda bahwa sekitar 20% orang dewasa berusia 55 atau lebih telah mengalami beberapa jenis masalah kesehatan mental, tetapi mungkin hanya satu dari tiga orang lansia tersebut tidak menerima perawatan.

 Anda mungkin tidak terkejut membaca laporan bahwa masalah kesehatan mental yang paling umum di antara orang tua adalah gangguan kognitif yang parah atau demensia (pikun). Diperkirakan 5 juta orang dewasa berusia 65 dan lebih  saat ini menderita penyakit Alzheimer - sekitar 11% lansia, menurut Asosiasi Alzheimer. Gangguan depresi dan suasana hati juga cukup luas di antara orang dewasa yang lebih tua, dan yang mengganggu, mereka sering tidak terdiagnosis dan tidak diobati .

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) berpusat di Amerika serikat melaporkan bahwa 5% lansia 65 dan atau lebih tua dilaporkan mengalami depresi saat ini dan sekitar 10,5% didiagnosis depresi pada suatu saat dalam hidup mereka. Sering bersamaan dengan depresi, kecemasan juga merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang lebih umum di kalangan orang tua. 

Gangguan kecemasan mencakup berbagai masalah, mulai dari sindrom penimbunan dan gangguan obsesif-kompulsif hingga fobia dan gangguan stres pasca trauma . Sekitar 7,6% dari mereka yang berusia di atas 65 tahun telah didiagnosis dengan gangguan kecemasan pada beberapa titik dalam hidup mereka, kata CDC. 

Salah satu masalah yang dengan diagnosis dan pengobatan penyakit mental pada lansia adalah kenyataan bahwa orang dewasa yang lebih tua lebih mungkin melaporkan gejala fisik daripada keluhan kejiwaan. Namun, tekanan emosional dan fisik normal yang seiring dengan penuaan menjadi faktor risiko penyakit mental, seperti kecemasan dan depresi.

The Geriatric Mental Health Foundation mendata sejumlah pemicu potensial untuk penyakit mental pada lansia: 

1.Penyalahgunaan alkohol atau zat berbahaya
2.Perubahan lingkungan, seperti pindah ke kehidupan yang dibantu.
3.Penyakit penyebab demensia (misalnya. Penyakit Alzheimer)
4.Penyakit atau kehilangan orang yang dicintai
5.Penyakit jangka panjang (misalnya, Kanker atau penyakit jantung)
6.Interaksi dengan obat
7.Cacat fisik
8.Penyakit fisik yang dapat memengaruhi emosi, daya ingat dan pikiran
9.Pola makan atau gizi buruk

Waspadai 10 Gejala Penyakit Mental di bawah ini, bersama dengan bertambahnya usia orang yang kita kasihi, wajar saja jika beberapa perubahan terjadi. Namun, kelupaan yang teratur adalah satu hal; kehilangan kognitif atau ingatan yang persisten adalah hal lain dan berpotensi serius. 

Hal yang sama berlaku untuk kecemasan ekstrem atau depresi jangka panjang. Anda harus mengawasi tanda-tanda peringatan berikut, yang dapat mengindikasikan masalah kesehatan mental: 
1.Perubahan penampilan atau pakaian, atau masalah mempertahankan rumah atau halaman.
2.Kebingungan, disorientasi, masalah dengan konsentrasi atau pengambilan keputusan.
3.Menurunkan atau menambah nafsu makan; perubahan berat.
4.Suasana hati depresi berlangsung lebih dari dua minggu.
5.Perasaan tidak berharga, rasa bersalah yang tidak pantas, tidak berdaya, pikiran bunuh diri.
6.Kehilangan memori, terutama masalah memori baru atau jangka pendek.
7.Masalah fisik yang tidak dapat dijelaskan: pegal-pegal, sembelit, dll.
8.Penarikan sosial; kehilangan minat pada hal-hal yang dulu menyenangkan.
9.Kesulitan menangani keuangan atau bekerja dengan angka.
10.Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, kehilangan energi atau perubahan tidur.

