![]() |
Lansia seringkali tidak dapat membedakan antara Rematik dan asam urat. (Sumber: foto Bodreker) |
1. Rematik (Rheumatoid Arthritis)
Penyebab:
Merupakan penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh justru menyerang sendi sendiri.
Faktor genetik, infeksi, dan gaya hidup dapat memicu kondisi ini.
Gejala:
Nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi, terutama di pagi hari.
Menyerang sendi di kedua sisi tubuh secara simetris, seperti tangan dan lutut.
Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan kelainan bentuk sendi.
Pengobatan:
Obat antiinflamasi (NSAID), kortikosteroid, dan obat imunosupresan untuk mengendalikan peradangan.
Terapi fisik untuk menjaga fungsi sendi dan mengurangi kekakuan.
Pola hidup sehat, seperti olahraga ringan, menghindari stres, dan mengatur pola makan seimbang.
2. Asam Urat (Gout Arthritis)
Penyebab:
Kadar asam urat yang tinggi dalam darah menyebabkan pembentukan kristal di sendi.
Konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, seafood, daging merah, dan alkohol.
Gangguan ginjal yang menghambat pembuangan asam urat dari tubuh.
Gejala:
Nyeri sendi yang datang tiba-tiba, sering kali menyerang jempol kaki, lutut, atau pergelangan tangan.
Sendi membengkak, terasa panas, dan berwarna kemerahan.
Jika tidak dikontrol, asam urat bisa kambuh berulang kali dan memburuk seiring waktu.
Pengobatan:
Obat penurun asam urat seperti allopurinol dan colchicine.
Obat antiinflamasi untuk meredakan nyeri saat serangan terjadi.
Pola makan sehat dengan mengurangi makanan tinggi purin dan memperbanyak konsumsi air putih.
Menjaga berat badan ideal dan melakukan olahraga ringan secara rutin.
Mengapa Lansia Lebih Rentan?
Seiring bertambahnya usia, lansia lebih mudah terkena rematik dan asam urat karena beberapa faktor berikut:
Rematik pada Lansia
✅ Penuaan dan Degenerasi Sendi
Tulang rawan di sendi semakin menipis, sehingga lebih mudah mengalami peradangan.
✅ Sistem Imun yang Melemah
Sistem imun bisa menjadi lebih sensitif atau kurang efektif, sehingga lebih rentan mengalami gangguan autoimun seperti rematik.
✅ Kurangnya Aktivitas Fisik
Sendi yang jarang digerakkan akan menjadi kaku dan kehilangan fleksibilitas.
✅ Faktor Genetik dan Hormon
Lansia, terutama wanita setelah menopause, lebih berisiko karena kadar hormon estrogen yang menurun.
Asam Urat pada Lansia
✅ Penurunan Fungsi Ginjal
Ginjal yang mulai melemah membuat pembuangan asam urat kurang efisien, sehingga lebih mudah menumpuk di sendi.
✅ Pola Makan yang Tidak Seimbang
Konsumsi makanan tinggi purin selama bertahun-tahun bisa meningkatkan risiko asam urat.
✅ Penggunaan Obat-obatan
Beberapa obat seperti diuretik atau obat tekanan darah tinggi bisa memperburuk kondisi asam urat.
✅ Kurang Minum Air
Dehidrasi membuat tubuh sulit mengeluarkan kelebihan asam urat melalui urine.
Cara Mencegah dan Mengatasi pada Lansia
✔ Makan Sehat: Hindari makanan tinggi purin dan perbanyak konsumsi sayur, buah, serta air putih.
✔ Olahraga Ringan: Yoga, jalan kaki, atau berenang dapat menjaga fleksibilitas sendi dan mengurangi risiko nyeri.
✔ Jaga Berat Badan: Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi dan produksi asam urat dalam tubuh.
✔ Cek Kesehatan Rutin: Pemeriksaan kadar asam urat dan kesehatan sendi secara berkala dapat membantu pencegahan lebih dini.
Kesimpulan
Rematik adalah penyakit autoimun yang menyerang banyak sendi dan bersifat kronis.
Asam urat terjadi akibat penumpukan kristal asam urat, lebih sering menyerang satu sendi tertentu.
Lansia lebih rentan terhadap kedua kondisi ini, tetapi dengan gaya hidup sehat, risikonya bisa dikurangi.
Jika sering mengalami nyeri sendi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Jangan abaikan kesehatan sendi Anda
Sumber:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/323421#symptoms-and-long-term-effects
https://www.healthline.com/health/rheumatoid-arthritis-vs-gout
https://www.webmd.com/arthritis/ra-vs-gout
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/39376825/
https://www.arthritis.org/diseases/more-about/is-it-rheumatoid-arthritis-or-gout
No comments:
Post a Comment