Wednesday, 25 October 2023

Katarak, Mengurangi Kesejahteraan Lansia

        Katarak adalah kondisi mata yang umum terjadi pada lansia dan juga pada populasi umum. Ini terjadi ketika lensa mata, yang biasanya jernih, menjadi keruh atau buram. Katarak dapat mempengaruhi penglihatan seseorang dengan berbagai tingkat keparahan, tergantung pada sejauh mana lensa dipengaruhi oleh perubahan tersebut. Pada lansia, katarak sering kali menjadi masalah karena proses penuaan. 

Katarak merupakan penyebab utama gangguan penglihatan pada usia lanjut. Kekeruhan lensa diketahui berhubungan dengan beberapa kondisi geriatri, termasuk kelemahan, risiko jatuh, depresi, dan gangguan kognitif.

Kekeruhan lensa sebagian atau seluruhnya, biasanya bersifat progresif dan ireversibel, menyebabkan hilangnya penglihatan dengan pemberitahuan medis, sosial dan ekonomi. Biasanya terjadi seiring bertambahnya usia, penyakit ini sering menjadi penyebab kebutaan terkait usia dan dapat disembuhkan melalui penyakit.

Kekeruhan lensa mata terkait dengan penambahan usia.
(Sumber: foto LPC-Lansia )

Istilah medis untuk katarak adalah "katarak mata" atau "katarak lensa." Katarak adalah istilah umum yang digunakan dalam kedokteran dan masyarakat umum untuk menggambarkan kondisi di mana lensa mata menjadi buram atau keruh, yang dapat mengganggu penglihatan. Dalam bahasa medis, Anda juga akan mendengar istilah "katarak senilis" digunakan untuk Merujuk pada katarak yang umumnya terjadi pada lansia akibat penuaan.

Katarak bisa muncul dalam berbagai jenis dan tingkat keparahan. Selain katarak senilis, ada juga katarak kongenital (katarak yang ada sejak lahir), katarak traumatis (katarak yang disebabkan oleh cedera mata), dan katarak sekunder (katarak yang berkembang sebagai akibat dari penyakit mata atau faktor lain). Dalam semua kasus, katarak mengacu pada keruhnya lensa mata, yang dapat mengurangi penglihatan seseorang dan memerlukan perawatan medis seperti operasi katarak untuk mengembalikan penglihatan yang jernih.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena katarak pada lansia meliputi:

👦Penuaan: 

Semakin tua seseorang, semakin tinggi risiko katarak.

👦 Paparan sinar matahari berlebihan : 

Paparan berlebihan terhadap sinar ultraviolet matahari dapat meningkatkan risiko katarak.

Paparan sinar UV meningkatkan risiko katarak.
(Sumber: foto canva.com)

👦 Riwayat Keluarga: 

Jika ada anggota keluarga yang menderita katarak, risiko Anda mengalami kondisi ini mungkin juga meningkat.

👦 Penggunaan obat-obatan tertentu: 

Beberapa obat, terutama kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko katarak.

👦 Kebiasaan merokok: 

Merokok telah terkait dengan peningkatan risiko katarak.

👦 Gangguan kesehatan tertentu : 

Penyakit seperti diabetes atau penyakit mata lainnya dapat meningkatkan risiko katarak.

👦 Trauma mata: 

Cedera mata atau infeksi mata sebelumnya juga bisa menjadi faktor risiko.

       Katarak adalah kondisi umum yang terjadi pada lansia, dan gejala katarak dapat bervariasi dalam tingkat keparahan. 

Beberapa ciri yang mungkin mengindikasikan bahwa seseorang usia lanjut mengalami katarak:

👀Penglihatan buram atau keruh: 

Penglihatan lansia yang sebelumnya jernih menjadi kabur atau kabur. Lensa mata yang kuat menghalangi cahaya untuk mencapai retina, sehingga memenuhi penglihatan.

