Tuesday, 14 February 2023

Jaga Kesehatan Mulut lansia, Untuk Badan Sehat

 

         Pepatah mengatakan " Mulutmu adalah harimaumu", yang bermakna ucapan seseorang dapat membahayakan diri sendiri, bahkan dapat saling baku bunuh. 

Sumber: jawa pos

Sumber: news.detik.com

Para lansia juga memiliki permasalahan dengan mulut yang menimbulkan gangguan dalam proses mengunyah makanan, yang pada akhirnya berujung pada kesehatan badan lansia.

Beberapa masalah mulut yang sering terjadi pada lansia antara lain:

1.Gigi tanggal atau patah: 

Hal ini bisa terjadi akibat penuaan dan kebiasaan buruk seperti merokok atau mengunyah makanan yang keras.

2. Penyakit periodontal: 

Merupakan infeksi pada gusi dan tulang pendukung gigi, yang bisa mengakibatkan kerusakan pada gigi dan gigi goyang bahkan tanggal.

3. Kandidiasis oral:

 Adalah infeksi jamur yang sering terjadi pada lansia, terutama pada mereka yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.

4. Mulut kering: 

Kondisi di mana produksi air liur menurun, yang bisa menyebabkan masalah pada gigi dan gusi serta meningkatkan risiko terjadinya infeksi mulut.

5. Lesi mulut: 

Seperti bisul atau sariawan yang bisa terjadi akibat kekurangan nutrisi, stres, atau penurunan daya tahan tubuh.

6.Kanker mulut:

 Pada usia lanjut, risiko terjadinya kanker mulut dan tenggorokan meningkat.

Beberapa faktor gigi lansia rontok , antara lain:

a. Abfraksi gigi: 

Terjadi karena gesekan yang berlebihan pada gigi dan dapat mengakibatkan retak dan pecahnya email gigi sehingga gigi menjadi lebih mudah tanggal.

b .Penyakit periodontal: 

Merupakan infeksi pada gusi dan tulang pendukung gigi, yang dapat menyebabkan gigi menjadi lebih mudah goyah dan rontok.

c. Resorpsi tulang alveolar: 

Merupakan kondisi di mana tulang yang mendukung gigi mulai menipis dan hilang, sehingga gigi menjadi lebih mudah tanggal.

d. Karies gigi: 

Penumpukan plak dan asam yang dihasilkan bakteri dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.

Pencegahan agar gigi tidak cepat rusak

Beberapa makanan yang dapat merusak gigi lansia antara lain:

  • Makanan yang manis dan lengket seperti permen, cokelat, dan kue kering dapat menempel pada gigi dan menyebabkan kerusakan pada email gigi.
  • Minuman bersoda dan minuman energi yang mengandung asam dapat mengikis email gigi dan menyebabkan gigi lebih mudah berlubang.
  • Makanan yang keras dan renyah seperti kacang, kerupuk, dan popcorn dapat menyebabkan retak dan pecahnya email gigi, serta merusak gigi yang sudah longgar.
  • Alkohol dan merokok dapat merusak jaringan mulut dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada gusi dan gigi.

Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat merusak gigi dan mulut, serta menjaga kebersihan gigi dan gusi dengan rajin melakukan perawatan gigi setiap hari dan periksa gigi secara rutin ke dokter gigi.

Gigi palsu untuk lansia

Gigi palsu atau gigi tiruan dapat menjadi pilihan untuk menggantikan gigi yang hilang pada lansia. Gigi palsu bisa dipasang secara permanen atau sementara, tergantung pada kondisi gigi dan kesehatan umum pasien. 

Gigi palsu dapat membantu lansia untuk dapat mengunyah makanan dengan lebih mudah, meningkatkan fungsi bicara, dan memperbaiki penampilan gigi dan senyum. 

Namun, perlu diingat bahwa gigi palsu juga memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang baik untuk menghindari masalah seperti infeksi pada gusi, bau mulut, dan kerusakan pada gigi palsu itu sendiri.

Sebelum memilih gigi palsu, sebaiknya lansia berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mengetahui pilihan terbaik sesuai dengan kondisi gigi dan kesehatan umum pasien. 

