xmlns:og='http://ogp.me/ns#' LPC- Lansia Preneurship Community: STOP Senang Dulu! Ternyata 'Terlalu Bahagia' Bisa Bikin Lansia Jatuh, Impulsif, dan Susah Tidur (Cara Grounding Instan)

Thursday, 11 December 2025

STOP Senang Dulu! Ternyata 'Terlalu Bahagia' Bisa Bikin Lansia Jatuh, Impulsif, dan Susah Tidur (Cara Grounding Instan)

Pendahuluan

Merasa gembira, bersemangat, dan penuh energi adalah hal positif. Namun, ketika kegembiraan berubah menjadi terlalu berlebihan (euforia atau over-excitement), kondisi ini justru dapat menimbulkan masalah. Pikiran menjadi sulit fokus, keputusan diambil secara impulsif, dan energi mental terasa “meluap ke mana-mana”.

Merasa senang, bersemangat, dan penuh harapan adalah anugerah—termasuk di usia lanjut. Namun pada sebagian lansia, rasa gembira kadang muncul terlalu kuat: pikiran menjadi sulit tenang, sulit fokus, bicara terlalu cepat, atau muncul dorongan melakukan sesuatu tanpa dipikirkan matang.

Cara-grounding-untuk-mengatur -euforia
(Sumber: foto grup)

Penting dipahami, tujuan mengelola kondisi ini bukan menekan kebahagiaan, tetapi menjaganya tetap seimbang dan membumi. Dengan keseimbangan inilah tubuh dan pikiran lansia dapat tetap sehat, aman, dan nyaman.

Kasus sederhana:

Bapak Rahmat (72 tahun) adalah seorang pensiunan yang dikenal sangat hemat, teratur, dan konservatif. Beliau tinggal sendiri namun sering dikunjungi anak-anaknya. Ia memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang terkontrol.

Puncak dari euforia ini terjadi saat ada hajatan pernikahan di kampungnya.
  • Aktivitas Berlebihan: Bapak Rahmat tiba-tiba menjadi pusat perhatian di pesta tersebut. Beliau naik ke panggung dan berjoget tanpa henti selama lebih dari satu jam, dengan gerakan yang sangat enerjik dan tidak sesuai dengan kondisi fisiknya yang menua.

  • Perilaku Impulsif (Menyawer): Saat berjoget, Bapak Rahmat mengeluarkan seluruh uang tunai yang ada di dompetnya dan menyawer para penampil dan hadirin. Uang tersebut sejatinya adalah dana cadangan untuk biaya pengobatan dan kebutuhan mendesak bulan depan.

  • Reaksi Keluarga: Anak-anaknya yang mencoba menenangkan justru dimarahi dengan kata-kata kasar dan diancam. Bapak Rahmat mengklaim bahwa ia "berhak" menikmati hidup dan memiliki lebih banyak uang daripada yang mereka kira.

Euforia yang berlebihan seringkali disertai peningkatan energi yang drastis, sehingga mendorong perilaku hiperaktif dan ekspansif.

Tabel Perbedaan Kebahagiaan Normal vs Eufora Patologis

Beda antara kebahagiaan normal (sukacita) dengan euforia patologis (yang merugikan) pada lansia, sehingga lebih mudah mengenali kapan emosi yang kuat menjadi tanda masalah kesehatan.

Fitur PembedaKebahagiaan Normal (Sukacita)Euforia Patologis (Merugikan)
Intensitas EmosiSesuai atau proporsional dengan peristiwa pemicunya (misalnya, sangat senang karena cucu berkunjung atau pulih dari sakit).Sangat ekstrem, berlebihan, atau tidak proporsional dengan situasi yang sebenarnya.
DurasiBersifat sementara atau berlangsung singkat, lalu suasana hati kembali stabil (eutimia).Dapat berlangsung lama (berhari-hari hingga berminggu-minggu) dan menjadi kondisi suasana hati yang dominan.
PenyebabJelas dipicu oleh peristiwa positif, pencapaian, atau interaksi sosial yang menyenangkan.Seringkali muncul tanpa pemicu yang jelas, atau dipicu oleh hal kecil yang seharusnya tidak menimbulkan kegembiraan ekstrem.
Fungsi Kognitif & KeputusanKemampuan berpikir jernih dan mengambil keputusan rasional tetap utuh.Mengganggu penilaian, menyebabkan keputusan impulsif, boros, atau berisiko tinggi.
Pola TidurNormal, atau bahkan dapat meningkatkan kualitas tidur.Menyebabkan penurunan kebutuhan tidur yang ekstrem (misalnya, hanya tidur 1-3 jam sehari) tanpa merasa lelah.
Aktivitas & PerilakuPeningkatan energi yang sehat dan terarah.Peningkatan aktivitas yang tidak terarah atau kacau (banyak bicara, melakukan banyak proyek sekaligus), bisa disertai perilaku yang tidak wajar atau agresif.
Keterkaitan MedisBukan gejala penyakit.Dapat menjadi gejala utama Gangguan Bipolar (episode manik), Demensia (seperti Alzheimer), efek samping obat, atau gangguan neurologis lainnya.