Penglihatan kabur menjadi karena katarak.
(Sumber: foto canva.com)

👀 Penglihatan ganda: 

Lansia dengan katarak mungkin mengalami penglihatan ganda pada objek atau tulisan.

👀 Penurunan penglihatan: 

Kemampuan untuk melihat dengan jelas pada jarak dekat atau jarak jauh dapat berkurang. Ini bisa membuat aktivitas seperti membaca, mengemudi, atau melihat detail dengan lebih sulit.

👀 Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya: 

Lansia dengan katarak mungkin lebih sensitif terhadap cahaya terang atau lampu sorot.

👀 Warna terlihat pucat: 

Warna objek atau lingkungan mungkin tampak lebih pucat atau kusam bagi seseorang dengan katarak.

👀 Kehilangan penglihatan malam: 

Lansia yang mengidap katarak mungkin mengalami kesulitan melihat dengan jelas pada malam hari atau dalam kondisi pencahayaan rendah.

👀 Perubahan dalam reaksi terhadap lensa kontak:

Jika seseorang lansia telah memakai lensa kontak sebelumnya, mereka mungkin merasa bahwa lensa kontak tidak lagi cocok dan nyaman karena perubahan bentuk lensa mata.

👀 Perubahan dalam reaksi terhadap perubahan resep kacamata: 

Mungkin diperlukan resep kacamata baru secara lebih sering atau resep kacamata yang disesuaikan dengan perubahan mata yang disebabkan oleh katarak.

       Pencegahan katarak pada lansia meliputi tindakan-tindakan untuk mengurangi risiko perkembangannya. 

Beberapa langkah untuk membantu mengurangi risiko dan memelihara kesehatan mata pada lansia:

👽Pelindung Mata dari Paparan Matahari: 

Menggunakan kacamata hitam yang melindungi dari sinar ultraviolet (UV) saat berada di bawah sinar matahari dapat membantu mengurangi risiko katarak. Pastikan kacamata Anda memiliki perlindungan UV yang memadai.

Kacamata hitam melindungi dari sinar UV.
(Sumber: foto canva.com)

👽 Berhenti Merokok: 

Merokok terkait dengan peningkatan risiko katarak, jadi berhenti merokok adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mata.

👽Diet Seimbang : 

Makan makanan yang kaya antioksidan seperti sayuran berdaun hijau, buah-buahan, dan ikan yang kaya asam lemak omega-3 dapat membantu melindungi mata dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

👽Menghindari Konsumsi Alkohol Lebihan: 

Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko katarak, jadi penting untuk mengonsumsi alkohol dengan bijak atau membatasinya.

👽Mengendalikan Diabetes : 

Jika Anda memiliki penyakit diabetes, menjaga gula darah dalam batas normal sangatlah penting, karena diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko katarak.

👽Rutin Memeriksakan Mata :

Penting untuk memeriksa pemeriksaan mata secara rutin oleh dokter mata, terutama jika ada riwayat katarak dalam keluarga atau jika Anda mengalami gejala mata yang mencurigakan.

👽Menggunakan Pelindung Mata: 

Saat aktivitas berisiko melibatkan debu, serpihan, atau benda-benda berbahaya lainnya, pastikan untuk menggunakan pelindung mata seperti kacamata pelindung.

👽Mengendalikan Penyakit Kesehatan Umum: 

Mengelola kondisi kesehatan umum seperti tekanan darah tinggi atau penyakit jantung juga dapat membantu melindungi mata dari kerusakan.

👽Hindari Paparan Rokok Aktif atau Pasif: 

Paparan asap rokok, baik secara aktif maupun pasif, dapat meningkatkan risiko katarak, jadi sebaiknya hindari lingkungan beracun ini.

👽Perhatikan Diet Gizi: 

Pastikan diet Anda mengandung nutrisi yang mendukung kesehatan mata, seperti vitamin C, E, dan zinc.

