Saturday, 24 June 2023

Kesehatan Dan Kematian Saling Mengintai Lansia Berolahraga

     Semua orang dari anak-anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua, memiliki kebutuhan yang sama akan olahraga. Kebutuhan akan olah fisik membantu tubuh agar sehat terjaga. Namun jenis olahraga yang bagus di setiap usianya tidak selalu sama. 

Begitu juga dengan olahraga untuk lansia, karena tubuh yang sudah tidak  muda, lansia tidak disarankan untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi atau berat. Aktivitas lansia lebih difokuskan pada perawatan agar fungsi-fungsi tubuh tetap terjaga. 

Pemilihan olahraga yang kurang sesuai dengan kebutuhan lansia dan intensitas yang tidak tepat  dapat mengganggu kesehatan bahkan menimbulkan kematian.

Olahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kebugaran fisik, kesehatan, atau sebagai sarana rekreasi. Ada berbagai jenis olahraga yang dapat dilakukan, dan pilihan tergantung pada preferensi pribadi, kondisi fisik, dan tujuan yang ingin dicapai.

Berikut adalah beberapa contoh olahraga yang umum dilakukan:

🎾 Lari:

Aktivitas berlari adalah salah satu olahraga kardiovaskular yang paling populer. Anda bisa berlari di luar ruangan atau di treadmill.

🎾 Bersepeda:

Bersepeda adalah olahraga yang bagus untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan kardiovaskular. Anda bisa bersepeda di jalan raya, gunung, atau menggunakan sepeda statis di gym.

Aktivitas sehat lansia dengan komunitas sepeda ontel
( Sumber: foto grup pensiunan 49 ceria) 
 

🎾 Renang: 

Renang adalah olahraga bebas hambatan yang melibatkan hampir semua otot tubuh. Ini dapat meningkatkan kekuatan, kebugaran kardiovaskular, dan fleksibilitas.

🎾 Angkat beban:

Latihan angkat beban melibatkan penggunaan beban atau resistensi untuk membangun kekuatan dan massa otot. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan barbel, dumbbell, mesin, atau berat tubuh sendiri.

🎾 Yoga: 

Yoga adalah kombinasi antara gerakan tubuh, pernapasan, dan meditasi. Ini membantu meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, dan kekuatan otot, serta memberikan manfaat kesehatan mental.

🎾 Sepak bola:

Olahraga tim seperti sepak bola melibatkan gerakan cepat, kekuatan, dan koordinasi. Ini membantu meningkatkan kekuatan otot, stamina, dan keterampilan tim.

🎾 Tenis:

Tenis adalah olahraga yang melibatkan gerakan cepat, kekuatan, dan kelincahan. Ini meningkatkan kekuatan otot, koordinasi, dan kebugaran kardiovaskular.

🎾 Bulu tangkis:

Bulu tangkis adalah olahraga yang melibatkan gerakan cepat, kekuatan, dan kelincahan. Ini meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan.

Aktivitas sehat lansia dengan olahraga Bulu Tangis
(Sumber: foto grup pensiunan 49 ceria)

🎾 Aerobik: 

Aerobik adalah latihan kardiovaskular yang melibatkan gerakan energik dan ritmis. Ini dapat mencakup berbagai bentuk seperti Zumba, aerobik tingkat tinggi, atau aerobik air.

🎾 Tinju: 

Tinju adalah olahraga kontak yang melibatkan kombinasi gerakan tinju dan kekuatan tubuh. Ini membantu meningkatkan kekuatan, daya tahan, kelincahan, dan keseimbangan.

          💬 Selain itu, ada banyak lagi olahraga seperti bola basket, bola voli, golf, hoki, dan masih banyak lagi. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda, serta konsultasikan dengan profesional kesehatan jika perlu.

Di Mancanegara ada kompetisi Lansia

         National Senior Games (Olimpiade Senior) adalah kompetisi olahraga untuk warga lanjut usia di Amerika Serikat . Itu dilakukan oleh National Senior Games Association (NSGA) setiap dua tahun sekali. Mirip dengan Olimpiade Musim Panas , ini adalah acara multi olahraga yang dikhususkan untuk orang dewasa di atas usia 50 tahun. Terdiri dari kompetisi regional yang diadakan setiap tahun di semua negara bagian AS. Jadi lansia dapat bersenang-senang melakukan kesukaannya, olahraga memiliki manfaat penting bagi lansia (orang tua).

Beberapa alasan mengapa olahraga penting bagi lansia:

👵 Meningkatkan kesehatan jantung: 

Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan sirkulasi darah. Ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke pada lansia.

