Wednesday 3 April 2024

Paradoks Obesitas, Tingkat Kematian Rendah pada Obesitas Tertentu

        Paradoks obesitas merujuk pada fenomena di mana ada hubungan yang tidak diharapkan antara obesitas dan hasil kesehatan tertentu, seperti risiko kematian. Secara klasik, obesitas dikaitkan dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi, tetapi dalam beberapa kelompok populasi, seperti lansia atau individu dengan penyakit kronis tertentu, obesitas tampaknya terkait dengan tingkat kematian yang lebih rendah atau hasil kesehatan yang lebih baik, yang merupakan paradoks yang menarik dan masih belum sepenuhnya dipahami.

Gemuk pada orang tertentu tetap sehat, ini adalah paradoks obesitas.
(Sumber: foto pens 49 ceria)

Dalam beberapa penelitian mengenai tingkat kematian yang lebih rendah pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas dalam subpopulasi tertentu.  Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas, diukur dengan indeks massa tubuh (BMI) berhubungan dengan risiko kematian yang lebih rendah pada orang lanjut usia dan pada pasien sakit parah atau pasien kanker.

Paradoks obesitas (tidak termasuk paradoks kolesterol) pertama kali dijelaskan pada tahun 1999 pada orang yang kelebihan berat badan dan obesitas yang menjalani hemodialisis, dan kemudian ditemukan pada mereka yang menderita gagal jantung, infark miokard,sindrom koroner akut, penyakit paru obstruktif kronik (COPD), emboli paru , dan pada penghuni panti jompo yang lebih tua . 

Paradoks obesitas pertama kali dijelaskan pada tahun 1999.
(Sumber: foto canva.com)

Meskipun orang yang mengalami obesitas memiliki risiko dua kali lipat terkena gagal jantung dibandingkan orang dengan BMI normal, namun seseorang mengalami gagal jantung, dengan BMI antara 30,0 dan 34,9 (obesitas kelas 1) memiliki angka kematian lebih rendah dibandingkan orang dengan BMI normal. 

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang sering kali mengalami penurunan berat badan ketika mereka menderita penyakit parah dan kronis (sindrom yang disebut cachexia ). Temuan serupa juga ditemukan pada jenis penyakit jantung lainnya. Di antara orang-orang dengan penyakit jantung, orang-orang dengan obesitas kelas 1 tidak memiliki tingkat masalah jantung lebih lanjut yang lebih besar dibandingkan orang-orang dengan berat badan normal.

Namun, pada orang dengan tingkat obesitas yang lebih tinggi, risiko terjadinya kejadian lebih lanjut juga meningkat. Bahkan setelah operasi bypass jantung , tidak ada peningkatan angka kematian yang terlihat pada orang yang kelebihan berat badan dan obesitas.

       Faktor-faktor yang menyebabkan paradoks obesitas pada lansia masih merupakan subjek penelitian yang aktif.

Beberapa faktor yang telah diidentifikasi mencakup:

Efek Penyimpanan Cadangan Energi:
Cadangan energi yang disimpan di lemak dapat memberikan keuntungan saat kondisi makanan terbatas atau saat penyakit menyebabkan penurunan nafsu makan.

Respon Imun dan Inflamasi: 
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lansia dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi mungkin memiliki respon imun yang lebih baik, yang dapat membantu melindungi mereka dari infeksi dan penyakit tertentu.

Respons imun yang baik dapat melindungi dari penyakit tertentu.
(Sumber: foto canva.com)
Efek Proteksi pada Osteoporosis: 
Obesitas dapat memberikan perlindungan terhadap osteoporosis pada lansia, karena jumlah lemak tubuh yang lebih tinggi dapat memberikan peningkatan dukungan pada tulang.

Efek Metabolik: 
Ada bukti bahwa lansia dengan obesitas memiliki cadangan energi yang lebih besar, yang dapat membantu mereka dalam mengatasi situasi stres metabolik atau penyakit yang serius.

Efek Katabolisme Protein: 
Obesitas dapat menyediakan cadangan protein yang lebih besar dalam tubuh, yang dapat membantu menjaga massa otot pada lansia, yang kemudian dapat terkait dengan kelangsungan hidup yang lebih baik.

Faktor Genetik: 
Pola genetik yang terkait dengan obesitas mungkin juga memiliki efek protektif terhadap hasil kesehatan tertentu pada lansia.

Penting untuk  dicatat bahwa meskipun paradoks obesitas dapat diamati pada lansia, obesitas tetap merupakan faktor risiko penting untuk berbagai penyakit kronis, dan promosi gaya hidup sehat tetap menjadi prioritas utama dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit pada populasi lansia.

       Penelitian tentang paradoks obesitas pada lansia memiliki dampak yang signifikan dalam pemahaman tentang hubungan antara obesitas dan hasil kesehatan pada populasi ini. 

Dampak dari penelitian paradoks obesitas pada lansia, antara lain:

Peningkatan Kesadaran: 
Penelitian paradoks obesitas meningkatkan kesadaran tentang kompleksitas hubungan antara berat badan dan kesehatan pada lansia. Ini membantu menggeser paradigma bahwa obesitas selalu berkorelasi dengan hasil kesehatan yang buruk.

Pengembangan Intervensi yang Lebih Tepat: 
Dengan memahami faktor-faktor yang mendasari paradoks obesitas, penelitian ini dapat membantu dalam pengembangan intervensi yang lebih tepat dan efektif untuk meningkatkan kesehatan lansia, termasuk program-program manajemen berat badan yang sesuai.

Perbaikan Kebijakan Kesehatan: 
Temuan dari penelitian paradoks obesitas dapat memberikan landasan bagi perubahan kebijakan kesehatan yang lebih baik, seperti menyesuaikan panduan klinis atau saran pencegahan untuk mempertimbangkan nuansa obesitas pada lansia.

Peningkatan Praktik Klinis: 
Penelitian ini memungkinkan praktisi kesehatan untuk mengubah pendekatan mereka dalam menangani lansia dengan obesitas, termasuk penyesuaian penilaian risiko dan rencana perawatan yang lebih individual.
Penelitian memungkinkan mengubah pendekatan kesehatan.
(Sumber: foto canva.com)
Kualitas Hidup yang Lebih Baik: 
Dengan memahami bahwa tidak semua lansia dengan obesitas memiliki risiko kesehatan yang tinggi, penelitian ini dapat memberikan harapan dan meningkatkan kualitas hidup lansia yang mungkin khawatir tentang dampak negatif obesitas.

Basis untuk Penelitian Lanjutan: 
Penelitian paradoks obesitas memberikan landasan bagi penelitian lanjutan untuk menjelajahi mekanisme yang mendasari fenomena ini lebih lanjut, membuka pintu bagi penemuan-penemuan baru yang dapat mengarah pada perbaikan kesehatan lansia secara keseluruhan.

Dengan demikian, penelitian paradoks obesitas pada lansia memberikan kontribusi yang berharga dalam upaya untuk memahami kesehatan lansia dengan lebih baik dan mengembangkan strategi intervensi yang efektif.



 Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Obesity_paradox

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10096985/

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/obr.13534

https://link.springer.com/article/10.1007/s40519-019-00815-4

https://www.nmcd-journal.com/article/S0939-4753(19)30473-9/pdf

No comments:

Post a Comment