       Pengobatan utama untuk katarak adalah pengoperasian transportasi katarak. Operasi katarak adalah prosedur medis yang aman dan umum dilakukan untuk mengembalikan penglihatan yang jernih pada orang yang menderita katarak. Ini adalah satu-satunya metode yang efektif untuk menghilangkan katarak dan memperbaiki penglihatan yang dipengaruhi oleh kondisi tersebut.

Berikut langkah-langkah umum dalam pengobatan katarak lansia pada:

👴Konsultasi dengan Dokter Mata: 

Jika seorang lansia mengira menderita katarak, langkah pertama adalah konsultasi dengan dokter mata. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memverifikasi diagnosis dan menilai sejauh mana katarak mempengaruhi penglihatan.

👴Diskusi tentang Prosedur Operasi: 

Dokter mata akan menjelaskan prosedur operasi transportasi katarak dan risikonya, serta membahas pilihan lensa intra okular yang akan digunakan untuk menggantikan lensa yang keruh.

👴Persiapan Pra-Operasi: 

Sebelum operasi, pasien biasanya akan menjalani serangkaian tes mata untuk memastikan kesehatan mata mereka dan membantu dokter mata merencanakan operasi dengan baik.

👴Operasi Katarak:

Selama pengoperasian, lensa mata yang keruh akan diangkat dan digantikan oleh lensa buatan (implan intra okular). Prosedur ini umumnya dilakukan dengan anestesi lokal dan sering kali hanya memakan waktu sekitar 15-30 menit.

👴Pemulihan:

Pascaoperasi, pasien akan diminta untuk mengikuti instruksi dokter mata tentang perawatan mata dan obat-obatan yang diberikan. Biasanya, pasien dapat pulang pada hari operasi atau keesokan harinya.

👴Penggunaan Kacamata atau Lensa Kontak: 

Meskipun operasi katarak dapat memperbaiki penglihatan, beberapa pasien mungkin masih memerlukan kacamata atau lensa kontak untuk mencapai penglihatan yang optimal terutama pada jarak dekat atau jarak jauh.

👴Pemeriksaan Rutin : 

Setelah operasi, pasien akan menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter mata untuk memastikan bahwa mata sembuh dengan baik dan penglihatan terus membaik.

       Operasi katarak adalah salah satu prosedur paling umum di dunia dan sering kali sangat sukses dalam memulihkan penglihatan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata yang berkualitas dan berpengalaman untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi spesifik Anda. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami katarak, segera konsultasikan dengan dokter mata untuk menilai dan merencanakan pengobatan yang sesuai.




Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10061098 

https://www.healthinaging.org/az-topic/cataracts

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3972782/ 

https://www.nvisioncenters.com/cataract-surgery/age-limit/











Tuesday, 24 October 2023

4 Jenis Batu Ginjal, Waspada

         Penyakit batu ginjal telah menjangkiti umat manusia sejak zaman kuno. Batu ginjal telah diidentifikasi pada mumi Mesir. Saat iklim memanas, manusia mungkin mengalami dehidrasi, yang meningkatkan risiko pembentukan batu. Batu ginjal adalah pengendapan mineral keras dan garam asam yang menyatu dalam urin pekat. Penyakit ini dapat terasa nyeri saat melewati saluran kemih.

Batu ginjal banyak menyakiti orang dewasa.
(Sumber: foto LPC-Lansia)

Istilah medis untuk batu ginjal adalah "nefrolit" atau "urolitiasis". Istilah ini merujuk pada kondisi di mana batu-batu keras terbentuk dalam sistem kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Nama "nephrolith" berasal dari kata "nephros" yang berarti ginjal, dan "lithos" yang berarti batu.  

Empat Jenis Batu Ginjal :

💧Kalsium oksalat/kalsium fosfat:

Batu kalsium adalah jenis batu ginjal yang paling umum, dan dapat berupa kalsium oksalat atau kalsium fosfat. Makanan tinggi oksalat (kacang-kacangan, bayam, kentang, teh, dan coklat) dapat meningkatkan jumlah oksalat dalam urin. 

