Pepatah mengatakan " Mulutmu adalah harimaumu", yang bermakna ucapan seseorang dapat membahayakan diri sendiri, bahkan dapat saling baku bunuh.
Sumber: jawa pos |
Sumber: news.detik.com |
Para lansia juga memiliki permasalahan dengan mulut yang menimbulkan gangguan dalam proses mengunyah makanan, yang pada akhirnya berujung pada kesehatan badan lansia.
Beberapa masalah mulut yang sering terjadi pada lansia antara lain:1.Gigi tanggal atau patah:
Hal ini bisa terjadi akibat penuaan dan kebiasaan buruk seperti merokok atau mengunyah makanan yang keras.
2. Penyakit periodontal:
Merupakan infeksi pada gusi dan tulang pendukung gigi, yang bisa mengakibatkan kerusakan pada gigi dan gigi goyang bahkan tanggal.
3. Kandidiasis oral:
Adalah infeksi jamur yang sering terjadi pada lansia, terutama pada mereka yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
4. Mulut kering:
Kondisi di mana produksi air liur menurun, yang bisa menyebabkan masalah pada gigi dan gusi serta meningkatkan risiko terjadinya infeksi mulut.
5. Lesi mulut:
Seperti bisul atau sariawan yang bisa terjadi akibat kekurangan nutrisi, stres, atau penurunan daya tahan tubuh.
6.Kanker mulut:
Pada usia lanjut, risiko terjadinya kanker mulut dan tenggorokan meningkat.
Beberapa faktor gigi lansia rontok , antara lain:
a. Abfraksi gigi:
Terjadi karena gesekan yang berlebihan pada gigi dan dapat mengakibatkan retak dan pecahnya email gigi sehingga gigi menjadi lebih mudah tanggal.
b .Penyakit periodontal:
Merupakan infeksi pada gusi dan tulang pendukung gigi, yang dapat menyebabkan gigi menjadi lebih mudah goyah dan rontok.
c. Resorpsi tulang alveolar:
Merupakan kondisi di mana tulang yang mendukung gigi mulai menipis dan hilang, sehingga gigi menjadi lebih mudah tanggal.
d. Karies gigi:
Penumpukan plak dan asam yang dihasilkan bakteri dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.
Pencegahan agar gigi tidak cepat rusak
Beberapa makanan yang dapat merusak gigi lansia antara lain:
- Makanan yang manis dan lengket seperti permen, cokelat, dan kue kering dapat menempel pada gigi dan menyebabkan kerusakan pada email gigi.
- Minuman bersoda dan minuman energi yang mengandung asam dapat mengikis email gigi dan menyebabkan gigi lebih mudah berlubang.
- Makanan yang keras dan renyah seperti kacang, kerupuk, dan popcorn dapat menyebabkan retak dan pecahnya email gigi, serta merusak gigi yang sudah longgar.
- Alkohol dan merokok dapat merusak jaringan mulut dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada gusi dan gigi.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat merusak gigi dan mulut, serta menjaga kebersihan gigi dan gusi dengan rajin melakukan perawatan gigi setiap hari dan periksa gigi secara rutin ke dokter gigi.
Gigi palsu untuk lansia
Gigi palsu atau gigi tiruan dapat menjadi pilihan untuk menggantikan gigi yang hilang pada lansia. Gigi palsu bisa dipasang secara permanen atau sementara, tergantung pada kondisi gigi dan kesehatan umum pasien.
Gigi palsu dapat membantu lansia untuk dapat mengunyah makanan dengan lebih mudah, meningkatkan fungsi bicara, dan memperbaiki penampilan gigi dan senyum.
Namun, perlu diingat bahwa gigi palsu juga memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang baik untuk menghindari masalah seperti infeksi pada gusi, bau mulut, dan kerusakan pada gigi palsu itu sendiri.
Sebelum memilih gigi palsu, sebaiknya lansia berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mengetahui pilihan terbaik sesuai dengan kondisi gigi dan kesehatan umum pasien.
Dokter gigi dapat memberikan saran tentang jenis gigi palsu yang cocok, cara pemakaian dan perawatan yang baik, serta memberikan informasi terkait biaya dan efek samping yang mungkin timbul.
Beberapa cara untuk menjaga gigi lansia antara lain:
1. Menjaga kebersihan gigi dengan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride.
2. Rutin periksakan gigi ke dokter gigi setidaknya dua kali dalam setahun.
3. Menghindari makanan yang manis dan lengket serta minuman yang mengandung asam.
4. Mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, seperti produk susu, sayuran hijau, dan ikan.
5.Menggunakan gigi palsu atau alat bantu lainnya jika terdapat gigi yang tanggal atau rusak parah.
Jika gigi terasa nyeri atau ada masalah lain, segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber:
https://www.webmd.com/oral-health/guide/tooth-decay-prevention