Jangan ragu mencari bantuan jika orang yang Anda kasihi mengalami salah satu gejala di atas, bawa ke klinik untuk mendapat pengobatan. Ada banyak profesional di luar sana yang bersedia membantu, termasuk dokter keluarga Anda, yang selalu merupakan tempat yang baik untuk memulai. Anda juga dapat berkonsultasi dengan konselor, psikiater geriatri atau psikolog. Bagian yang terpenting adalah tidak menderita sendirian. Dengan upaya gabungan dari pengasuh, keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental, Anda dapat membantu menangkal penyakit mental pada orang yang kita cintai yang lebih tua dan memastikan mereka berada di jalur yang benar menuju lansia yang sehat.


(Sumber:Aplaceformom)



Thursday, 24 January 2019

Bisnis Untuk Lansia, Siapa Takut

Bisnis lansia


Usia sudah 70 tahun tetapi tetap semangat dan sukses berwirausaha

           Umur terkadang bisa jadi hambatan seseorang untuk berwirausaha. Merasa terlalu muda, terlalu tua, merasa kurang pengalaman, merasa fisik sudah tidak kuat, pasrah dengan apa yang sudah dimiliki.

Kita sering melihat orang tua dengan usia 40 tahun ke atas merasa minder saat ingin berwirausaha. Entah karena merasa usia mereka yang sudah terlalu tua, takut dikalahkan oleh generasi muda, atau merasa telat memulai.

Jika Anda menemukan orang seperti itu, bergabunglah dengan LPC (Lansia Preneur Community) agar termotivasi, karena orang- orang di bawah ini juga memulai bisnis mereka di usia senja dan sukses.

1. COLONEL SANDERS (KFC)
Kisah Colonel Sanders tentang usahanya menawarkan resep ayam goreng ke restoran-restoran dan ditolak menjadi inspirasi banyak pengusaha. 

Di usia senjanya, yakni 65 tahun, ia baru sukses mendirikan restoran KFC dan resep ayam gorengnya disukai banyak kalangan. Padahal seharusnya di usia tersebut ia sudah harus istirahat di rumah dan menikmati masa tua tapi Colonel Sanders tidak. Ia memantapkan diri untuk membangun bisnis ayam gorengnya hingga sukses.

2. JOHN PEMBERTON (COCA COLA)
Siapa sangka jika formula minuman Coca Cola baru ditemukan saat usia John Pemberton 55 tahun? Usia di mana seharusnya ia pensiun dari dunia kerja!

Jangan dikira setelah formula Coca Cola ditemukan, John Pemberton langsung sukses. Perlu waktu lama dan kerja ekstra keras untuk membuat Coca Cola diterima masyarakat, mengingat Coca Cola adalah jenis minuman baru. Sudah menjadi rahasia umum jika dulu Coca Cola hanya terjual beberapa botol saja di tahun pertama penjualannya.

3. ARIANA HUFFINGTON (HUFFINGTON POST)
Sebagai salah satu media terbesar di Amerika, siapa sangka jika Ariana, si pendiri Huffington Post, baru menuai kesuksesan di usia 54 tahun? Jika di usia tersebut banyak orang yang mulai pensiun, Ariana justru baru berhasil mencicipi manisnya hasil kerja kerasnya selama puluhan tahun.

Ariana memang aktif dalam dunia jurnalistik sejak muda dan sempat mengeluarkan buku best seller. Sempat gagal di dunia politik, Ariana justru baru sukses di usia senja dengan bisnis surat kabarnya.

4. RAY KROC (MC DONALD’S)
Meskipun profesi awalnya adalah penjual susu keliling, tak membuat Ray Kroc minder dan menjadi pengusaha franchise sukses. Pembentukan franchise Mc Donald’s berawal saat ia bertemu Richard dan Maurice Mc Donald yang sedang membuka bisnis restoran ayam di California.

 Ia berhasil membujuk mereka berdua untuk mem-franchisekan restoran mereka. Tepat di usia ke-52 tahun Ray Kroc, Mc Donald’s sukses menjadi franchise restoran ayam yang terkenal di Amerika.

