Tuesday, 18 April 2023

Bahaya,penyakit ini ada pada segala fase usia

 

Sumber: BPS

     Berdasarkan data statistik penduduk lanjut usia di Indonesia, akan terus meningkat.Jumlah lansia terus bertambah, tentu saja akan disertai dengan ancaman penyakit yang akan menyerang lansia.   

Berikut ini beberapa penyakit yang berpotensi diidap oleh lansia

👉Lansia berusia 60 tahun ke atas  banyak terkena penyakit , antara lain:

Penyakit Jantung:                                                                                                                                         Penyakit ini adalah penyebab utama kematian pada orang yang berusia di atas 60 tahun. Gejalanya bisa berupa nyeri dada, sesak napas, dan palpitasi  jantung atau jantung berdebar.

Diabetes tipe 2:                                                                                                                                              Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Gejala diabetes bisa berupa lelah, haus berlebihan, sering buang air kecil, dan penglihatan kabur.

Kanker:   

Risiko terkena kanker meningkat seiring bertambahnya usia. Beberapa jenis kanker yang sering terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun antara lain kanker prostat, kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker paru-paru.

Osteoporosis:                                                                                                                                      Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa menopause, namun dapat terjadi pada siapa saja yang berusia di atas 60 tahun.

Stroke:     

Risiko terkena stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Gejala stroke bisa berupa kesulitan bicara, kesulitan melihat, dan kelumpuhan pada satu sisi tubuh.

👉Lansia yang berusia 65 tahun ke atas antara lain:

Penyakit jantung, Diabetes tipe 2, Kanker,Osteoporosis            

Alzheimer:    

Alzheimer adalah penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan memori. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.

Arthritis:           

Arthritis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada sendi. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.

👉Lansia berusia 70 tahun ke atas,penyakit yang sering diidap, antara lain:

Penyakit Jantung , Diabetes tipe 2,Kanker,Osteoporosis,Alzheimer.

Stroke

Risiko terkena stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Gejala stroke bisa berupa kesulitan bicara, kesulitan melihat, dan kelumpuhan pada satu sisi tubuh.

👉Lansia berusia 75 tahun ke atas antara lain:

Penyakit Jantung,Diabetes tipe 2,Kanker,Osteoporosis,Alzheimer.

Parkinson:      

Parkinson adalah penyakit yang menyebabkan tremor, kaku dan lambatnya gerakan. Parkinson lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 75 tahun.

👉Lansia 80 tahun ke atas, antara lain:    

 Jantung,Stroke,Osteoporosis,Parkinson,Kanker.

Demensia:      

Demensia adalah penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan memori. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 80 tahun.

👉Lansia berusia 85 tahun ke atas, antara lain:

Demensia,Osteoporosis,Penyakit Jantung,Stroke,Parkinson,Kanker.

Sumber: Photo Pribadi
👉Lansia berusia 90 tahun ke atas, antara lain:

Demensia,Osteoporosis,Penyakit Jantung,Stroke,Kanker.

Pneumonia:                                                                                                                                      Pneumonia atau radang paru-paru adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang sering terjadi pada orang yang berusia di atas 90 tahun. Gejala pneumonia bisa berupa demam, batuk, dan sesak napas.

👉Lansia berusia 95 tahun ke atas, antara lain:

Demensia,Osteoporosis,Penyakit Jantung,Stroke,Pneumonia,Kanker.

        Penyakit yang banyak diderita orang yang mencapai usia satu abad atau 100 tahun bisa bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, riwayat keluarga, gaya hidup, dan lingkungan.      👉Namun, beberapa penyakit yang umum terjadi pada usia 100 tahun, antara lain:

Demensia,Osteoporosis,Penyakit Jantung.

Gangguan Penglihatan:     

Banyak orang yang mencapai usia 100 tahun mengalami penurunan kualitas penglihatan, seperti kekeruhan pada lensa mata (katarak), glaukoma, dan degenerasi makula.

Kehilangan Pendengaran:        

Kebanyakan orang yang berusia 100 tahun ke atas juga mengalami penurunan kualitas pendengaran karena penuaan dan kerusakan pada saraf pendengaran.

Gangguan Saluran Pencernaan:      

Orang yang berusia di atas 100 tahun dapat mengalami berbagai gangguan saluran pencernaan, seperti sembelit, diare, dan inflamasi usus.

     Demikian penyakit-penyakit yang mungkin menyerang para lansia,namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki faktor risiko yang berbeda-beda tergantung dari kondisi kesehatan, gaya hidup, dan riwayat keluarga. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan risiko penyakit tertentu dan melakukan tindakan pencegahan yang sesuai.Perawatan yang tepat dan pola hidup yang sehat sangat penting untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit pada usia lanjut. Rajin mengunjungi Posyandu Lansia di lingkungan masing-masing.Hal ini termasuk menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan seimbang, tetap aktif secara fisik, dan menjaga hubungan sosial yang positif. Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat penting untuk mendeteksi dini penyakit dan mencegah komplikasi yang lebih serius.