Mengapa Lansia Perlu Menstabilkan Kegembiraan yang Terlalu Tinggi?

Seiring bertambah usia, sistem saraf menjadi lebih sensitif. Saat kegembiraan berlebihan terjadi, tubuh bisa berada dalam kondisi “terlalu siaga”.

Dampaknya antara lain:

  • Sulit berkonsentrasi

  • Mudah lelah setelah sangat bersemangat

  • Tidur terganggu

  • Keputusan diambil tergesa-gesa

Di sinilah teknik grounding dan stabilisasi emosi sangat membantu lansia untuk tetap merasa aman dan terkendali.

Cara Aman Menenangkan Kegembiraan Berlebihan bagi Lansia

Semua langkah di bawah ini tidak memerlukan obat, bisa dilakukan sendiri, dan cocok untuk usia lanjut.

1. Napas Berirama untuk Menenangkan Pikiran

Saat terlalu gembira, napas sering menjadi cepat dan tidak teratur. Mengatur napas membantu pikiran ikut tenang.

Latihan Napas Kotak (Box Breathing) versi lansia:

  • Tarik napas pelan 4 detik

  • Tahan 4 detik

  • Hembuskan perlahan 4 detik

  • Diam sejenak 4 detik

  • Ulangi 4–5 kali

Manfaat:
Napas berirama membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi pikiran yang meloncat-loncat.

2. Grounding: Mengembalikan Kesadaran ke Sekitar

Jika pikiran terasa “terbang”, tarik kembali perhatian ke hal-hal sederhana di sekitar tubuh.

Latihan sederhana 5–4–3–2–1:

  • Sebutkan 5 benda yang terlihat

  • Sentuh 4 benda di sekitar

  • Dengarkan 3 suara

  • Hirup 2 aroma

  • Rasakan 1 rasa di mulut

Manfaat:
Membantu lansia merasa lebih hadir, stabil, dan tidak larut dalam emosi berlebihan.

3. Mengajak Otak Berpikir Pelan dan Logis

Saat emosi terlalu tinggi, bagian otak pengatur logika seperti Prefrontal Cortex menjadi kurang aktif.

Latihan ringan:

  • Menghitung mundur dari 50

  • Membaca perlahan satu halaman buku

  • Menuliskan rencana sederhana hari ini

Manfaat:
Membantu pikiran kembali teratur dan tidak terburu-buru.

4. Menyalurkan Energi lewat Gerakan Ringan

Energi yang terlalu penuh sebaiknya dialirkan, bukan ditahan.

Aktivitas yang aman untuk lansia:

  • Jalan santai di dalam rumah

  • Merapikan meja atau lemari kecil

  • Peregangan ringan sambil duduk

Manfaat:
Mencegah energi berubah menjadi gelisah atau sulit tidur.

Penting untuk Keluarga dan Pendamping Lansia

Jika kegembiraan berlebihan pada lansia:

  • Terjadi sangat tiba-tiba

  • Disertai sulit tidur berhari-hari

  • Memicu perilaku impulsif atau berisiko

Maka kondisi ini bisa berkaitan dengan gangguan medis seperti Bipolar Disorder. Dalam situasi ini, konsultasi ke tenaga kesehatan sangat dianjurkan.

Penutup

Bahagia di usia senja adalah nikmat yang patut dijaga. Namun, kebahagiaan akan lebih menyehatkan jika tenang, stabil, dan terkendali. Dengan napas teratur, perhatian pada sekitar, berpikir pelan, dan gerak ringan, lansia dapat menikmati kegembiraan tanpa kelelahan atau risiko.

Menjadi tenang bukan berarti kehilangan semangat—melainkan menjaga keseimbangan agar usia senja tetap nyaman dan bermartabat.

Tantangan: Bagaimana Anda mengatasi kegembiraan yang luar biasa ketika tim Sepak Bola kesayangan menang ! Berikan Komentar !


Sumber:

  1. American Psychological Association. (2022). Grounding Techniques for Emotional Regulation.

  2. Siegel, D. J. (2012). The Developing Mind. Guilford Press.

  3. Gross, J. J. (2015). Emotion regulation strategies. Psychological Inquiry, 26(1), 1–26.

  4. National Institute on Aging. (2023). Mental Health and Older Adults.

  5. National Institute of Mental Health. (2023). Bipolar Disorder Overview.

No comments:

Post a Comment