Tubuh manusia berubah secara signifikan seiring berjalannya waktu, dan makanan adalah bahan bakar perubahan tersebut. Orang-orang dari segala usia membutuhkan nutrisi dasar yang sama, asam amino esensial, karbohidrat, asam lemak esensial, dan dua puluh delapan vitamin dan mineral, untuk menopang kehidupan dan kesehatan. Namun, jumlah nutrisi yang dibutuhkan berbeda-beda. Sepanjang siklus hidup manusia , tubuh terus berubah dan melewati periode berbeda yang disebut tahapan. Fase-fase kehidupan manusia biasanya dibagi menjadi beberapa tahap, dan lansia memang sering dianggap sebagai tahap terakhir dalam siklus kehidupan.
Secara alami manusia memiliki fase dan tahapan. (Sumber: foto brodekers) |
Daur hidup manusia adalah siklus yang terjadi pada diri manusia dan melibatkan jangka waktu untuk berbagai tahapan kehidupan. Nutrisi dan kesejahteraan fisik yang ideal menjamin kemakmuran di setiap tahap dan membantu manusia untuk hidup lebih lama.
Namun pada setiap fase dari lahir sampai lansia dibayangi oleh berbagai macam penyakit, yang bila terabaikan akan menjadi ancaman dam gangguan/
Beberapa tahap umum dalam siklus kehidupan manusia:
Bayi dan Balita:
Fase awal kehidupan yang ditandai dengan ketergantungan penuh pada orang tua atau perawat. Perkembangan fisik dan kognitif terjadi pesat.
Anak- Anak:
Masa di mana anak-anak mulai menjalani pendidikan, mengembangkan keterampilan sosial, dan membentuk identitas mereka.
Anak-anak mulai menjalankan pendidikan pra sekolah. (Sumber: foto bodrekers) |
Remaja:
Fase transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada tahap ini, individu mengalami pertumbuhan fisik, perubahan hormon, dan mencari identitas diri.
Remaja mulai perubahan hormon dan mencari identitas. (Sumber: foto bodrekers) |
Dewasa Muda:
Masa di mana individu memasuki dunia pekerjaan, membentuk hubungan asmara, dan mengambil tanggung jawab penuh atas kehidupan mereka sendiri.
Dewasa Pertengahan:
Fase ketika individu biasanya telah menetap dalam karir dan kehidupan pribadi mereka. Ini dapat melibatkan perkembangan keluarga, tanggung jawab finansial, dan pemikiran tentang pencapaian hidup.
Lansia:
Fase akhir kehidupan, biasanya diidentifikasi setelah usia pensiun. Pada tahap ini, kesehatan dan energi fisik cenderung mengalami penurunan. Individu mungkin mencari arti hidup, mengevaluasi pencapaian mereka, dan menikmati ketenangan.
Fase terakhir lansia kesehatan dan energi menurun/ (Sumber: foto bodrekers) |
Penuaan atau Tahap Akhir:
Ini adalah tahap akhir kehidupan, di mana kesehatan umumnya menurun lebih lanjut. Beberapa orang mungkin mengalami keterbatasan fisik atau kognitif yang signifikan.
💬Pengalaman hidup setiap individu unik, dan tidak semua orang akan mengalami fase-fase ini dengan cara yang sama. Beberapa orang mungkin mengalami tahapan kehidupan secara berbeda, dan aspek-aspek tertentu dari tahapan ini dapat tumpang tindih.
Setiap fase kehidupan memiliki risiko tersendiri terhadap berbagai penyakit dan kondisi kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa pengalaman kesehatan dapat sangat bervariasi antar individu dan faktor-faktor seperti genetika, gaya hidup, dan lingkungan juga memainkan peran penting.
Beberapa penyakit yang cenderung menjadi perhatian atau dominan pada setiap fase kehidupan:
Bayi dan Balita:
- Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
- Penyakit kulit seperti eksim atau ruam popok.
- Penyakit bawaan atau genetik.
Anak-Anak:
- Infeksi saluran pernapasan, seperti flu dan batuk.
- Penyakit menular seperti campak, gondongan, dan cacar air.
- Cedera dan fraktur akibat aktivitas fisik dan bermain.
Remaja:
- Gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
- Gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia.