👵 Mempertahankan kekuatan otot dan kepadatan tulang: 

Olahraga kekuatan seperti angkat beban ringan atau latihan kekuatan tubuh dapat membantu menjaga kekuatan otot dan kepadatan tulang. Ini membantu mencegah penurunan massa otot dan risiko patah tulang pada lansia.

 👵 Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi:

Latihan yang melibatkan keseimbangan dan koordinasi seperti yoga atau tai chi dapat membantu lansia mempertahankan kestabilan fisik dan mengurangi risiko jatuh.

👵 Meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas:

Olahraga yang melibatkan gerakan peregangan seperti yoga atau senam dapat membantu menjaga fleksibilitas dan mobilitas sendi pada lansia.

👵 Meningkatkan kesehatan mental dan suasana hati:

Olahraga dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi pada lansia. Ini juga dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan.

👵 Meningkatkan fungsi kognitif: 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah penurunan kognitif pada lansia. Aktivitas fisik dapat mempromosikan aliran darah ke otak dan merangsang koneksi saraf yang sehat.

            💬   Penting untuk dicatat bahwa lansia sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru. Dokter dapat memberikan rekomendasi yang sesuai berdasarkan kondisi kesehatan dan kemampuan fisik individu. Olahraga pada tingkat intensitas yang sesuai dan dengan memperhatikan kemampuan fisik akan membantu lansia memperoleh manfaat kesehatan tanpa risiko yang berlebihan.

Sumber: satelit.news.com

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai syarat untuk olahraga bagi lansia:

✅ Konsultasikan dengan dokter: 

Sebelum memulai program olahraga, lansia sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan lansia, mengidentifikasi batasan atau kontraindikasi tertentu, dan memberikan saran yang sesuai berdasarkan kondisi individu.

✅ Pemahaman tentang kondisi kesehatan:

Lansia harus memahami kondisi kesehatan mereka sendiri dan memperhatikan batasan-batasan yang ada. Beberapa kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, atau osteoporosis dapat memerlukan pendekatan olahraga yang khusus.

✅ Memilih olahraga yang sesuai:

Lansia sebaiknya memilih olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan minat mereka. Olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang seperti berjalan, berenang, bersepeda, tai chi, atau yoga sering kali menjadi pilihan yang baik. Penting untuk memilih aktivitas yang tidak terlalu menimbulkan tekanan pada sendi atau risiko jatuh yang tinggi.

✅ Pemanasan dan pendinginan: 

Lansia perlu melakukan pemanasan sebelum olahraga untuk mempersiapkan otot dan sendi mereka, serta melakukan pendinginan setelah olahraga untuk membantu tubuh kembali ke keadaan normal.

✅ Pemantauan intensitas:

Intensitas olahraga harus disesuaikan dengan tingkat kebugaran dan kesehatan lansia. Mengukur detak jantung selama latihan dapat membantu memastikan intensitas yang aman. Lansia harus mampu berbicara dengan nyaman selama olahraga tanpa merasa terlalu lelah atau kehabisan napas.

✅ Perhatikan tanda dan gejala:

Lansia harus memperhatikan tanda dan gejala yang tidak biasa selama atau setelah olahraga. Jika terjadi nyeri dada, pusing, sesak napas yang berlebihan, atau masalah kesehatan lainnya, segera hentikan olahraga dan konsultasikan dengan dokter.

✅ Rutinitas dan konsistensi: 

Lansia sebaiknya melakukan olahraga secara teratur dengan rutinitas yang konsisten. Jadwalkan sesi olahraga secara teratur, sesuaikan dengan kemampuan dan preferensi individu.

         💭 Selalu ingat untuk menghormati batasan fisik masing-masing individu dan mendengarkan tubuh Anda sendiri. Jika ada tidak nyaman atau kekhawatiran kesehatan, segera hentikan olahraga dan dapatkan nasihat dari profesional kesehatan.

Beberapa jenis olahraga yang umumnya disarankan untuk lansia:

🏃 Berjalan: 

Berjalan adalah olahraga ringan yang dapat dilakukan hampir oleh semua orang. Ini dapat dilakukan di luar rumah atau di dalam ruangan seperti di treadmill. Berjalan membantu meningkatkan kekuatan otot, kebugaran kardiovaskular, dan menjaga keseimbangan.

🏃 Berenang: 

Renang adalah olahraga non-beban yang melibatkan hampir semua otot tubuh. Aktivitas ini lembut pada persendian dan membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kebugaran kardiovaskular.