5. ADOLF DASSLER (ADIDAS)
Adolf Dassler juga baru mendulang kesuksesan di usia 49 tahun, tepat setahun sebelum teman-teman seangkatannya memilih untuk pensiun.

Sejak kecil Adolf Dassler memang sudah menyukai pembuatan sepatu. Ia pun berlatih membuat sepatu sejak kecil. Namun siapa sangka kerja kerasnya membutuhkan waktu puluhan tahun untuk membuat brand Adidas sebesar sekarang?

6. SUICHIRO HONDA
Baru mengenyam kesuksesan di usia 42 tahun tak membuat Suichiro Honda patah semangat. Setelah mengalami penolakan besar oleh Toyota, ia pun berinisiatif untuk berbisnis otomotif sendiri. 

Produk utamanya adalah piston dan velg ruji dari logam.Berkutat di industri otomotif tidak mudah. Selain ada raksasa otomotif Jepang bernama Toyota, Suichiro Honda juga harus merelakan masa mudanya habis untuk membangun bisnis dan bekerja.

7. Reid Hoffman (LinkedIn)
Setelah lulus dari Stanford, Reid Hoffman menghabiskan 15 tahun untuk memutuskan apa yang ingin dia lakukan.Awalnya, dia merasa memiliki karakter akademisi dalam dirinya, tapi kemudian dia memutuskan untuk jadi seorang entrepreneur.

Pada 2002,  di usianya yang ke-35, dia mendirikan LinkedIn, sebuah jaringan sosial untuk para profesional. Perusahaan tersebut didirikan dengan uang yang diperolehnya dari penjualan PayPal yang turut dibangunnya.
LinkedIn diresmikan saat ia berusia 43 tahun.

8. Robert Noyce (Intel)
Pria ini merupakan seorang ilmuwan yang sangat rajin seumur hidupnya. Dia mendapatkan gelar sarjana untuk fisika dan matematika dari Grinnell College. 

Dia bahkan memperoleh gelar doktor di bidang fisika dari MIT. Setelah lulus dia bekerja sebagai teknisi riset sebelum akhirnya mendirikan perusahaan Fairchild Semiconductor. Di usianya yang ke-40, dia menjual emasnya dan mendirikan Intel.

9. Thomas Siebel (Siebel)
Thomas Siebel mampu memperoleh gelar untuk sejarah , ilmu komputer, dan bisnis.
 Dia sempat meraih kesuksesan selama bekerja di  Oracle Corporation and Gain Technology, sampai akhirnya saat beranjak 41 tahun dia menemukan keberhasilan lain dengan  Siebel Systems.

Perusahaan yang didirikannya tersebut dominan fokus pada usaha Customer Relationship Management dengan 45% saham di pasar.

10. Dave Duffield ( PeopleSoft)
Profesi sebagai insinyur telah lama dijalani Dave Duffield. Keluarganya mendirikan Cornell's Duffield Haldan dia belajar teknik elektro di Cornell. 

Secara tak diduga, dia justru memperoleh gelar master di bidang administrasi bisnis.Meski setelah kuliah Duffield menciptakan beberapa perusahaan konsultasi dan IT yang terhitung sukses, PeopleSoft yang didirikannya saat berumur 46 tahun merupakan yang paling menonjol.

11. Leo Goodwin (Geico)
Anak dari dokter ini memulai karirnya sebagai seorang akuntan di San Antonio, TexasSambil bekerja sebagai pelaksana kebijakan, dia menyadari sistem asuransi di tempatnya bekerja perlu dibenahi.

Goodwin berpikir kenapa perusahaan-perusahaan tak langsung berhubungan dengan konsumen. Setelah bekerja keras mengumpulkan uang, dia akhirnya mendirikan Geico pada 1936 saat berumur 40 tahun.

Tuesday, 22 January 2019

Kursus Mie Ayam Dan Bakmi Jowo

Mie Ayam Lansia

Banyak sahabat-sahabat  yang ingin memulai belajar menjadi seorang pengusaha, namun banyak  yang takut dan bingung terjun ke dunia bisnis sebab mengira akan mengeluarkan banyak secara percuma.