- Penyakit menular seksual (PMS) saat mulai aktif secara seksual.
Dewasa Muda:
- Gangguan mental seperti stres, depresi, atau gangguan kecemasan.
- Penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 atau hipertensi.
- Kecelakaan dan cedera terkait pekerjaan atau kecelakaan kendaraan.
Dewasa Pertengahan:
- Penyakit jantung dan penyakit vaskular.
- Kanker, terutama jenis yang lebih umum pada usia pertengahan.
- Diabetes dan masalah kesehatan terkait gaya hidup.
Lansia:
- Penyakit jantung koroner dan masalah pembuluh darah.
- Penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya.
- Osteoarthritis dan masalah muskuloskeletal lainnya.
- Penyakit pernapasan kronis seperti PPOK (penyakit paru obstruktif kronis).
Penuaan atau Tahap Akhir:
- Penyakit kronis dalam tahap lanjut.
- Kelemahan sistem kekebalan tubuh dan rentan terhadap infeksi.
- Penyakit degeneratif seperti penyakit Parkinson atau sklerosis lateral amiotrofik (ALS).
💬Ini hanya gambaran umum, dan setiap individu dapat mengalami berbagai masalah kesehatan pada setiap tahap kehidupan. Pemantauan kesehatan yang teratur dan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko penyakit pada setiap fase kehidupan.
Pada tahap penuaan dan tahap akhir kehidupan, individu dapat mengalami berbagai penyakit dan kondisi kesehatan.
Beberapa contoh penyakit yang cenderung lebih umum pada tahap penuaan dan tahap akhir kehidupan:
Penyakit Jantung Koroner (PJK): Penyakit pembuluh darah jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Stroke: Gangguan peredaran darah ke otak.
Kanker: Risiko kanker meningkat seiring pertambahan usia.
Demensia (termasuk Alzheimer): Gangguan kognitif yang mempengaruhi daya ingat dan fungsi otak.
Osteoarthritis: Merusak sendi dan menyebabkan rasa sakit dan kekakuan.
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Gangguan pernapasan kronis.
Diabetes Tipe 2: Gangguan metabolisme gula yang umum pada lansia.
Hipertensi: Tekanan darah tinggi.
Osteoporosis: Penurunan kepadatan tulang dan risiko patah tulang.
Penyakit Ginjal Kronis: Penurunan fungsi ginjal seiring bertambahnya usia.
Artritis Reumatoid: Gangguan autoimun yang dapat merusak sendi.
Gangguan Mata Terkait Usia: Seperti degenerasi makula.
Penyakit Parkinson: Gangguan neurodegeneratif yang mempengaruhi gerakan.
Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS): Penyakit neurodegeneratif yang memengaruhi sel saraf motorik.
Kronis Gagal Jantung: Kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efisien.
Kerusakan Pendengaran Terkait Usia: Menurunnya fungsi pendengaran.
Penyakit Obstruktif Saluran Pernapasan (SOPD): Gangguan pernapasan kronis.
Penyakit Vaskular Perifer: Gangguan aliran darah ke kaki dan tangan.
Kerusakan Hati Terkait Alkohol (Cirrhosis): Kerusakan hati kronis.
Kerusakan Hati Terkait Lemak (Non-Alcoholic Fatty Liver Disease): Penyakit hati terkait lemak.
Kerusakan Ginjal Terkait Usia: Penurunan fungsi ginjal seiring usia.
Kondisi Jantung Katup: Gangguan pada katup jantung.
Katarak: Kekeruhan lensa mata.
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Infeksi pada sistem kemih.
Sindrom Metabolik: Kombinasi faktor risiko termasuk obesitas dan resistensi insulin.
Kerusakan Saraf Perifer: Gangguan pada saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Penyakit Autoimun: Sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri.
Kerusakan Gigi dan Gusi: Masalah gigi dan gusi terkait usia.
Kerusakan Kulit Terkait Usia: Penuaan kulit, keriput, dan bintik penuaan.
Pneumonia: Infeksi paru-paru yang dapat berisiko tinggi pada orang lanjut usia.
