Seiring bertambahnya usia, orang lanjut usia lebih sering mengalami jenis stres tertentu seperti kematian dan masalah kesehatan dibandingkan orang yang lebih muda. Stres ini membuat lansia mudah kesal. Tambah lagi dengan kerumitan yang juga memicu kesal bagi orang yang sangat tua dan sangat terkait dengan gejala depresi.
Kesal adalah perasaan yang umumnya merujuk pada perasaan frustrasi, ketidakpuasan, atau ketidaknyamanan ringan yang disebabkan oleh situasi atau peristiwa tertentu. Ini adalah bentuk emosi yang lebih ringan daripada marah, tetapi masih menggambarkan ketidakpuasan atau ketidaknyamanan terhadap sesuatu yang terjadi.
Lansia mudah kesal bila ada ketidaknyamanan. (Sumber: foto pens 49 ceria) |
Orang mungkin merasa kesal ketika menghadapi hal-hal seperti:
- Tantangan kecil sehari-hari, seperti mengalami kemacetan lalu lintas atau antrian panjang di toko.
- Peristiwa kecil yang tidak sesuai dengan harapan, seperti pesanan makanan yang salah di restoran.
- Gangguan dalam rutinitas harian, seperti masalah teknis dengan perangkat elektronik.
- Keterlambatan atau ketidaktepatan dari orang lain yang memengaruhi jadwal atau rencana.
Kesal adalah emosi yang normal dan manusiawi, dan sebagian besar orang mengalami perasaan ini dari waktu ke waktu. Ini adalah reaksi alami terhadap ketidaknyamanan atau ketidakpuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Penting untuk mengelola kesal dengan sehat dan produktif untuk menghindari penumpukan stres dan dampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik. Ini bisa melibatkan teknik relaksasi, berbicara dengan orang yang terkait dengan situasi tersebut, atau mencari cara untuk menyelesaikan masalah yang mungkin muncul.
Jika perasaan kesal atau frustrasi menjadi terus-menerus, berat, atau berdampak pada kesejahteraan mental seseorang, maka istilah medis yang mungkin digunakan adalah "distress psikologis" atau "gangguan suasana hati," tergantung pada karakteristik gejala yang dialami individu.
Jenis stres tertentu sering buat lansia kesal. (Sumber: foto canva.com) |
Distress psikologis adalah istilah yang digunakan dalam konteks kesehatan mental untuk menggambarkan ketidaknyamanan atau penderitaan psikologis yang dialami seseorang, dengan berbagai gejala dan pengalaman emosional yang dapat mencakup perasaan seperti kecemasan, depresi, ketidakbahagiaan, kebingungan, kemarahan, dan perasaan tidak mampu mengatasi stres atau tekanan hidup. Lansia, seperti individu pada segala usia, dapat merasa kesal atau frustrasi karena berbagai alasan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk perasaan kesal pada lansia meliputi:
💊 Masalah Kesehatan:
Lansia sering menghadapi masalah kesehatan fisik yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan frustrasi. Rasa sakit kronis, mobilitas terbatas, atau gangguan kesehatan lainnya dapat memicu perasaan kesal.
💊 Keterbatasan Fisik:
Perubahan dalam fisik mereka, seperti penurunan daya penglihatan, pendengaran, atau mobilitas, dapat menyebabkan kesal. Keterbatasan ini bisa memengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari.
💊 Isolasi Sosial:
Lansia yang mengalami isolasi sosial atau merasa kesepian mungkin merasa kesal karena kurangnya interaksi sosial atau kurangnya dukungan dari teman dan keluarga.
💊 Perubahan Lingkungan:
Perubahan dalam lingkungan, seperti pindah ke tempat tinggal yang berbeda, bisa menjadi sumber frustrasi bagi lansia. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Perubahan lingkungan membuat lansia frustrasi dan kesal. (Sumber: foto canva,com) |
💊 Perubahan dalam Peran dan Identitas:
Lansia mungkin mengalami perubahan dalam peran dan identitas mereka seiring penuaan, seperti pensiun atau kehilangan peran sebagai penyandang gawai. Perubahan ini dapat memicu perasaan kesal atau kebingungan.
💊 Masalah Keuangan:
Masalah keuangan, seperti kesulitan dalam mengelola keuangan pensiun atau peningkatan biaya perawatan medis, dapat menyebabkan kesal.
💊 Efek Samping Obat:
Beberapa obat yang sering digunakan oleh lansia untuk mengelola kondisi medis tertentu dapat memiliki efek samping yang memengaruhi suasana hati dan emosi mereka.
💊 Kehilangan Teman atau Keluarga:
Kehilangan teman atau anggota keluarga yang dekat dapat sangat menyakitkan dan memicu perasaan kesal atau kesedihan.
💊 Ketidaknyamanan dalam Berkomunikasi:
Kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik karena masalah pendengaran atau gangguan kognitif, dapat menimbulkan frustrasi.
Ciri-ciri kesal pada lansia bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi ada beberapa tanda umum yang dapat menunjukkan perasaan kesal atau frustrasi pada populasi lansia.
Beberapa ciri kesal pada lansia meliputi:
😌 Perubahan Mood:
Lansia yang merasa kesal dapat mengalami perubahan mood yang tajam. Mereka mungkin tiba-tiba menjadi lebih iritabel atau marah.