Batu kalsium fosfat lebih jarang terjadi dibandingkan batu kalsium oksalat. Penyebabnya antara lain hiperparatiroidisme (ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon paratiroid), asidosis tubulus ginjal (kondisi ginjal yang menyebabkan penumpukan asam dalam tubuh), dan infeksi saluran kemih.

💧Asam urat:

Kebanyakan penderita batu asam urat tidak memiliki asam urat yang terlalu banyak. Sebaliknya urin mereka terlalu asam. Ketika itu terjadi, kadar asam urat yang normal akan larut ke dalam urin dan kemudian mengkristal menjadi batu. Beberapa penderita batu asam urat memang menghasilkan asam urat dalam jumlah tinggi. Bagi pasien pasien ini, mengonsumsi lebih sedikit protein hewani dapat membantu, begitu pula obat yang disebut allopurinol.

💧Struvit (magnesium amonium fosfat):

Batu struvite terdiri dari magnesium amonium fosfat, dan terbentuk dalam urin yang bersifat basa. Penyebab paling umum dari batu struvite adalah infeksi bakteri yang meningkatkan pH urin menjadi netral atau basa. Asam asetohidroksamat (AHA) dapat menurunkan pH urin dan kadar amonia serta membantu melarutkan batu.

💧Sistin:

Sistinuria adalah suatu kondisi genetik (jarang terjadi). Hal ini menyebabkan tingginya kadar sistin (asam amino) dalam urin, yang kemudian membentuk batu ginjal. Kebanyakan batu sistin dapat diatasi dengan meningkatkan hidrasi dan obat-obatan yang mengubah pH urin. Jika cara tersebut belum cukup untuk mengendalikan batu, maka dapat ditambahkan obat lain.

Beberapa batu dalam ginjal.
(Sumber: foto canv.com)

       Ciri-ciri seseorang yang terkena batu ginjal dapat bervariasi, tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis batu ginjal. 

Beberapa gejala umum batu ginjal meliputi:

😰Nyeri Punggung Bawah: 

Nyeri tumpul atau tajam di area punggung bawah atau pinggang, yang bisa menjalar ke perut bagian bawah atau pangkal paha.

😰Nyeri Kolik Ginjal : 

Nyeri yang sangat tajam dan kolik di sisi atau punggung bawah, sering kali menjalar ke perut bagian depan dan pangkal paha.

😰Nyeri saat Buang Air Kecil: 

Nyeri saat buang air kecil atau rasa terbakar bisa terjadi ketika batu ginjal menyebabkan iritasi pada saluran kemih.

😰Pola Buang Air Kecil yang Berubah: 

Perubahan dalam pola buang air kecil, termasuk seringnya buang air kecil atau kesulitan buang air kecil.

😰Dalam Urin:

Batu ginjal dapat menyebabkan darah dalam urin, yang bisa membuat urin tampak merah atau berwarna merah muda.

😰Mual dan Muntah:

Kadang-kadang disertai dengan mual dan muntah.

😰Perasaan Tidak Nyaman Perut: 

Rasa tidak nyaman atau tekanan di daerah perut.

Perasaan tidak nyaman di daerah perut.
(Sumber: foto canva.com)

😰Kehilangan Selera Makan: 

Terkadang, batu ginjal bisa menyebabkan hilangnya selera makan.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu ginjal,  meliputi:

📏Genetika: 

Riwayat keluarga dengan batu ginjal dapat meningkatkan risiko.

📏Pola makan: 

Diet tinggi garam, protein hewani, dan oksalat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

📏Kurangnya Hidrasi : 

Dehidrasi atau konsumsi udara yang tidak mencukupi menyebabkan urin lebih hemat dan meningkatkan risiko batu ginjal.

📏Obesitas:

Orang dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi memiliki risiko lebih tinggi.

📏Kondisi Medis: 

Beberapa kondisi medis, seperti penyakit ginjal, hiperparatiroidisme, dan penyakit inflamasi usus, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

📏Obat-obatan: 

Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antasid, dapat meningkatkan risiko.

