Pernahkah Anda merasakan dada berdebar saat gugup, atau justru terasa lapang dan hangat ketika bahagia? Banyak orang tua juga mengucapkan, “dadaku terasa sesak” saat sedih, atau “hatiku tenang” ketika perasaan lega datang.
Padahal, secara medis, pusat emosi manusia ada di otak, bukan di dada.
Lalu mengapa hampir semua perasaan terasa paling kuat di area dada?
![]() |
| Perasaan-gembira-terasa-dirongga-dada-lansia-dewasa-dan-anak. (Sumber: foto-grup) |
Jawabannya melibatkan hubungan luar biasa antara otak, jantung, paru-paru, dan satu jalur saraf penting bernama Saraf Vagus.
Artikel ini disusun khusus untuk lansia dan keluarga, agar mudah dipahami dan bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Otak: Pusat Kendali Semua Emosi
Di dalam otak terdapat sistem yang disebut sistem limbik. Inilah pusat pengatur:
-
rasa bahagia
-
rasa takut
-
kesedihan
-
rasa aman dan keyakinan
Bagian otak seperti Amigdala akan bekerja sangat cepat saat kita cemas atau terkejut. Otak kemudian mengirim sinyal ke seluruh tubuh melalui saraf dan hormon. Namun, otak tidak bekerja sendirian.
Mengapa Dada Menjadi Tempat Emosi Paling Terasa?
Walaupun emosi berasal dari otak, tubuh—khususnya dada—adalah tempat emosi diterjemahkan menjadi sensasi nyata.
1. Jantung Sangat Responsif
-
Saat cemas → detak jantung cepat dan tidak teratur
-
Saat bahagia dan tenang → detak lebih stabil dan nyaman
2. Paru-Paru Mengikuti Perasaan
-
Sedih → napas pendek, berat, atau tertahan
-
Lega dan gembira → napas panjang dan terasa lapang
3. Saraf Vagus: Penghubung Utama
Semua perubahan ini dihubungkan oleh Saraf Vagus, saraf panjang yang menghubungkan:
-
otak
-
jantung
-
paru-paru
-
hingga sistem pencernaan
Inilah alasan mengapa emosi paling nyata terasa di dada.
A. Saraf Vagus: Jalan Raya Emosi Tubuh
Saraf Vagus bukan sekadar “kabel satu arah”.
Ia adalah jalan raya dua arah antara otak dan organ-organ vital.
Fakta penting:
Sekitar 80% sinyal Saraf Vagus justru bergerak dari tubuh ke otak.
Artinya, kondisi napas dan dada sangat memengaruhi emosi, terutama pada lansia.
1. Saat Stres dan Cemas
Otak mengirim sinyal darurat melalui Saraf Vagus:
-
Jantung berdebar
-
Napas menjadi cepat dan dangkal
-
Dada terasa sesak atau tidak nyaman
Inilah reaksi alami tubuh terhadap stres.
2. Cara Paling Cepat Menenangkan Diri
Karena jalurnya dua arah, kita bisa menenangkan otak melalui tubuh.
✅ Tarik napas perlahan dan dalam
✅ Gunakan pernapasan diafragma (perut mengembang)
✅ Embuskan napas lebih panjang
Cara sederhana ini mengirim sinyal tenang kembali ke otak, sangat bermanfaat bagi lansia yang mudah cemas.
B. Peran Saraf Vagus Saat Kita Gembira
Saraf Vagus adalah bagian penting dari sistem saraf parasimpatis, yaitu sistem “istirahat dan pulih”.
Jika sistem stres adalah gas, maka Saraf Vagus adalah rem tubuh.
Apa yang Terjadi Saat Kita Benar-Benar Bahagia?
-
Detak jantung melambat dan teratur
-
Otot dada dan perut lebih rileks
-
Napas menjadi dalam dan nyaman
-
Dada terasa ringan dan hangat
Inilah kebahagiaan yang stabil, bukan kegembiraan sesaat.
Koneksi Sosial dan Rasa Aman
Menurut Polyvagal Theory, Saraf Vagus juga berperan dalam hubungan sosial.
Saat Vagus aktif:
-
Wajah lebih rileks dan mudah tersenyum
-
Suara menjadi lebih lembut
-
Rasa aman meningkat
Inilah sebabnya kebahagiaan sejati sering muncul saat kita merasa dekat dengan orang lain.
Keyakinan, Harapan, dan “Suara Hati”
Rasa:
-
keyakinan
-
cinta
-
keberanian
-
harapan
Memang berasal dari otak, tetapi dirasakan paling kuat di dada.
Itulah mengapa sejak dahulu banyak budaya menyebut “dada” atau “hati” sebagai pusat perasaan. Secara ilmiah itu simbolik, namun secara pengalaman hidup—itu nyata.
Penutup
Emosi bukan hanya urusan pikiran, tetapi juga pengalaman tubuh, terutama pada lansia.
-
Otak mengatur
-
Jantung dan paru-paru merespons
-
Dada menyampaikan sinyalnya kepada kita
Dengan memahami peran Saraf Vagus, lansia dapat:
✅ Mengurangi cemas
✅ Menenangkan emosi
✅ Menjaga kesehatan jantung
✅ Meningkatkan kualitas hidup
Latihan napas perlahan dan dalam adalah cara paling aman, murah, dan efektif untuk menjaga keseimbangan emosi sehari-hari.
Tantangan untuk Anda
Saat marah atau kesal datang, apa yang biasanya Anda lakukan untuk menenangkannya?
Silakan bagikan pengalaman Anda di kolom komentar.
Artikel lain yang Menarik:
Artikel Inspirasi Lansia
Sumber:
1.Nummenmaa, L., Glerean, E., Hari, R., & Hietanen, J. K. (2014). Bodily maps of emotions. Proceedings of the National Academy of Sciences, 111(2), 646–651.
2. Critchley, H. D., & Harrison, N. A. (2013). Visceral influences on brain and behavior. Neuron, 77(4), 624–638.
3. Porges, S. W. (2007). The polyvagal perspective. Biological Psychology, 74(2), 116–143.
4. Barrett, L. F., & Simmons, W. K. (2015). Interoceptive predictions in the brain. Nature Reviews Neuroscience, 16(7), 419–429.
5. Craig, A. D. (2009). How do you feel — now? The anterior insula and human awareness. Nature Reviews Neuroscience, 10(1), 59–70.


.webp)

Bila kesal dan marah datang.Saya tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan. Hasilnya keinginan kesal dan marah, hilang.
ReplyDeleteEti tgl 01 Desembet 2025 07.53
ReplyDeleteBila kesal dan marah...hati rasanya semerawut..kita meredakan kekesalan dgn istigfar ..bisa juga dgn tarik nafas..buat pelampiasan dgn berbagai kegiatan disesuai dgn kesenggangan waktu sehingga kesal dan mau marah hilang dengan sendirinya..
Salam sehat tetap tersenyum.