Thursday 4 July 2024

Ancaman Tak Terlihat: Bahaya Camilan bagi Lansia

         Camilan adalah makanan atau kudapan ringan yang biasanya dikonsumsi di antara waktu makan utama, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam. Camilan sering kali dimakan untuk menghilangkan rasa lapar sementara, menambah energi, atau sebagai bagian dari kebiasaan atau kegiatan sosial. Camilan bisa berupa makanan manis atau gurih, sehat atau kurang sehat, tergantung pada pilihan dan kebiasaan individu.

Lansia harus mampu memilih camilan yang sehat.
(Sumber: foto Dwi Patri Club 2023)
Contoh camilan meliputi buah-buahan, kacang-kacangan, biskuit, keripik, kue, yogurt, dan berbagai jenis makanan ringan lainnya. Pilihan camilan yang sehat biasanya mengandung nutrisi yang bermanfaat, seperti serat, protein, vitamin, dan mineral, sementara camilan yang kurang sehat cenderung tinggi gula, garam, atau lemak jenuh.

       Lansia perlu makan camilan, namun penting untuk memilih camilan yang sehat. Camilan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, memberikan energi, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. 

Beberapa camilan sehat untuk lansia meliputi:
  • Buah-buahan segar: Seperti apel, pisang, dan buah beri.
  • Kacang-kacangan: Seperti almond, kenari, dan kacang mete.
  • Yogurt rendah lemak: Yogurt mengandung kalsium yang baik untuk kesehatan tulang.
  • Sayuran: Wortel, seledri, dan tomat ceri bisa menjadi pilihan camilan yang baik.
  • Keripik gandum utuh atau roti gandum: Bisa disajikan dengan hummus atau selai kacang.
Pastikan camilan yang dikonsumsi tidak mengandung terlalu banyak gula, garam, atau lemak jenuh. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

       Istilah umum yang digunakan dalam konteks makanan dan nutrisi yang dapat diterapkan pada camilan sehat untuk lansia. 

Beberapa istilah tersebut, antara lain:

Makanan Tambahan (Supplemental Nutrition):
  • Contoh: Minuman pengganti makanan seperti Ensure atau Boost, yang mengandung protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan.
Makanan Energi Tinggi (High-Energy Foods):
  • Contoh: Kacang-kacangan, biji-bijian, atau bar energi yang diperkaya dengan nutrisi penting.
Makanan Tinggi Protein (High-Protein Snacks):
  • Contoh: Yogurt Yunani, telur rebus, atau keju rendah lemak.
Makanan Tinggi Serat (High-Fiber Foods):
  • Contoh: Buah-buahan segar seperti apel atau pir, sayuran mentah seperti wortel atau seledri, dan kacang-kacangan.
Makanan Kaya Kalsium (Calcium-Rich Foods):
  • Contoh: Yogurt, keju, atau almond yang diperkaya dengan kalsium untuk mendukung kesehatan tulang.
Makanan Fungsional (Functional Foods):
  • Contoh: Produk probiotik seperti yogurt atau kefir yang baik untuk pencernaan, dan makanan yang diperkaya dengan omega-3 seperti biji chia atau flaxseed.
Istilah ini mencerminkan jenis camilan yang tidak hanya memuaskan rasa lapar tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang penting bagi lansia, mendukung kebutuhan nutrisi mereka secara keseluruhan.

Beberapa manfaat bagi lansia makan camilan yang sehat, termasuk:

Menjaga Energi: Camilan yang sehat dapat memberikan tambahan energi sepanjang hari, membantu lansia tetap aktif dan bersemangat.

Menjaga Kadar Gula Darah: Camilan sehat dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang penting untuk menghindari lonjakan atau penurunan gula darah yang drastis.

Meningkatkan Asupan Nutrisi: Camilan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, terutama jika camilan tersebut kaya akan vitamin, mineral, serat, dan protein.

Meningkatkan Kesehatan Pencernaan: Camilan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.

Mencegah Kehilangan Berat Badan Berlebihan: Beberapa lansia mungkin mengalami penurunan nafsu makan atau masalah penyerapan nutrisi. Camilan sehat dapat membantu mencegah penurunan berat badan yang tidak diinginkan.

Mendukung Kesehatan Tulang: Camilan yang kaya kalsium dan vitamin D, seperti yogurt atau almond, dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.

Meningkatkan Fungsi Kognitif: Camilan yang mengandung omega-3, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, dapat membantu menjaga kesehatan otak dan meningkatkan fungsi kognitif.

Menjaga Kesehatan Jantung: Camilan yang kaya akan lemak sehat, seperti alpukat atau kacang-kacangan, dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Mengurangi Rasa Lapar Berlebihan: Makan camilan sehat di antara waktu makan utama dapat membantu mengurangi rasa lapar berlebihan, sehingga lansia tidak makan berlebihan saat waktu makan tiba.

Memenuhi Kebutuhan Cairan: Camilan seperti buah-buahan segar dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh, mencegah dehidrasi yang sering dialami oleh lansia.

Camilan dapat menjadi ancaman tak terlihat.
(Sumber: foto Dwi Patri Club 2023)
Beberapa jenis camilan yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan sangat hati-hati oleh lansia :

Makanan Tinggi Gula:
  • Contoh: Permen, kue manis, soda, dan minuman berenergi. Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan masalah gigi.
Makanan Tinggi Garam:
  • Contoh: Keripik, makanan olahan, dan makanan ringan asin lainnya. Garam berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Trans:
  • Contoh: Makanan cepat saji, makanan yang digoreng, dan makanan olahan. Lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi.
Makanan Rendah Nutrisi (Kalori Kosong):
  • Contoh: Makanan ringan yang tinggi kalori tetapi rendah nutrisi, seperti keripik kentang, popcorn bermentega, dan kue-kue manis. Makanan ini tidak memberikan nutrisi yang dibutuhkan dan hanya menambah kalori kosong.
Makanan yang Sulit Dicerna:
  • Contoh: Makanan berserat sangat tinggi yang sulit dicerna dalam jumlah besar, seperti popcorn atau kacang yang keras. Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung atau sembelit.
Makanan dengan Risiko Tersedak:
  • Contoh: Kacang utuh, permen keras, dan potongan besar buah atau sayuran mentah. Makanan ini dapat menjadi bahaya tersedak, terutama bagi lansia dengan masalah menelan.
Makanan dengan Bahan Pengawet dan Aditif:
  • Contoh: Makanan olahan yang mengandung banyak pengawet, pewarna buatan, dan aditif lainnya. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah kesehatan jangka panjang.
Makanan yang Mengandung Alkohol:
  • Contoh: Camilan yang mengandung alkohol atau disertai minuman beralkohol. Alkohol dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan kondisi kesehatan tertentu, serta menyebabkan dehidrasi.
Memilih camilan yang sehat dan bergizi sangat penting bagi lansia untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan individu.



  
 

Sumber:

https://www.linkedin.com/pulse/benefits-healthy-snacking-older-adults-steve-toll 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9692411/

https://www.hse.ie/eng/about/who/healthwellbeing/our-priority-programmes/heal/food-pyramid-images/healthy-eating-for-older-adults-booklet.pdf


No comments:

Post a Comment