📏Riwayat Penyakit Batu Ginjal: 

Jika seseorang pernah memiliki batu ginjal sebelumnya, risiko terkena kembali lebih tinggi.

📏Infeksi Saluran Kemih: 

Infeksi saluran kemih dapat meningkatkan risiko batu ginjal jenis tertentu (struvite).

📏Asam Urat Tinggi : 

Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko batu ginjal asam urat.

       Beberapa langkah yang dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal:

💦Minum Banyak Udara: 

Asupan udara yang cukup sangat penting. Minumlah setidaknya 8 gelas air sehari atau lebih sesuai kebutuhan individu. Udara membantu melarutkan zat-zat dalam urin yang dapat membentuk batu.

💦Kurangi Konsumsi Garam: 

Kurangi asupan garam, karena natrium dapat meningkatkan kadar kalsium dalam urin, yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu.

💦Kontrol Asupan Protein Hewani : 

Batasan protein hewani, terutama daging merah dan unggas, dapat membantu mengurangi risiko batu ginjal.

💦Hindari Makanan Tinggi Oksalat: 

Beberapa makanan, seperti bayam, bit, cokelat, dan kacang-kacangan, tinggi oksalat, yang dapat berkontribusi pada batu ginjal. Batasi konsumsi makanan ini.

💦Konsumsi Kalsium dalam Makanan: 

Makanan kaya kalsium seperti susu rendah lemak dapat membantu mengikat oksalat dalam usus dan mencegahnya mencapai ginjal.

💦Hindari Asupan Gula yang Berlebihan: 

Gula dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.

💦Berolahraga Secara Teratur: 

Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan yang sehat dan mencegah obesitas, yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

💦Hindari Dehidrasi: 

Jaga tubuh tetap terhidrasi, terutama dalam cuaca panas atau saat berolahraga.

💦Kontrol Kondisi Medis yang Meningkatkan Risiko: 

Jika Anda memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko batu ginjal, seperti hiperparatiroidisme, ikuti pengobatan dan saran dokter.

💦Pantau Kesehatan Ginjal: 

Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal atau faktor risiko tertentu, lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan ginjal.

       Pengobatan batu ginjal tergantung pada ukuran, jenis, dan lokasi batu, serta tingkat keparahannya. Beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan adalah:

🍹Minum Banyak Air: 

Dokter biasanya merekomendasikan minum banyak air guna membantu mengeluarkan batu ginjal dengan lebih mudah. Udara membantu melarutkan zat-zat yang dapat membentuk batu.

🍹Pengobatan untuk Nyeri: 

Obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengurangi rasa sakit. Dokter juga dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat jika diperlukan.

🍹Pemecahan Batu: 

Untuk batu yang lebih kecil, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang membantu melarutkan batu atau memecahnya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan dalam urin.

🍹Terapi Gelombang Kejut: 

Terapi gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWL) menggunakan gelombang kejut untuk memecahkan batu ginjal yang lebih besar menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah dikeluarkan melalui urin.

🍹Pengangkatan dengan Prosedur Endoskopis: 

Untuk batu yang berada di dalam ureter atau ginjal, prosedur endoskopi seperti ureteroskopi dapat digunakan untuk menghilangkan atau memecah batu.

🍹Operasi: 

Dalam kasus-kasus tertentu, seperti batu yang besar atau sulit dijangkau, mungkin diperlukan operasi untuk mengangkat batu ginjal.

Pengobatan yang tepat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi spesifik pasien. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki gejala batu ginjal, seperti nyeri hebat atau darah dalam urin. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes untuk menentukan jenis dan ukuran batu ginjal dan merencanakan pengobatan yang sesuai.  



Sumber:

https://www.health.harvard.edu/blog/what-causes-kidney-stones-and-what-to-do-2019051716656

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559227/

https://en.wikipedia.org/wiki/Kidney_stone_disease