Monday, 8 July 2024

Titik Rawan: Diet dan Kesehatan Lansia

        Berkat penelitian berkelanjutan di bidang nutrisi dan gerontologi. Apa yang kita konsumsi tidak hanya memberi  energi bagi tubuh kita, tetapi juga memengaruhi umur panjang dan kualitas tahun terakhir hidup kita.

Dalam konteks medis, istilah "diet" sering kali digunakan untuk merujuk pada pola makan yang terencana dan dikontrol untuk tujuan kesehatan tertentu. Diet adalah pola makan yang melibatkan pemilihan dan konsumsi makanan dan minuman yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu. 

Diet dapat dipengaruhi oleh budaya dan keyakinan etis.
(Sumber: foto LPC-Lansia)
Diet dapat ditentukan berdasarkan berbagai faktor seperti tujuan kesehatan, budaya, preferensi pribadi, kondisi medis, atau kebutuhan nutrisi tertentu. 

Beberapa pengertian dan aspek terkait diet:

Definisi Umum:

Diet merujuk pada jenis dan jumlah makanan serta minuman yang dikonsumsi oleh seseorang secara rutin.

Tujuan Diet:
  • Penurunan Berat Badan: Diet yang dirancang untuk membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi kalori atau memilih makanan yang rendah kalori.
  • Peningkatan Berat Badan: Diet yang bertujuan menambah berat badan dengan meningkatkan asupan kalori dan nutrisi.
  • Kesehatan dan Kesejahteraan Umum: Diet yang bertujuan untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan umum, mengelola kondisi medis, atau meningkatkan energi dan kebugaran.
  • Kebutuhan Medis Khusus: Diet yang disesuaikan untuk kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, intoleransi laktosa, atau penyakit celiac.
Jenis-jenis Diet:
  • Diet Seimbang: Mengonsumsi berbagai jenis makanan dalam proporsi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
  • Diet Rendah Karbohidrat: Mengurangi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan protein dan lemak.
  • Diet Vegetarian/Vegan: Menghindari konsumsi daging (vegetarian) atau semua produk hewani (vegan).
  • Diet Mediterania: Menekankan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan lemak sehat seperti minyak zaitun.
  • Diet Paleo: Berdasarkan pola makan nenek moyang manusia dengan fokus pada daging, ikan, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, sambil menghindari makanan olahan.
  • Diet Ketogenik: Diet tinggi lemak dan sangat rendah karbohidrat yang memaksa tubuh dalam kondisi ketosis, di mana lemak digunakan sebagai sumber energi utama.
Komponen Diet:
  • Makronutrien: Karbohidrat, protein, dan lemak yang dibutuhkan dalam jumlah besar.
  • Mikronutrien: Vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi penting untuk fungsi tubuh.
  • Serat: Komponen penting dalam diet yang mendukung kesehatan pencernaan.
  • Air: Komponen vital dalam diet untuk hidrasi dan fungsi tubuh.
Pengaruh Budaya dan Etika:
  • Diet sering dipengaruhi oleh budaya, agama, tradisi, dan keyakinan etis. Misalnya, beberapa agama memiliki aturan makanan tertentu, dan beberapa orang memilih diet berdasarkan alasan etis seperti kesejahteraan hewan.
       
Lansia memilih diet seimbang agar tetap sehat.
(Sumber: foto LPC-Lansia)
       Diet yang sesuai untuk lansia perlu mempertimbangkan kebutuhan gizi khusus yang berubah seiring bertambahnya usia. 

Beberapa panduan diet yang dapat membantu lansia untuk menjaga kesehatan dan vitalitas:

1. Konsumsi Nutrisi Seimbang
  • Protein: Penting untuk menjaga massa otot. Sumber protein yang baik meliputi ikan, ayam, kacang-kacangan, telur, dan produk susu rendah lemak.
  • Karbohidrat Kompleks: Pilih biji-bijian utuh seperti gandum, beras merah, dan oatmeal yang menyediakan serat dan energi.
  • Lemak Sehat: Fokus pada lemak tak jenuh seperti yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Hindari lemak trans dan lemak jenuh berlebihan.
2. Asupan Serat yang Cukup
  • Serat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan pencernaan. Sumber serat yang baik termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
3. Hidrasi yang Adekuat
  • Lansia sering kali merasa kurang haus sehingga perlu memastikan asupan cairan yang cukup. Air putih, teh herbal, dan sup adalah pilihan yang baik.
4. Vitamin dan Mineral Penting
  • Kalsium dan Vitamin D: Penting untuk kesehatan tulang. Sumber kalsium termasuk susu, yoghurt, keju, dan sayuran berdaun hijau. Sumber vitamin D meliputi ikan berlemak dan sinar matahari.
  • Vitamin B12: Ditemukan dalam daging, ikan, unggas, dan produk susu. Lansia mungkin memerlukan suplemen karena penyerapan vitamin ini menurun seiring bertambahnya usia.
  • Vitamin C dan E: Penting untuk sistem kekebalan tubuh. Sumbernya termasuk buah jeruk, paprika, stroberi, dan kacang-kacangan.
5. Kontrol Asupan Garam dan Gula
  • Batasi asupan garam untuk menghindari tekanan darah tinggi. Kurangi konsumsi gula tambahan untuk mencegah diabetes dan menjaga berat badan sehat.
6. Porsi Makan yang Terkontrol
  • Bagi lansia yang mengalami penurunan nafsu makan, makan dalam porsi kecil tetapi sering bisa membantu menjaga asupan nutrisi yang cukup.
7. Makanan Berwarna-warni
  • Konsumsi berbagai macam sayuran dan buah-buahan berwarna-warni untuk memastikan asupan beragam antioksidan dan fitonutrien.
8. Pertimbangkan Kondisi Kesehatan Khusus
  • Jika ada kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung, sesuaikan diet sesuai rekomendasi dokter atau ahli gizi.
Dengan mengikuti panduan ini, lansia dapat memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk mendukung kesehatan mereka sepanjang hari. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikan diet dengan kebutuhan individu.



Sumber:

https://chefsforseniors.com/blog/diet-and-aging/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8838212/

https://medlineplus.gov/nutritionforolderadults.html

https://health.gov/news/202107/nutrition-we-age-healthy-eating-dietary-guidelines

https://health.clevelandclinic.org/how-to-age-better-by-eating-more-healthfully


 


No comments:

Post a Comment