Sumber:

https://www.bps.go.id/publication/download.html?                                  https://newsinhealth.nih.gov/2014/11/preventing-type-2-diabetes                        https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/adult-adhd/symptoms-causes/syc-20350878?p=1  https://healthyliving.mayoclinic.org/offerings.php                                    https://www.helpguide.org/home-pages/alzheimers-dementia-aging.htm  https://www.kemkes.go.id/article   

Wednesday, 12 April 2023

Pelecehan lansia,hati-hati

 "Jangan berkata kasar.. membentak!"                                                                                                           

Ilustrasi lansia
(canva.com)

     Seiring dengan berjalannya waktu,kedua orang tua mencapai lanjut usia,terjadi penurunan kemampuan penglihatan,pendengaran,gerakan,ketrampilan dan masih banyak yang lain.Sesuai dengan tuntunan agama islam,orang muda apalagi putra-putrinya dilarang berperilaku kasar terhadap keduanya.

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu.Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan " ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia" (QS.Al-Isra'23)

Perkataan "ah" dan membentak tidak boleh dilakukan kepada orang lanjut usia karena itu bagian dari bentuk pelecehan lansia.Bahkan menurut WHO secara global 1 dari 6 orang berusia 60 tahun ke atas mengalami pelecehan di masyarakat setiap tahun. Pelecehan lansia adalah tindakan yang merugikan atau merendahkan martabat seseorang yang sudah lanjut usia. 

Bentuk-bentuk Pelecehan Lansia

📣 Fisik  

Pelecehan fisik pada lansia meliputi penganiayaan, pemukulan, dan penelantaran yang mengakibatkan luka atau cedera pada tubuh mereka. 

📣 Emosional    

Pelecehan emosional pada lansia meliputi mengabaikan atau mengisolasi mereka, mengkritik atau menyalahkan mereka secara berlebihan, atau memberikan perlakuan kasar atau mengintimidasi mereka.

📣 Seksual     

Pelecehan seksual pada lansia terjadi ketika seseorang memaksakan perilaku seksual pada mereka atau melakukan tindakan tidak senonoh atau cabul.

📣 Finansial    

Pelecehan finansial pada lansia meliputi penipuan, penggelapan uang, atau memaksa mereka untuk memberikan uang atau harta benda lainnya.

📣 Penelantaran      

Pelecehan penalantaran pada lansia bentuknya adalah pengabaian atau ketidakpedulian dalam waktu periode tertentu

Dampak pelecehan lansia dapat berupa:

😨 Cedera fisik: Lansia yang mengalami pelecehan fisik dapat mengalami cedera serius seperti luka, memar, patah tulang, dan cedera kepala.

😨 Gangguan kesehatan mental dan emosional: Pelecehan lansia dapat memicu gangguan kesehatan mental dan emosional seperti depresi, kecemasan, dan stres yang berkepanjangan.

😨 Rendahnya harga diri dan kualitas hidup: Pelecehan lansia dapat merendahkan harga diri dan kualitas hidup lansia, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan.

😨 Penurunan fungsi kognitif: Lansia yang mengalami pelecehan mungkin mengalami penurunan fungsi kognitif dan memori.

😨 Kematian: Pelecehan lansia dapat meningkatkan risiko kematian pada lansia, terutama jika mereka mengalami pelecehan fisik yang serius atau penelantaran.

Beberapa cara untuk memperbaiki dampak pelecehan lansia,antara lain:

👍 Memberikan dukungan emosional: Memberikan dukungan emosional dan memperbaiki hubungan antara lansia dan keluarga atau orang terdekat mereka dapat membantu memperbaiki kondisi kesehatan mental dan emosional lansia.

👍 Menyediakan perawatan kesehatan yang tepat: Pemberian perawatan medis yang tepat, termasuk perawatan cedera fisik dan pengobatan untuk gangguan kesehatan mental dan emosional yang mungkin timbul akibat pelecehan lansia.

👍 Memastikan keamanan lansia: Melakukan tindakan pencegahan keamanan seperti memasang alat pemantau dan memperkuat sistem keamanan di sekitar tempat tinggal lansia dapat membantu mencegah terjadinya pelecehan lagi.

👍 Melakukan terapi: Lansia yang telah mengalami pelecehan dapat mendapatkan manfaat dari terapi, seperti terapi kognitif atau terapi perilaku kognitif, yang dapat membantu mereka mengatasi gangguan mental dan emosional.

👍 Meningkatkan kesadaran masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelecehan lansia dan dampaknya dapat membantu mencegah terjadinya pelecehan lagi dan memperkuat dukungan sosial bagi lansia.

👍 Mengambil tindakan hukum: Melaporkan pelecehan lansia ke pihak yang berwenang dan mengambil tindakan hukum yang diperlukan dapat membantu memastikan bahwa pelaku bertanggung jawab atas tindakan mereka.