Dokter gigi dapat memberikan saran tentang jenis gigi palsu yang cocok, cara pemakaian dan perawatan yang baik, serta memberikan informasi terkait biaya dan efek samping yang mungkin timbul.

Beberapa cara untuk menjaga gigi lansia antara lain:

1. Menjaga kebersihan gigi dengan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride.

2. Rutin periksakan gigi ke dokter gigi setidaknya dua kali dalam setahun.

3. Menghindari makanan yang manis dan lengket serta minuman yang mengandung asam.

4. Mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, seperti produk susu, sayuran hijau, dan ikan.

5.Menggunakan gigi palsu atau alat bantu lainnya jika terdapat gigi yang tanggal atau rusak parah.

Jika gigi terasa nyeri atau ada masalah lain, segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.



Sumber:

https://www.webmd.com/oral-health/guide/tooth-decay-prevention

https://www.dentalhealth.org/get-advice

https://www.ada.org/publications/ada-news

Monday, 13 February 2023

Tongkat Bukan Hiasan, Alat Bantu Mobilitas Untuk Lansia


              Melihat lansia berjalan dengan limbung, keseimbangan terganggu tentu saja mengganggu mobilitas, dan kuatir jatuh yang mengakibatkan risiko lebih fatal.

Memang tidak semua orang lanjut usia membutuhkan tongkat, tetapi bagi beberapa orang, tongkat dapat membantu mempermudah mobilitas dan mengurangi risiko jatuh. 

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan orang lanjut usia akan tongkat, antara lain:

A. Kondisi kesehatan: 

Orang lanjut usia yang memiliki masalah dengan keseimbangan, koordinasi, atau penglihatan sering membutuhkan bantuan untuk berjalan dan mempertahankan keseimbangan.

B. Kecepatan berjalan: 

Orang lanjut usia yang berjalan lebih lambat sering membutuhkan dukungan untuk membantu mereka berjalan dengan lebih stabil.

C. Riwayat jatuh:

Orang lanjut usia yang memiliki riwayat jatuh sering membutuhkan tongkat untuk mengurangi risiko jatuh.

D. Mobilitas: 

Orang lanjut usia yang memiliki masalah dengan mobilitas, seperti artritis, dapat membutuhkan tongkat untuk membantu mereka bergerak

Cara memilih tongkat

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tongkat untuk orang lanjut usia, seperti:

1. Ketinggian tongkat: 

Tongkat harus memiliki ketinggian yang sesuai dengan tinggi pemakainya agar mereka merasa nyaman dan dapat menopang berat badan dengan baik.

2. Kualitas bahan: 

Tongkat harus terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama seperti kayu atau alumunium, agar tidak mudah patah atau rusak.

3. Desain grip: 

Grip atau pegangan tongkat harus nyaman digenggam dan tidak licin, agar tidak mudah terjatuh.

4.Berat: 

Tongkat harus ringan agar mudah dibawa dan digunakan.

Macam macam tongkat lansia

Ada beberapa jenis tongkat yang dapat digunakan oleh orang lanjut usia, di antaranya adalah:

1.1. Tongkat Jalan (Walking Stick)

Ini adalah jenis tongkat yang paling umum dan biasa digunakan oleh orang lanjut usia. Tongkat ini memiliki satu ujung yang digunakan untuk berdiri dan membantu berjalan.

1.2. Tongkat Gabungan (Combination Cane): Tongkat ini memiliki dua atau lebih bagian yang dapat disatukan sehingga dapat digunakan sebagai tongkat jalan atau sebagai kursi ketika dibutuhkan.

1.3. Tongkat Kursi (Seat Cane)

Tongkat ini memiliki bagian atas yang dapat digunakan sebagai kursi sederhana ketika pemakai ingin duduk dan beristirahat.


1.4. Tongkat Kursi Lipat (Folding Seat Cane): 

Tongkat ini mirip dengan tongkat kursi, tetapi memiliki desain lipat sehingga mudah dibawa dan disimpan.

