Kanker paru-paru terutama menyerang orang lanjut usia. Penyakit ini jarang terjadi pada orang yang berusia di bawah 40 tahun. Meskipun orang yang tidak pernah merokok dapat terkena kanker paru-paru, merokok adalah penyebab paling umum.
Hal ini karena merokok melibatkan penghirupan sejumlah zat beracun yang berbeda secara teratur. Di seluruh dunia terjadi pergeseran populasi menuju usia yang lebih tua. Pergeseran ini mendukung peningkatan risiko terkena kanker paru-paru yang terutama merupakan penyakit pada populasi lansia.
Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. (Sumber: foto LPC- Lansia) |
Kanker paru-paru pada lansia adalah pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali dan ganas di dalam paru-paru seseorang yang berusia lanjut. Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada lansia. Kondisi ini sering terkait dengan paparan jangka panjang terhadap faktor-faktor risiko seperti merokok, polusi udara, atau paparan asbes selama beberapa dekade.
Kanker paru-paru banyak diderita oleh lansia. (Sumber: foto canva.com) |
Istilah medis untuk kanker paru-paru adalah "karsinoma paru-paru" atau "kanker paru-paru." Dokter atau profesional kesehatan akan menggunakan istilah medis ini untuk membantu dalam diagnosis, perencanaan perawatan, dan komunikasi mengenai kondisi pasien. Istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan jenis atau karakteristik kanker paru-paru tertentu, antara lain:
Karsinoma Sel Kecil (Small Cell Carcinoma):
Ini adalah salah satu jenis kanker paru-paru yang paling agresif. Dikenal juga sebagai sel kecil atau sel kecil neuroendokrin, istilah ini mengacu pada jenis sel kanker tertentu yang ditemukan dalam paru-paru.
Karsinoma Sel Non-Kecil (Non-Small Cell Carcinoma):
Ini adalah jenis kanker paru-paru yang lebih umum dan mencakup beberapa jenis kanker sel yang berbeda, termasuk karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar.
Kanker Paru-paru Metastatik:
Ini mengacu pada kanker paru-paru yang telah menyebar ke bagian tubuh lain, biasanya melalui aliran darah atau limfatik. Pada kondisi ini, kanker paru-paru bisa menjadi metastasis di organ lain, seperti hati, tulang, atau otak.
Kanker Paru-paru pada Stadium Lanjut (Advanced Lung Cancer):
Ini adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kanker paru-paru yang telah mencapai stadium lanjut, di mana terapi mungkin lebih sulit dan prognosisnya bisa lebih buruk.
Kanker paru-paru pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dengan faktor utama yang paling umum adalah merokok.
Beberapa faktor penyebab kanker paru-paru pada lansia:
π Merokok Tembakau:
Merokok tembakau adalah penyebab utama kanker paru-paru pada semua kelompok usia, termasuk lansia. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia berbahaya dalam rokok, seperti tar dan nikotin, dapat merusak sel-sel paru-paru dan menyebabkan mutasi genetik yang berkontribusi pada perkembangan kanker.
π Paparan Asap Rokok Pasif:
Terpapar asap rokok dari perokok aktif di lingkungan sekitar juga meningkatkan risiko kanker paru-paru, termasuk pada lansia yang tidak merokok. Pasien lansia mungkin lebih rentan terhadap efek negatif dari paparan asap rokok pasif.
Terpapar asap rokok menimbulkan efek negatif untuk lansia. (Sumber: foto canva.com) |
π Polusi Udara:
Lansia yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi atau sering terpapar polutan udara berbahaya seperti partikulat halus atau senyawa kimia beracun dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker paru-paru.
π Paparan Asbes:
Paparan jangka panjang terhadap serat asbes juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, terutama pada lansia yang mungkin terpapar selama masa kerja mereka atau melalui paparan rumah tangga.
π Genetika:
Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan kanker paru-paru dapat memainkan peran dalam peningkatan risiko. Beberapa mutasi genetik tertentu telah terkait dengan risiko lebih tinggi kanker paru-paru.
π Riwayat Medis:
Riwayat medis individu, seperti riwayat penyakit paru-paru kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau riwayat penyakit pernapasan lainnya, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada lansia.