🏃 Bersepeda: 

Bersepeda adalah olahraga dengan beban rendah yang dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, dan kebugaran kardiovaskular. Ini bisa dilakukan di luar ruangan atau menggunakan sepeda statis di dalam ruangan.

🏃 Tai Chi: 

Tai Chi adalah seni bela diri Tiongkok yang melibatkan gerakan perlahan, meditasi, dan pernapasan yang dalam. Ini membantu meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan relaksasi.

🏃 Yoga:

Yoga melibatkan gerakan tubuh, peregangan, pernapasan, dan meditasi. Ini membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, keseimbangan, dan mengurangi stres.

🏃 Senam: 

Senam adalah latihan aerobik dengan gerakan tubuh yang teratur dan disertai dengan musik. Ini membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kebugaran kardiovaskular.

🏃 Latihan kekuatan ringan:

Latihan kekuatan dengan menggunakan dumbbell atau mesin ringan dapat membantu memperkuat otot-otot tubuh, menjaga kepadatan tulang, dan meningkatkan kekuatan keseluruhan.

🏃 Pilates:

Pilates adalah latihan yang menekankan pada kekuatan inti, keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi. Ini dapat dilakukan menggunakan alat khusus atau di atas matras.

 🏃 Stretching:

 Peregangan tubuh secara teratur membantu menjaga fleksibilitas otot dan sendi, meningkatkan rentang gerakan, dan mengurangi ketegangan otot.

Makanan sehat sangat penting bagi lansia yang aktif berolahraga. Beberapa makanan sehat yang direkomendasikan untuk lansia yang ingin menjaga kesehatan saat berolahraga:

🌼 Sayuran dan Buah-buahan:

Konsumsi beragam sayuran dan buah-buahan yang segar, seperti brokoli, bayam, wortel, apel, pisang, dan jeruk, dapat memberikan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan.

🌼 Protein: 

Pastikan asupan protein yang mencukupi melalui daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak. Protein membantu memperbaiki dan membangun otot yang penting bagi pemulihan setelah berolahraga.

 🌼 Karbohidrat Sehat: 

Pilih karbohidrat yang kompleks dan rendah gula seperti roti gandum, beras merah, oatmeal, dan kentang manis. Karbohidrat ini memberikan energi tahan lama dan serat yang membantu menjaga kenyang.

 🌼 Lemak Sehat: 

Pilih lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang terdapat dalam minyak zaitun, alpukat, ikan berlemak seperti salmon dan sarden, serta kacang-kacangan. Lemak sehat membantu menjaga kesehatan jantung dan fungsi otak.

🌼 Susu Rendah Lemak atau Alternatif Nabati:

Konsumsi susu rendah lemak, yoghurt rendah lemak, atau alternatif nabati seperti susu almond atau kedelai dapat memberikan kalsium dan protein yang penting untuk kesehatan tulang.

🌼 Air Putih: 

Jaga kecukupan cairan dengan minum air putih yang cukup sepanjang hari. Hindari minuman yang tinggi gula dan minuman beralkohol.

🌼 Makanan Kaya Serat: 

Sertakan sumber serat seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran hijau dalam pola makan harian. Serat membantu menjaga pencernaan yang sehat dan mengendalikan kadar gula darah.

🌼 Suplemen:

Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan suplemen tertentu, seperti suplemen vitamin D atau suplemen omega-3.

            💬 Selain itu, lansia harus menghindari makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. Menjaga pola makan seimbang dan bervariasi adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan saat berolahraga.







Sumber:

https://www.nia.nih.gov/health/how-older-adults-can-get-started-exercise#started

https://www.acefitness.org/continuing-education/specialist-programs/senior-fitness/

https://nsga.com/games-daily-intern-perspective-what-i-learned-about-aging/

https://en.wikipedia.org/wiki/Senior_Olympics



Thursday, 22 June 2023

Ayo Cari Tahu, Beda Makanan, Beda Pula Penyakitnya

          Makanan bisa menjadi komponen yang menentukan untuk membuat tubuh tetap sehat sekaligus komponen  untuk membuat tubuh jatuh sakit. Contohnya jengkol ( Archidendron pauciflorum), salah satu makanan yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia. Buah satu ini begitu dikenal dengan aromanya yang menyengat.

Konsumsi jengkol dalam jumlah banyak berpotensi memicu gangguan pada ginjal atau saluran kemih. Karena asam jengkolat pada jengkol mirip seperti asam urat yang dapat menyebabkan pembentukan kristal tajam di ginjal atau saluran kemih.