😌 Komunikasi yang Tidak Sabar:
Mereka dapat menunjukkan ketidakkesabaran dalam berkomunikasi dengan orang lain, seperti berbicara dengan nada yang tajam atau menjawab dengan singkat.
Komunikasi yang tidak sabar dengan menjawab singkat. (Sumber: foto canva.com) |
😌 Kemarahan yang Terlihat:
Beberapa lansia mungkin mengekspresikan kemarahan mereka melalui ekspresi wajah yang marah, bahasa tubuh yang tegang, atau suara yang keras.
😌 Retraksi Sosial:
Mereka dapat mulai menghindari interaksi sosial atau menarik diri dari kegiatan yang biasanya mereka nikmati.
😌 Gangguan Tidur:
Perasaan kesal dapat memengaruhi tidur lansia. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur, bangun di malam hari, atau merasa lelah saat bangun tidur.
😌 Ketidakpuasan dengan Perubahan:
Lansia mungkin merasa kesal terhadap perubahan dalam hidup mereka, seperti masalah kesehatan baru, penurunan mobilitas, atau perubahan dalam rutinitas.
😌 Perubahan dalam Kebiasaan Makan:
Beberapa lansia mungkin mengalami perubahan dalam kebiasaan makan, seperti kehilangan nafsu makan atau kelebihan makan sebagai respons terhadap perasaan kesal.
😌 Keterbatasan Fisik:
Jika mereka mengalami masalah kesehatan fisik atau mobilitas yang membatasi aktivitas sehari-hari, perasaan kesal dapat meningkat.
😌 Kemarahan terhadap Ketergantungan:
Lansia yang merasa kesal karena perasaan ketergantungan pada orang lain atau kehilangan kemandirian mereka dapat mengekspresikan kemarahan.
😌 Ketidakmampuan Mengatasi Stres:
Kesulitan dalam mengatasi situasi stres atau perubahan dalam hidup mereka juga dapat menjadi tanda kesal pada lansia.
Mengatasi perasaan kesal pada lansia memerlukan pendekatan yang sensitif dan pengertian terhadap perubahan yang terjadi dalam hidup mereka.
Beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi perasaan kesal pada lansia:
👂 Bicara dan Mendengar:
Cobalah untuk mendengarkan dengan sabar ketika lansia ingin berbicara tentang perasaan mereka. Terkadang, hanya dengan memberi mereka kesempatan untuk berbicara dan merasa didengar dapat membantu mereka merasa lebih baik.
👂 Peka terhadap Perubahan:
Ketika lansia merasa kesal terhadap perubahan dalam hidup mereka, seperti masalah kesehatan, peran yang berubah, atau lingkungan yang berbeda, cobalah untuk memahami perspektif mereka dan membantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
👂 Aktivitas Fisik:
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengurangi stres dan perasaan kesal. Ajak lansia untuk berolahraga ringan atau melakukan aktivitas fisik yang mereka nikmati, sesuai dengan kemampuan mereka.
👂 Terapi atau Konseling:
Terapis atau konselor yang berpengalaman dalam merawat lansia dapat membantu mereka mengatasi perasaan kesal dengan berbicara tentang masalah emosional mereka dan memberikan dukungan.
👂 Teknik Relaksasi:
Mengajarkan teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu lansia meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka.
👂 Aktivitas Sosial:
Dorong lansia untuk tetap terlibat dalam aktivitas sosial dan menjalin hubungan dengan teman-teman atau anggota keluarga. Interaksi sosial yang positif dapat mengurangi perasaan kesal.
Interaksi sosial dapat mengurangi perasaan kesal pada lansia. (Sumber: foto canva.com) |
👂 Perhatikan Kesehatan Fisik:
Pastikan bahwa lansia mendapatkan perawatan medis yang sesuai dan mengelola kondisi kesehatan mereka. Kadang-kadang, perasaan kesal dapat dipicu atau diperburuk oleh masalah kesehatan fisik.
👂 Pemecahan Masalah:
Bantu lansia untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin menyebabkan perasaan kesal dan mencari solusi atau cara mengatasi masalah tersebut.
👂 Bantuan Profesional:
Jika perasaan kesal berkepanjangan atau parah dan memengaruhi kualitas hidup mereka, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental atau psikolog yang berpengalaman dalam merawat lansia.
👂 Dukungan Keluarga dan Teman:
Keluarga dan teman-teman memiliki peran penting dalam memberikan dukungan emosional kepada lansia. Jangan ragu untuk menawarkan dukungan, mendengarkan mereka, dan memahami perasaan mereka.
Mengatasi perasaan kesal pada lansia mungkin memerlukan waktu, dan pendekatan yang efektif dapat berbeda-beda untuk setiap individu. Yang penting adalah menunjukkan pengertian, kesabaran, dan dukungan yang konsisten untuk membantu lansia mengatasi perasaan mereka dengan lebih baik.
Sumber:
https://www.agingcare.com/articles/how-to-handle-an-elderly-parents-bad-behavior-138673.htm
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6572214/
https://www.homecareassistanceoakville.ca/what-makes-older-adults-erupt-in-anger/
https://www.homecareassistancedesmoines.com/whats-making-my-elderly-parent-angry/
https://www.agingcare.com/articles/elderly-temper-tantrums-156852.htm