Alasan seperti itu sudah umum bagi para pemula, namun ada sebuah solusi yang mungkin saat ini menjadi salah satu trend di kalangan masyarakat, yaitu mie ayam dan bakmi  Jowo.

Masakan mie ayam adalah salah satu masakan yang sangat di gemari oleh banyak kalangan masyarakat, bakmi Jowo memiliki penggemarnya sendiri, mulai dari kalangan masyarakat menengah ke bawah hingga menengah atas. 

Boleh dibilang masakan yang simpel tapi sangat lezat ini tidak butuh biaya yang banyak untuk menjadikan sebuah peluang usaha untuk para pengusaha pemula. 

Jika bingung mengawalinya, bergabung dengan komunitas LPC (Lansia Preneur Community), di sini sahabat sahabat akan ikut pelatihan membuat mie ayam dan bakmi Jowo dengan biaya murah dari sahabat LPC yang berpengalaman. 

Ada banyak sekali manfaat yang akan sahabat  dapatkan jika menjadi anggota LPC untuk mengawali langkah sebagai seorang pengusaha sukses, tentunya di bidang kuliner.

Anggota LPC antusias membedah rahasia kelezatan Mie ayam dan bakmi Jowo

Mengikuti pelatihan mie ayam dan bakmi Jowo merupakan pilihan investasi masa depan yang menarik. Pasalnya mie ayam merupakan makanan rakyat yang sangat digemari berbagai kalangan usia.Mie ayam pun cocok untuk dimakan malam maupun siang hari. 

Tak heran jika penjual mie ayam bisa ditemui di mana saja dan kapan saja, bukan hanya di pinggir jalan bahkan tersedia di mall. Penggemar mie ayam pun tak pandang usia, bahkan terkadang mie ayam dijadikan sarapan pagi.

Hanya saja terkadang para calon pengusaha kuliner ragu untuk memulai usaha mie ayam karena terhalang banyak hal baik dari modal, keahlian, dan strategi pasar. Salah satu jenis mie ayam yang digemari masyarakat adalah mie ayam pangsit. 

Pangsit renyah serta gurih menjadi paduan yang sempurna dan lezat. Tak heran jika pelatihan mie sekarang juga diminati banyak calon pelaku usaha. Apakah sahabat salah satunya? Memulai usaha mie ayam tidak hanya menghasilkan rasa yang enak namun juga harus mengerti bagaimana memanfaatkan strategi bisnis dan mempunyai pengetahuan pemasaran.

Solusi terbaik yang bisa kamu ambil adalah mengikuti pelatihan. Karena dengan mengikuti pelatihan, kemampuan dalam menganalisa pasar serta keahlian sahabat  akan teruji. 

Berikut ini adalah kegiatan pelatihan di LPC, tetap semangat sahabat….
Peserta dari LPC ikut meramu Mie ayam dan bakmi Jowo




Monday, 7 January 2019

Jangan Stres Jelang Pensiun

Stres Jelang Pensiun

Kami  tidak suka menyampaikan hal ini, namun pensiun belum menjadi bahan pemikiran semua orang. Terutama karena tahap kehidupan ini dapat bersentuhan dengan menurunnya aktivitas yang menyebabkan sejumlah besar orang mengalami stres, kekhawatiran, dan juga kecemasan. 

Akibatnya, orang sering menderita dalam kesunyian saat mereka mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi. Oleh karena itu, saya ingin membagikan beberapa bukti ilmiah untuk membantu Anda lebih memahaminya. Penelitian ini adalah alasan utama mengapa perencanaan pensiun model tradisional perlu diubah untuk memasukkan lebih banyak pelatihan dan pengetahuan non keuangan.


Ilustrasi Bagaimana Menggapai Harapan Setelah Senja


Perencanaan Pensiun perlu menangani masalah mental, sosial, dan fisik

Dasar dari penelitian ini berasal dari apa yang disebut sebagai Skala Tekanan Holmes dan Rahe. Pada akhir 1960-an psikiater Thomas Holmes dan Richard Rahe mempelajari bagaimana stres dapat berkontribusi terhadap penyakit.