π Usia:
Risiko kanker paru-paru secara umum meningkat seiring bertambahnya usia, sehingga lansia lebih rentan terhadap penyakit ini.
π¬ Faktor-faktor ini sering kali berinteraksi satu sama lain, dan seseorang mungkin memiliki beberapa faktor risiko sekaligus.
Gejala kanker paru-paru pada lansia tidak selalu berbeda dari gejala yang mungkin dialami oleh orang yang lebih muda. Pada lansia, gejala ini mungkin lebih sulit dikenali atau lebih sering diabaikan karena mereka dapat dianggap sebagai bagian dari proses penuaan atau kondisi medis lainnya.
Beberapa gejala kanker paru-paru yang mungkin dialami oleh lansia meliputi:
π· Batuk Kronis:
Batuk yang berlangsung selama beberapa minggu atau lebih, terutama jika itu adalah batuk berdahak atau berdarah, bisa menjadi tanda kanker paru-paru.
Batuk yang berlangsung selama beberapa minggu. (Sumber: foto canva.com) |
π· Sesak Napas:
Kesulitan bernapas atau sesak napas yang tidak terkait dengan aktivitas fisik yang berat atau kondisi pernapasan lainnya bisa menjadi gejala kanker paru-paru.
π· Nyeri Dada:
Nyeri dada atau ketidaknyamanan di dada bisa terjadi sebagai akibat dari kanker paru-paru atau penyebarannya ke pleura (lapisan yang melapisi paru-paru).
π· Hilangnya Nafsu Makan:
Lansia yang mengalami penurunan nafsu makan yang signifikan dan kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
π· Kelelahan:
Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, bahkan setelah istirahat yang cukup, dapat menjadi gejala kanker paru-paru.
π· Suara Parau atau Perubahan Suara:
Perubahan pada suara, seperti suara parau yang berkepanjangan, mungkin menjadi tanda kanker paru-paru yang memengaruhi saraf-suara.
π· Infeksi Paru-paru Berulang:
Lansia yang sering mengalami infeksi paru-paru berulang atau bronkitis mungkin perlu diperiksa lebih lanjut untuk memeriksa kemungkinan kanker paru-paru.
π· Pembengkakan Wajah atau Leher:
Pembengkakan yang tidak biasa pada wajah, leher, atau lengan bisa disebabkan oleh obstruksi pembuluh darah atau limfatik oleh tumor paru-paru.
π¬ Gejala-gejala ini tidak selalu menunjukkan kanker paru-paru, dan banyak kondisi lain yang dapat memiliki gejala serupa
Mencegah kanker paru-paru pada lansia sangat penting untuk mempertahankan kualitas hidup yang baik pada tahap lanjut usia. Meskipun risiko kanker paru-paru dapat meningkat seiring bertambahnya usia, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penyakit ini, terutama jika seseorang telah mencapai usia lanjut.
Beberapa cara untuk mencegah kanker paru-paru pada lansia:
π’ Hentikan Merokok:
Jika seseorang masih merokok, langkah terpenting adalah berhenti merokok segera. Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. Berhenti merokok dapat mengurangi risiko kanker paru-paru dan juga memiliki manfaat besar bagi kesehatan umum.
π’ Hindari Paparan Asap Rokok Pasif:
Jika seseorang tinggal dengan perokok, upayakan untuk menghindari paparan asap rokok pasif. Jadikan rumah sebagai area bebas rokok dan cari cara untuk mengurangi paparan asap rokok di lingkungan sekitar.
π’ Perbaiki Kualitas Udara:
Hindari atau kurangi paparan polusi udara yang berbahaya. Gunakan alat pembersih udara dalam ruangan jika diperlukan, dan jika tinggal di area dengan polusi udara tinggi, pertimbangkan untuk mengenakan masker pelindung saat beraktivitas di luar.
π’ Pemindaian Rutin dan Pemeriksaan Kesehatan:
Lansia sebaiknya menjalani pemeriksaan kesehatan rutin secara teratur. Diskusikan dengan dokter mengenai pemeriksaan pencitraan paru-paru seperti CT scan jika ada risiko tertentu atau gejala yang mencurigakan.
