Perubahan sistem kardiovaskular terjadi pada Senior. (Sumber: foto Wasih) |
- Arteri: Membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
- Vena: Mengangkut darah yang kaya karbon dioksida dan limbah dari tubuh kembali ke jantung.
- Kapiler: Pembuluh kecil yang menghubungkan arteri dan vena, tempat pertukaran oksigen, nutrisi, dan limbah antara darah dan sel-sel tubuh.
- Sel darah merah: Membawa oksigen d ari paru-paru ke seluruh tubuh.
- Sel darah putih: Melawan infeksi dan penyakit.
- Plasma: Bagian cairan darah yang membawa nutrisi, hormon, dan zat-zat lainnya.
- Trombosit: Membantu proses pembekuan darah.
- Sirkulasi sistemik: Mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh dan membawa darah yang sudah kekurangan oksigen kembali ke jantung.
- Sirkulasi pulmonal: Mengalirkan darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida.
- Deskripsi: Hipertensi merupakan kondisi di mana tekanan darah di arteri meningkat secara kronis. Pada orang lanjut usia, kekakuan arteri dan penumpukan plak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
- Risiko: Hipertensi yang tidak terkontrol meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
- Deskripsi: Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan arteri karena penumpukan plak (lemak, kolesterol, dan zat lain) di dinding arteri. Ini menyebabkan aliran darah ke organ dan jaringan berkurang.
- Risiko: Aterosklerosis meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.
- Deskripsi: Penyakit jantung koroner terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung tersumbat oleh plak, menyebabkan aliran darah yang kurang ke jantung.
- Gejala: Nyeri dada (angina), sesak napas, dan kelelahan. Jika plak pecah, dapat menyebabkan serangan jantung.
- Risiko: Penyakit ini bisa menyebabkan gagal jantung atau serangan jantung mendadak.
- Deskripsi: Gagal jantung adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ini sering terjadi akibat kerusakan jantung yang diakibatkan oleh hipertensi, penyakit jantung koroner, atau serangan jantung.
- Gejala: Sesak napas, kelelahan, pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki (edema), dan penambahan berat badan akibat retensi cairan.
- Risiko: Gagal jantung kronis dapat mengurangi kualitas hidup dan menyebabkan komplikasi serius seperti aritmia atau kematian mendadak.
- Deskripsi: Aritmia adalah gangguan irama jantung, di mana jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Ini bisa terjadi karena perubahan dalam sistem listrik jantung seiring bertambahnya usia.
- Gejala: Jantung berdebar-debar, pusing, sesak napas, dan bahkan kehilangan kesadaran.
- Risiko: Aritmia seperti fibrilasi atrium dapat meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung.
- Deskripsi: Dengan bertambahnya usia, katup jantung dapat mengalami penebalan, kekakuan, atau penyempitan, yang menghambat aliran darah yang normal. Salah satu jenis umum adalah stenosis aorta, di mana katup aorta menyempit.
- Gejala: Sesak napas, nyeri dada, pusing, dan kelelahan.
- Risiko: Jika tidak diobati, penyakit katup jantung dapat menyebabkan gagal jantung dan masalah kesehatan serius lainnya.
- Deskripsi: Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus, baik oleh pembekuan darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Hipertensi dan aterosklerosis adalah faktor risiko utama pada usia lanjut.
- Gejala: Kelumpuhan atau kelemahan tiba-tiba di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, kebingungan, penglihatan kabur, dan kehilangan keseimbangan.
- Risiko: Stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang atau kematian.
- Deskripsi: Penyakit arteri perifer terjadi ketika arteri yang mengirimkan darah ke tungkai menyempit akibat aterosklerosis. Ini mengurangi aliran darah ke kaki dan menyebabkan rasa sakit saat berjalan (klaudikasio).
- Gejala: Nyeri atau kram di kaki saat berjalan, luka pada kaki yang sulit sembuh, dan perubahan warna kulit pada kaki.
- Risiko: Penyakit ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan amputasi jika aliran darah ke kaki sangat berkurang.
- Deskripsi: DVT adalah pembentukan bekuan darah di vena dalam, biasanya di kaki. Risiko meningkat dengan bertambahnya usia karena penurunan aktivitas fisik dan perubahan dalam sifat pembekuan darah.
- Gejala: Pembengkakan, nyeri, kemerahan, dan hangat pada tungkai yang terkena.
- Risiko: Bekuan darah bisa lepas dan bergerak ke paru-paru, menyebabkan emboli paru, yang merupakan kondisi yang mengancam nyawa.
- Deskripsi: Aneurisma aorta terjadi ketika dinding arteri aorta melemah dan membentuk tonjolan. Jika aneurisma ini pecah, bisa menyebabkan perdarahan internal yang berbahaya.
- Gejala: Sering kali tidak menunjukkan gejala sampai pecah. Ketika pecah, dapat menyebabkan nyeri tiba-tiba di perut atau punggung, pusing, dan tekanan darah rendah.