Mereka mensurvei lebih dari 5.000 pasien medis dan bertanya apakah mereka pernah mengalami serangkaian dari 43 peristiwa kehidupan dalam dua tahun sebelumnya.
Masing-masing peristiwa ini disebut sebagai Life Change Unit (LCU) dan diberi "bobot" yang berbeda dalam skala, yang berarti beberapa peristiwa lebih menegangkan daripada yang lain. Semakin besar jumlah LCU untuk seorang individu, semakin besar kemungkinan pasien menjadi sakit.

Sebagai hasil dari penelitian mereka, skala ini mengidentifikasi peristiwa kehidupan yang paling menegangkan. Di bawah ini, kami tampilkan beberapa peristiwa yang umumnya dikaitkan dengan mereka yang sudah  atau hampir pensiun.

1.Kematian pasangan (kenyataan pahit bahwa Anda dapat hidup sendiri untuk sebagian masa pensiun)
2. Perceraian ( tingkat perceraian pasangan lama terus naik)
3. Kematian seorang anggota keluarga dekat (seiring bertambahnya usia kita
cenderung kehilangan lebih banyak keluarga dan teman)
4. Cedera atau penyakit pribadi ( kanker, Parkinson, Alzheimer, atau diagnosis lainnya)
5.Dipecat di tempat kerja (dalam hal pensiun, dipaksa pensiun)
6. Pensiun (Ya, peristiwa paling menegangkan dalam hidup adalah pensiun dengan sendirinya ... tanpa faktor-faktor lain ini)
7.Perubahan kesehatan anggota keluarga (Orang tua lanjut usia dengan
Alzheimer atau pasangan dengan kanker)
8. Kesulitan bercinta (seiring bertambahnya usia, banyak hal berubah - kondisi seks saat pensiun)
9. Perubahan kondisi keuangan (Tidak ada lagi gaji dan penghasilan tetap
menyebabkan banyak argumen pensiun)
10. Kematian seorang teman dekat (dampak jejaring sosial)
11. Ubah ke pekerjaan yang berbeda (Pensiunan dengan pekerjaan paruh waktu tidak selalu menyenangkan)
12. Perubahan jumlah pertengkaran dengan pasangan (cenderung meningkat seiring bertambahnya waktu bersama dalam masa pensiun)
13. Hipotek atau pinjaman besar (Tidak melunasi rumah Anda dapat menambah stres pada masa pensiun)
14. Putra atau putri meninggalkan rumah (Bagian tersulit dari membesarkan
anak adalah ketika mereka pergi)
15. Pasangan memulai atau berhenti bekerja (Mengubah rutinitas, peran, dan
harapan)
16.Perubahan kondisi hidup (lebih banyak waktu bersama, orang tua lanjut usia,anak-anak dewasa yang kembali ke rumah)
17. Revisi kebiasaan pribadi (aktivitas pribadi akan berubah dan jika menikah dapat mengganggu rutinitas pasangan)
18.Ubah tempat tinggal (perampingan atau penempatan ulang)
19.Perubahan dalam kegiatan sosial (sementara orang berpikir mereka akan
melakukan lebih banyak, mereka sering melakukan lebih sedikit dengan teman)
20.Perubahan dalam kebiasaan makan (lebih banyak persediaan di kulkas dan tekanan lainnya dapat menyebabkan ngemil) Seperti yang Anda lihat, pensiun dapat membawa hampir setengah dari peristiwa yang paling menegangkan dalam hidup kita, sering kali peristiwa tersebut terjadi pada saat yang sama.

Bayangkan seseorang yang terpaksa pensiun kemudian kerja cari tambahan dan memutuskan untuk berhemat dengan hidup berdampingan dengan orang tua mereka yang sudah lanjut usia. Atau istri yang suaminya pensiun pada saat yang sama dia didiagnosis menderita kanker payudara, sedangkan anak bungsunya masuk perguruan tinggi, dan ibunya baru saja meninggal. Maka akan terbayang betapa sangat stres, orang tersebut dengan beberapa peristiwa yang terjadi bersamaan.
(sumber: Forbes)