💬Setiap individu dapat mengalami kombinasi berbagai masalah kesehatan selama tahap penuaan dan tahap akhir kehidupan mereka. Pemantauan kesehatan yang teratur dan perawatan medis yang tepat dapat membantu mengelola dan merawat kondisi-kondisi ini.
Pada fase penuaan dan tahap akhir kehidupan, individu juga dapat mengalami berbagai masalah kesehatan mental.
Beberapa contoh gangguan mental yang dapat terjadi pada orang lanjut usia:
Depresi: Gangguan mood yang dapat menyebabkan perasaan sedih, kehilangan minat atau kebahagiaan, dan energi yang berkurang.
Gangguan Kecemasan: Termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik, dan fobia.
Gangguan Kepribadian: Misalnya, gangguan kepribadian paranoid atau gangguan kepribadian obsesif-kompulsif.
Psikosis: Hilangnya kontak dengan realitas, mungkin termasuk halusinasi atau delusi.
Gangguan Bipolar: Perubahan antara episode depresi dan mania.
Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD): Mungkin akibat dari pengalaman traumatis.
Gangguan Skizofrenia: Gangguan mental yang melibatkan perubahan pemikiran, emosi, dan perilaku.
Gangguan Kejiwaan: Gangguan yang mempengaruhi fungsi kognitif seperti ingatan dan kemampuan berpikir.
Gangguan Kecemasan Sosial: Kecemasan yang signifikan terkait interaksi sosial.
Gangguan Pendengaran Hallusinasi: Mendengar suara atau melihat hal yang tidak nyata.
Gangguan Kepribadian Narcissistic: Pernah menunjukkan perilaku grandios dan kurangnya empati.
Gangguan Kepribadian Anti-sosial: Keengganan untuk mengikuti norma sosial dengan perilaku antisosial.
Gangguan Stres Kronis: Kondisi yang melibatkan stres jangka panjang yang dapat memengaruhi kesehatan mental.
Kecemasan Kesehatan: Kecemasan yang berfokus pada kesehatan fisik dan kekhawatiran terus-menerus akan penyakit serius.
Gangguan Fobia Sosial: Kecemasan yang intens terkait dengan situasi sosial tertentu.
Gangguan Kepribadian Histrionik: Perhatian yang berlebihan dan emosi yang berlebihan.
Gangguan Kepribadian Borderline: Perubahan mood yang intens dan hubungan interpersonal yang sulit.
Gangguan Psikotik Parsial: Episode psikotik yang bersifat episodik dan mungkin terkait dengan penyakit fisik.
Gangguan Kepribadian Schizotypal: Pola pikir dan perilaku aneh yang mirip dengan skizofrenia.
Gangguan Kepribadian Paranoia: Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang berlebihan terhadap orang lain.
Gangguan Kepribadian Depresif: Pola kepribadian yang ditandai oleh ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan.
Gangguan Kepribadian Anankastik: Keterlibatan yang berlebihan pada detail dan peraturan.
Gangguan Pemusatan Fikiran: Kesulitan berkonsentrasi dan menjaga perhatian.
Gangguan Kepribadian Dependence: Ketergantungan yang berlebihan pada orang lain.
Gangguan Kepribadian Avoidant: Rasa takut terhadap kritik atau penolakan.
Gangguan Kepribadian Terfokus pada Tugas: Fokus yang berlebihan pada tugas dan pekerjaan.
Kematian Duka (Bereavement): Kesedihan dan duka akibat kehilangan orang yang dicintai.
Gangguan Pemrosesan Informasi: Kesulitan dalam memproses informasi dan membuat keputusan.
Kecemasan di Malam Hari: Kecemasan yang meningkat selama malam hari.
Gangguan Seksual: Misalnya, disfungsi seksual atau ketidaknyamanan terkait seksual.
💬Tidak semua orang lanjut usia mengalami masalah kesehatan mental dan fisik, ada banyak yang dapat dilakukan untuk merawat dan mendukung kesehatan mental dan fisik mereka. Jika ada kekhawatiran tentang kesehatan mental dan fisik seseorang, konsultasikan dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi untuk evaluasi dan bantuan lebih lanjut.
Sumber:
https://www.betterup.com/blog/stages-of-life
https://www.institute4learning.com/resources/articles/the-12-stages-of-life/
https://en.wikipedia.org/wiki/Development_of_the_human_body