Tuesday 9 July 2024

Ketakutan Terbesar Lansia: Bukan Kematian, Tapi Kesehatan yang Memburuk.

         Dalam sejarah manusia, kita telah memasuki era di mana mencapai usia tua dianggap sebagai hal yang biasa. Tidak seperti di masa lalu, ketika hidup sampai usia tua merupakan kemewahan yang hanya diberikan kepada orang-orang kaya, secara global sekitar 79% wanita dan 70% pria dapat mencapai usia 65 tahun dan seterusnya.

Beberapa orang begitu takutnya terhadap penuaan sehingga hal itu menjadi kondisi patologis yang disebut gerascophobia , yang mengarah kepada pikiran dan perilaku yang tidak rasional, misalnya, terpaku pada kesehatan, penyakit, dan kematian serta asyik menyembunyikan tanda-tanda penuaan.

Lansia ternyata takut dengan kesehatan yang memburuk.
(Sumber: foto Dwi Pa Tri Club)
Ketakutan pada lansia mengacu pada berbagai kekhawatiran, kecemasan, dan rasa takut yang dialami oleh individu yang berusia lanjut. Ketakutan ini dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk perubahan fisik, mental, sosial, dan lingkungan yang sering kali terjadi seiring bertambahnya usia. 

Berdasarkan survei dan penelitian di seluruh dunia, beberapa hal yang paling ditakuti oleh lansia meliputi: 

Kesehatan yang Memburuk: Ketakutan terhadap penyakit kronis, penurunan fungsi fisik, dan penurunan kemampuan kognitif adalah kekhawatiran utama. Penyakit seperti Alzheimer, kanker, dan penyakit jantung sering menjadi sumber ketakutan.

Kehilangan Kemandirian: Banyak lansia khawatir kehilangan kemampuan untuk hidup mandiri dan harus bergantung pada orang lain untuk perawatan dan bantuan sehari-hari.

Kesepian dan Isolasi Sosial: Kehilangan pasangan hidup, teman, dan anggota keluarga sering kali menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi sosial yang mendalam.

Masalah Keuangan: Kekhawatiran tentang kehabisan uang selama masa pensiun dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup adalah ketakutan yang umum. Ini termasuk kekhawatiran tentang biaya perawatan kesehatan yang tinggi.

Kehilangan Identitas dan Tujuan: Setelah pensiun, beberapa lansia merasa kehilangan identitas dan tujuan hidup. Mereka mungkin merasa tidak lagi memiliki peran yang berarti dalam masyarakat.

Ketergantungan pada Teknologi: Banyak lansia merasa kesulitan mengikuti perkembangan teknologi, yang dapat membuat mereka merasa tertinggal dan terisolasi.

Kehilangan Kendali atas Hidup: Ketakutan akan kehilangan kendali atas keputusan pribadi dan kehidupan sehari-hari, terutama jika harus masuk ke panti jompo atau fasilitas perawatan lainnya.

Ketakutan akan Kematian: Meskipun tidak selalu diungkapkan, ketakutan akan kematian dan proses kematian adalah sesuatu yang banyak dirasakan oleh lansia.

Ketakutan-ketakutan ini bisa bervariasi tergantung pada budaya, kondisi ekonomi, dan dukungan sosial yang tersedia di masing-masing negara.

       Kematian sering berada dalam urutan lebih rendah dalam daftar ketakutan lansia karena beberapa alasan:

Penerimaan Alamiah: Seiring bertambahnya usia, banyak lansia yang mulai menerima kematian sebagai bagian alami dari kehidupan. Pengalaman hidup dan refleksi sering kali membuat mereka lebih damai dengan kenyataan ini.

Pengalaman Hidup: Lansia telah menyaksikan dan mengalami banyak hal selama hidup mereka, termasuk kematian orang-orang yang mereka kenal dan cintai. Pengalaman ini dapat mengurangi ketakutan mereka terhadap kematian sendiri.

Persiapan Mental dan Spiritual: Banyak lansia yang mempersiapkan diri secara mental dan spiritual untuk kematian. Ini termasuk melalui praktik keagamaan, meditasi, atau diskusi terbuka tentang akhir hayat.

Prioritas Lain: Ketakutan terhadap masalah kesehatan, kehilangan kemandirian, kesepian, dan masalah keuangan sering kali lebih mendesak dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka secara langsung. Oleh karena itu, ketakutan-ketakutan ini lebih menonjol.

Dukungan Sosial: Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas dapat membantu lansia merasa lebih aman dan diterima, mengurangi ketakutan terhadap kematian.

Penurunan Rasa Takut: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rasa takut terhadap kematian cenderung menurun seiring bertambahnya usia, mungkin karena penurunan sensitivitas emosional atau peningkatan kebijaksanaan dan perspektif hidup.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa ketakutan terhadap kematian masih ada dan signifikan bagi banyak lansia, meskipun mungkin tidak selalu menjadi ketakutan utama yang mereka rasakan.