1.4. Tongkat Berat (Heavy Duty Cane): 

Tongkat ini terbuat dari bahan yang lebih kuat dan berat dibandingkan dengan jenis tongkat lainnya, dan biasanya digunakan oleh orang lanjut usia dengan berat badan yang lebih besar.

1.5. Tongkat Keseimbangan (Balance Cane):

 Tongkat ini memiliki dua ujung yang sama besar dan membantu menjaga keseimbangan pemakai.

       ðŸ’¬   Semua jenis tongkat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing individu. 

Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum membeli tongkat untuk memastikan bahwa ini adalah pilihan yang tepat bagi kondisi kesehatan dan mobilitas mereka. 

Tongkat dapat membantu orang lanjut usia menjaga keseimbangan dan mempermudah mobilitas mereka.  


Sumber:

https://www.verywellhealth.com/how-to-use-crutches-2549326




Sunday, 12 February 2023

Smartwatch Bukan Untuk Lansia Pintar

        Sering dari orang tua kita yang sudah lansia bila bepergian, lupa pulang ke rumah, mereka bingung untuk kembali. Hal ini merupakan gejala dari kepikunan karena usia. Sementara anak-anaknya juga bingung, ke mana untuk mencarinya. Perkembangan era digital memberi solusi, bagaimana untuk mengetahui posisi keberadaannya.

Bapak/ibu dan saudara yang memiliki orang tua dapat memberikan jam pintar untuk dikenakan.  Manfaat jam pintar sering disebut smartwatch, adalah:

Jam pintar atau smartwatch dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lansia. Berikut adalah beberapa manfaat utama jam pintar untuk lansia:

 ðŸ“£  Kesehatan:
Banyak jam pintar saat ini dilengkapi dengan sensor dan fitur yang dapat memantau kesehatan penggunanya. Misalnya, mereka dapat mengukur detak jantung, tingkat aktivitas fisik, kualitas tidur, dan kadar oksigen dalam darah. Data ini dapat memberikan pemantauan kesehatan yang lebih baik bagi lansia dan membantu mereka memperhatikan perubahan yang mungkin perlu ditangani.
 ðŸ“£ Notifikasi dan Pengingat: 
Jam pintar dapat memberikan notifikasi dan pengingat yang berguna bagi lansia. Mereka dapat mengingatkan mereka untuk minum obat secara teratur, mengingatkan jadwal janji dokter, atau memberi tahu mereka tentang aktivitas atau tugas penting yang perlu dilakukan.

 ðŸ“£ Keamanan dan Pemantauan:
Beberapa jam pintar memiliki fitur keamanan darurat yang memungkinkan pengguna lansia untuk mengirimkan pesan darurat atau panggilan bantuan dengan cepat jika mereka menghadapi situasi darurat atau merasa tidak aman. Selain itu, beberapa jam pintar juga memiliki fungsi pemantauan lokasi yang memungkinkan anggota keluarga atau perawat untuk melacak keberadaan lansia, memberikan ketenangan pikiran bagi mereka dan keluarga.

 ðŸ“£ Akses ke Informasi dan Komunikasi: 
Jam pintar memungkinkan lansia untuk tetap terhubung dengan dunia digital. Mereka dapat membaca pesan teks, menerima dan melakukan panggilan telepon, atau bahkan mengakses media sosial. Ini dapat membantu menjaga koneksi sosial dan memungkinkan lansia untuk tetap terlibat dalam kehidupan sehari-hari.

 ðŸ“£ Fitur Khusus untuk Lansia: 
Beberapa produsen jam pintar telah mengembangkan fitur khusus yang dirancang untuk lansia. Misalnya, ukuran layar yang lebih besar, teks yang mudah dibaca, atau tombol fisik yang lebih besar dan mudah dioperasikan. Ini membuat jam pintar lebih ramah lansia dan memudahkan penggunaan mereka.

               ðŸ’¬  Penggunaan jam pintar harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Beberapa lansia mungkin membutuhkan bantuan atau pendampingan dalam menggunakan jam pintar.




Sumber:

https://www.techradar.com/news/wearables/watchful-thinking-here-s-our-wish-for-the-ultimate-smartwatch-1292815