- Risiko: Pecahnya aneurisma aorta merupakan kondisi darurat medis yang bisa berakibat fatal.
- Menjaga diet seimbang rendah lemak dan garam
- Melakukan olahraga teratur
- Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
- Mengelola stres
- Mengikuti pengobatan yang diresepkan dokter, terutama untuk kondisi seperti hipertensi atau diabetes
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi masalah kardiovaskular lebih awal.
- Contoh: Salmon, makarel, sarden, dan tuna.
- Manfaat: Ikan berlemak kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), dan mengurangi peradangan di pembuluh darah. Omega-3 juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko aritmia serta penyakit jantung.
- Contoh: Blueberry, stroberi, apel, jeruk, pisang, dan anggur.
- Manfaat: Buah-buahan kaya akan serat, vitamin C, kalium, dan antioksidan seperti flavonoid. Nutrisi ini membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas, menurunkan tekanan darah, serta menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.
- Contoh: Bayam, kale, brokoli, dan kangkung.
- Manfaat: Sayuran hijau kaya akan nitrat alami yang membantu memperlebar pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan aliran darah. Mereka juga mengandung antioksidan, serat, dan vitamin K yang mendukung kesehatan pembuluh darah dan jantung.
- Contoh: Oatmeal, quinoa, barley, beras merah, dan gandum utuh.
- Manfaat: Biji-bijian utuh mengandung serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Mereka juga mengandung magnesium yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. Mengonsumsi biji-bijian utuh secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
- Contoh: Almond, kenari, biji chia, dan biji rami.
- Manfaat: Kacang-kacangan dan biji-bijian kaya akan lemak sehat, serat, dan protein. Almond dan kenari, misalnya, mengandung asam lemak omega-3 dan antioksidan yang dapat membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan menurunkan kolesterol. Biji chia dan biji rami juga kaya serat dan membantu menurunkan peradangan dalam tubuh.
- Manfaat: Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan polifenol yang dapat membantu menurunkan kolesterol LDL serta melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif. Penggunaan minyak zaitun dalam masakan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
- Contoh: Kacang hitam, kacang merah, lentil, dan buncis.
- Manfaat: Legum kaya akan protein nabati, serat, dan mineral seperti kalium dan magnesium. Mereka dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengontrol kadar gula darah, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Manfaat: Teh hijau kaya akan antioksidan flavonoid yang dapat membantu memperbaiki fungsi pembuluh darah, mengurangi peradangan, serta menurunkan risiko aterosklerosis dan hipertensi. Minum teh hijau secara teratur juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
- Manfaat: Cokelat hitam yang mengandung setidaknya 70% kakao kaya akan flavonoid, sejenis antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung. Mengonsumsi dark chocolate dalam jumlah kecil secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah.
- Manfaat: Bawang putih mengandung senyawa allicin yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan menghambat penumpukan plak di pembuluh darah. Mengonsumsi bawang putih secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Manfaat: Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL. Selain itu, alpukat mengandung kalium yang baik untuk mengatur tekanan darah.
- Contoh: Susu skim, yogurt rendah lemak, dan keju rendah lemak.
- Manfaat: Produk susu rendah lemak mengandung kalsium dan vitamin D yang penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Mengonsumsi produk susu rendah lemak dapat membantu mengontrol tekanan darah.
- Manfaat: Tomat mengandung likopen, antioksidan yang kuat, serta vitamin C dan kalium. Likopen dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan melindungi pembuluh darah dan jantung dari kerusakan oksidatif.
- Contoh: Pisang, kentang, ubi jalar, dan jeruk.
- Manfaat: Kalium berperan penting dalam mengontrol tekanan darah dengan membantu menetralkan efek natrium dalam tubuh. Makanan kaya kalium membantu menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah yang sehat.
- Contoh: Kunyit, jahe, dan kayu manis.
- Manfaat: Rempah-rempah seperti kunyit dan jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, termasuk pembuluh darah. Mengonsumsi rempah-rempah ini juga dapat membantu meningkatkan aliran darah dan menjaga kesehatan jantung.
- Batasi Asupan Garam: Terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya batasi asupan garam, terutama dari makanan olahan.
- Hindari Lemak Jenuh dan Lemak Trans: Kurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging merah berlemak, mentega, dan makanan gorengan, serta hindari lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan.
- Minum Air yang Cukup: Memastikan asupan cairan yang cukup penting untuk menjaga aliran darah yang baik dan kesehatan jantung.
- Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu senior menjaga kesehatan sistem peredaran darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular yang serius.
Sumber:
https://medicine.tufts.edu/news-events/news/what-happens-our-cardiovascular-system-we-age
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7021646/
https://medlineplus.gov/ency/article/004006.htm
https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCRESAHA.111.246876
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2667032124000106
https://derangedphysiology.com/main/cicm-primary-exam/required-reading/cardiovascular-system