Ketakutan terhadap kematian masih ada dan signifikan.
(Sumber: foto LPC-Lansia)
       Ketakutan dapat mempengaruhi kesehatan lansia secara signifikan. Ketakutan dan kecemasan yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka. 

Beberapa cara bagaimana ketakutan dapat mempengaruhi kesehatan lansia:

Stres Kronis: Ketakutan yang berkelanjutan dapat menyebabkan stres kronis, yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.

Kesehatan Mental: Ketakutan dan kecemasan yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Ini dapat mengurangi kualitas hidup dan menyebabkan isolasi sosial.

Masalah Tidur: Ketakutan dan kecemasan dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan insomnia atau gangguan tidur lainnya. Kurang tidur dapat memperburuk masalah kesehatan fisik dan mental.

Perilaku Kesehatan Negatif: Ketakutan dapat menyebabkan perilaku kesehatan negatif seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang buruk, dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan atau rencana perawatan.

Fungsi Kognitif: Stres dan kecemasan kronis dapat mempengaruhi fungsi kognitif, mempercepat penurunan kognitif, dan meningkatkan risiko gangguan seperti demensia.

Isolasi Sosial: Ketakutan akan kesepian atau kehilangan kemandirian dapat menyebabkan isolasi sosial, yang dapat memperburuk masalah kesehatan fisik dan mental.

Gangguan Sistem Kekebalan: Stres dan kecemasan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat lansia lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Untuk mengatasi dampak negatif ketakutan pada kesehatan lansia, penting untuk menyediakan dukungan sosial, akses ke perawatan kesehatan mental, dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Terapi, konseling, aktivitas fisik, dan keterlibatan sosial dapat membantu mengurangi ketakutan dan meningkatkan kualitas hidup lansia.

       Lansia dapat mengambil berbagai langkah untuk mengatasi ketakutan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Beberapa upaya yang dapat dilakukan:

Mencari Dukungan Sosial:
  • Keluarga dan Teman: Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman dapat mengurangi rasa kesepian dan isolasi.
  • Komunitas dan Kelompok Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas lansia dapat memberikan rasa memiliki dan dukungan emosional.
Aktivitas Fisik:
  • Olahraga Teratur: Aktivitas fisik seperti berjalan, berenang, atau yoga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
  • Kelas Kebugaran untuk Lansia: Bergabung dalam kelas kebugaran yang dirancang khusus untuk lansia dapat membantu menjaga kebugaran dan memberikan kesempatan untuk bersosialisasi.
Mengelola Stres dan Kecemasan:
  • Meditasi dan Relaksasi: Teknik meditasi, pernapasan dalam, dan relaksasi dapat membantu mengurangi stres.
  • Terapi: Terapi kognitif-behavioral atau konseling dapat membantu lansia mengatasi kecemasan dan depresi.
Kesehatan Mental:
  • Terapi dan Konseling: Mencari bantuan profesional melalui terapi atau konseling dapat membantu mengatasi ketakutan dan kecemasan.
  • Kegiatan Kreatif: Terlibat dalam kegiatan seperti melukis, menulis, atau berkebun dapat memberikan outlet emosional dan mengurangi stres.
Pendidikan dan Informasi:
  • Mendapatkan Informasi yang Akurat: Mengetahui lebih banyak tentang kesehatan, pengelolaan penyakit, dan perawatan dapat mengurangi ketakutan yang berasal dari ketidaktahuan.
  • Pelatihan Teknologi: Mengikuti pelatihan teknologi untuk tetap terhubung dengan dunia digital dan mengurangi ketakutan akan teknologi.
Menjaga Kesehatan Fisik:
  • Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mendeteksi dan mengelola masalah kesehatan sejak dini.
  • Gizi yang Baik: Mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi dapat mendukung kesehatan fisik dan mental.
Perencanaan Masa Depan:
  • Perencanaan Keuangan: Mengatur keuangan dengan baik dan merencanakan masa pensiun dapat mengurangi ketakutan akan masalah keuangan.
  • Perencanaan Perawatan: Merencanakan perawatan jangka panjang dan membuat keputusan perawatan kesehatan dapat memberikan rasa kontrol dan mengurangi ketakutan akan kehilangan kemandirian.
Keterlibatan dalam Komunitas:
  • Sukarelawan: Menjadi sukarelawan di komunitas dapat memberikan tujuan dan kepuasan, serta membantu mengurangi perasaan kesepian.
  • Kegiatan Sosial: Menghadiri acara sosial, bergabung dengan klub atau organisasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan komunitas dapat meningkatkan keterlibatan sosial.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, lansia dapat mengurangi ketakutan mereka, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan menikmati kualitas hidup yang lebih baik.





Sumber:

https://www.seniorliving.org/finance/senior-fears-study/

https://theconversation.com/fear-of-ageing-is-really-a-fear-of-the-unknown-and-modern-society-is-making-things-worse-220925

https://www.forbes.com/health/medicare/fear-of-aging-survey/

https://en.wikipedia.org/wiki/Gerontophobia

https://en.wikipedia.org/wiki/Gerascophobia


       







No comments:

Post a Comment