π’ Polanya Makan Sehat:
Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya akan nutrisi, termasuk buah-buahan, sayuran, serat, dan makanan berprotein tanpa lemak berlebih. Ini dapat membantu menjaga kekuatan sistem kekebalan tubuh.
π’ Aktivitas Fisik:
Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mempertahankan kesehatan paru-paru dan sistem kekebalan tubuh. Pertahankan rutinitas olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik Anda.
Aktivitas fisik membantu kesehatan paru-paru. (Sumber: foto canva,com) |
π’ Hindari Paparan Bahan Kimia Berbahaya:
Jika seseorang bekerja atau tinggal di lingkungan yang memiliki paparan bahan beracun seperti asbes atau radon, langkah-langkah harus diambil untuk meminimalkan paparan.
π’ Vaksinasi:
Terapkan vaksinasi yang sesuai, seperti vaksin influenza dan vaksin pneumonia, sesuai dengan rekomendasi medis. Ini dapat membantu melindungi sistem pernapasan dari infeksi yang dapat memengaruhi kesehatan paru-paru.
π’ Lakukan Skrining Kanker:
Lansia yang berisiko tinggi untuk kanker paru-paru, seperti mereka yang pernah merokok atau memiliki riwayat paparan lingkungan yang signifikan, sebaiknya membahas skrining kanker paru-paru dengan dokter.
π Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko kanker paru-paru pada lansia.
Pengobatan kanker paru-paru pada lansia akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis kanker, tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan umum pasien, dan preferensi pasien. Pengobatan kanker paru-paru pada lansia seringkali melibatkan pendekatan yang serupa dengan pengobatan kanker paru-paru pada kelompok usia lainnya.
Beberapa opsi pengobatan yang mungkin dipertimbangkan:
π« Pembedahan:
Pembedahan dapat menjadi pilihan jika kanker paru-paru belum menyebar secara luas dan pasien dalam kondisi fisik yang memungkinkan untuk menjalani operasi. Jenis pembedahan yang mungkin dilakukan termasuk pengangkatan tumor (reseksi) atau pengangkatan seluruh paru-paru (pneumonektomi).
π« Radioterapi:
Radioterapi menggunakan sinar-X berenergi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ini dapat digunakan sebagai pengobatan utama atau sebagai pelengkap pembedahan. Radioterapi bisa efektif dalam mengendalikan pertumbuhan kanker dan mengurangi gejala.
π« Kemoterapi:
Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan kanker untuk membunuh sel-sel kanker. Ini dapat digunakan sebagai pengobatan sistemik untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan kanker. Terapi target dan imunoterapi adalah terapi medis lain yang mungkin digunakan bersama atau sebagai alternatif untuk kemoterapi.
π« Terapi Target:
Terapi target adalah jenis pengobatan yang ditujukan secara spesifik untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker yang memiliki mutasi genetik tertentu. Ini adalah pendekatan yang lebih terarah yang dapat memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan kemoterapi konvensional.
π« Imunoterapi:
Imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan kanker. Ini adalah pengobatan yang inovatif dan telah menunjukkan keberhasilan dalam beberapa kasus kanker paru-paru.
π« Palliative Care:
Terkadang, pengobatan kanker paru-paru pada lansia difokuskan pada perawatan paliatif yang bertujuan untuk mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan dukungan psikologis dan sosial kepada pasien. Ini mungkin menjadi pilihan jika penyakit sudah mencapai stadium lanjut dan perawatan kuratif tidak lagi mungkin
Setiap kasus kanker paru-paru pada lansia adalah unik, dan keputusan mengenai pengobatan harus dibuat setelah pertimbangan yang matang oleh tim medis yang terdiri dari dokter spesialis kanker, ahli bedah, radioterapis, dan lainnya. Penting untuk melibatkan pasien dalam proses pengambilan keputusan dan mempertimbangkan kualitas hidup, harapan hidup, dan kebutuhan individu dalam perencanaan perawatan.
Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5124601/
https://jtd.amegroups.org/article/view/7750/html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3126022/
https://www.verywellhealth.com/lung-cancer-in-older-adults-2248789
https://www.cancernetwork.com/view/many-elderly-lung-cancer-patients-receive-no-treatment