     Memperbaiki dampak pelecehan lansia pada lansia memerlukan upaya yang terintegrasi dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk keluarga, tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat luas,hal ini memerlukan waktu dan usaha, namun dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Pelecehan lansia sangat tidak patut dan harus dicegah. Setiap orang harus menghormati martabat dan hak-hak warga lanjut usia serta membantu mencegah pelecehan lansia dengan memberikan dukungan dan perhatian pada mereka. Jika ada lansia menjadi korban pelecehan,segera laporkan ke pihak yang berwenang untuk tindakan lebih lanjut.







Sumber:

https://www.who.int/publications/i/item/9789240052550


Saturday, 8 April 2023

Awas Bahaya Kamar Mandi ,Resiko Nyawa Melayang

 Apa mungkin di  SmackDown setan ! 👻

Sumber: MR Indonesia







Sumber: Wartakota live

     







Di Indonesia belum kita dengar ada hari untuk memperingati Hari Kesadaran Pencegahan Jatuh namun di negara paman Sam,setiap tanggal 22 September diperingati sebagai Falls Prevention Awareness Day (FPAD). Hari khusus ini ditetapkan sebagai bentuk kesadaran kepada publik tentang bahaya jatuh bagi lansia. Ini penyebab utama banyak kunjungan ke instalasi gawat darurat terkait cedera,untuk mengatasi masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat . Jatuh bisa lebih berbahaya daripada yang tampak. Kejadian tersebut dapat menyebabkan memar, patah tulang pinggul, dan cedera kepala, kecelakaan ini berpotensi berakibat fatal, terutama bagi orang tua yang berarti mereka membutuhkan perhatian ekstra untuk memastikan mereka terlindungi.Ini karena jatuh merupakan penyebab kematian paling umum pada orang-orang di atas usia 65 tahun, menurut National Council on Aging (NCOA).    Seiring bertambahnya usia, tulang dan jaringan lunak di dalam tubuh mengalami perubahan yang dapat menyebabkan kerapuhan tulang, yang dikenal sebagai osteoporosis. Hal ini meningkatkan risiko patah tulang pada lansia yang jatuh, terutama pada tulang panggul, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti kecacatan atau kematian.

Bahaya Jatuh 💀

Sering berita di media nasional mewartakan beberapa lansia korban kecelakaan di kamar mandi,lansia yang jatuh di kamar mandi memiliki risiko kematian yang lebih tinggi karena jatuh tersebut dapat menyebabkan cedera serius, seperti patah tulang, cedera kepala, atau cedera lainnya yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Beberapa kondisi kesehatan yang mendasarinya dapat membuat lansia lebih rentan terhadap konsekuensi yang lebih buruk setelah jatuh.Pasca jatuh, lansia juga lebih rentan terhadap infeksi setelah mengalami cedera akibat jatuh. Infeksi dapat memperburuk kondisi kesehatan lansia dan memperpanjang waktu pemulihan mereka, meningkatkan risiko kematian.Untuk mencegah kematian akibat jatuh di kamar mandi pada lansia, sangat penting untuk memperhatikan faktor-faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan . 

Penyebab Lansia Jatuh

👉Kelemahan fisik 

Proses penuaan dapat menyebabkan kelemahan fisik pada tubuh, termasuk kehilangan keseimbangan dan daya tahan tubuh yang menurun. Kondisi ini membuat lansia lebih rentan jatuh, terutama ketika bergerak di sekitar area yang licin atau becek seperti kamar mandi.

👉Masalah kesehatan

Beberapa kondisi kesehatan yang umum pada lansia, seperti penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya, dapat menyebabkan pusing, kelelahan, atau kehilangan kesadaran, yang dapat meningkatkan risiko jatuh di kamar mandi.

👉Pengaruh obat

Beberapa obat-obatan yang sering dikonsumsi oleh lansia, seperti obat tekanan darah tinggi atau obat tidur, dapat menyebabkan efek samping yang mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi tubuh.

👉Lingkungan

Kondisi lingkungan di kamar mandi seperti lantai yang basah dan becek, pencahayaan yang buruk, atau furnitur yang tidak stabil dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia.

Perhatikan kamar mandi lansia

Untuk mengurangi risiko jatuh di kamar mandi, penting untuk memperhatikan faktor-faktor ini dan melakukan beberapa langkah pencegahan seperti:

a) Memasang pegangan tangan atau stiker anti-selip di kamar mandi

b) Memperbaiki kondisi lantai yang licin atau becek

c) Menjaga pencahayaan yang baik di kamar mandi

d) Kloset duduk atau jongkok sesuai kondisi

e) Menghindari penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi tubuh

            Terakhir jangan lupa berolahraga secara teratur untuk memperkuat otot dan meningkatkan keseimbangan tubuh. Jika lansia mengalami jatuh di kamar mandi, segera cari pertolongan medis dan pastikan mereka mendapatkan perawatan yang sesuai untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.



Sumber:

https://www.ncoa.org/older-adults/health/prevention/falls-prevention