Akibatnya nyeri perut, terutama di perut bagian bawah. Nyeri pinggang dengan atau tanpa penyebaran ke perut bagian bawah dan selangkangan. Gangguan berkemih, yaitu nyeri saat berkemih, berkemih sedikit, atau tidak berkemih sama sekali. Tercium bau jengkol yang menyengat dari mulut dan urine.

Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan, kejengkolan biasanya terjadi 5 – 12 jam setelah mengonsumsi jengkol, dan dapat berlangsung selama beberapa hari. 


Para lansia yang sedang berkumpul untuk makan dan minum
( Sumber: foto pensiunan 49 ceria )

Jadi apa yang masuk ke dalam tubuh sangat mempengaruhi kesehatan.  Makanan yang sering dikonsumsi dapat memiliki pengaruh terhadap kemungkinan seseorang mengalami penyakit tertentu. 


Kumpul bersama sambil makan dan minum membuat lansia gembira
( Sumber : foto pensiunan 49 ceria)

Beberapa contoh makanan dan hubungannya dengan penyakit tertentu, antara lain:

🌵 Makanan olahan dan penyakit kardiovaskular

Konsumsi makanan olahan yang kaya akan lemak jenuh, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan kolesterol.

🌵 Makanan tinggi gula dan diabetes tipe 2

Mengonsumsi makanan yang kaya gula seperti minuman bersoda, permen, dan makanan manis lainnya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko mengembangkan diabetes tipe 2.

🌵 Makanan tinggi lemak dan obesitas

Makanan yang tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan trans, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas, pada gilirannya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

🌵 Makanan olahan dan risiko kanker

Konsumsi makanan olahan yang tinggi seperti daging olahan (sosis, ham, bacon) dan makanan kaleng tertentu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.

🌵 Makanan tinggi sodium dan tekanan darah tinggi

Mengonsumsi makanan yang kaya sodium (garam) secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit hipertensi.

🌵 Makanan tinggi purin dan asam urat: 

Konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, hati, dan beberapa jenis seafood tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan berkontribusi pada serangan asam urat.

           💭 Untuk diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami efek yang sama dari makanan yang sama. Faktor-faktor seperti genetika, gaya hidup secara keseluruhan, dan kebiasaan makan yang umum juga memainkan peran dalam pengembangan penyakit. 

           💬 Makanan olahan adalah makanan yang telah mengalami proses pengolahan lebih lanjut sebelum dikonsumsi. Proses pengolahan tersebut dapat melibatkan tambahan bahan kimia, pengawet, atau proses pemanasan yang lebih intensif. 

Beberapa contoh makanan olahan meliputi:

💢 Makanan kaleng:

Makanan yang dikemas dalam kaleng seperti sayuran kalengan, ikan kalengan, dan sup kalengan.

💢 Makanan beku: 

Makanan yang telah dibekukan seperti nugget ayam, pizza beku, atau makanan siap saji yang dapat dipanaskan.

💢 Makanan siap saji: 

Makanan yang telah diproses dan dikemas dalam kemasan siap saji, seperti mi instan, sosis, burger, atau makanan ringan.

💢 Makanan gorengan: 

Makanan yang digoreng dalam minyak panas seperti kentang goreng, nugget, atau ayam goreng.

💢 Makanan manis dan makanan ringan: 

Makanan yang tinggi gula seperti permen, cokelat, kue kering, atau makanan ringan seperti keripik kentang dan kue kering.

💢 Makanan yang diproses: 

Makanan yang telah mengalami proses pengolahan tambahan seperti daging olahan (sosis, ham, bacon), keju, roti, atau makanan yang mengandung bahan tambahan seperti pewarna, perasa, atau pengawet.

          💬 Makanan olahan sering mengandung tambahan bahan seperti garam, gula, lemak jenuh, dan bahan pengawet yang dapat meningkatkan risiko penyakit jika dikonsumsi secara berlebihan. Penting untuk memperhatikan jumlah konsumsi makanan olahan dan lebih memilih makanan segar, alami, dan minim pengolahan untuk menjaga kesehatan yang optimal.

         💭  Meskipun makanan olahan secara umum dikaitkan dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi, ada beberapa makanan olahan yang relatif aman atau dapat dikonsumsi dengan bijak.

Beberapa makanan olahan yang lebih aman antara lain:

☝ Sereal sarapan: 

Beberapa jenis sereal sarapan yang diolah seperti oatmeal, granola yang rendah gula, atau sereal gandum utuh dapat menjadi pilihan yang baik. Namun, perlu diingat untuk memeriksa label dan menghindari sereal yang tinggi gula tambahan.

☝ Susu dan produk susu:

Susu dan produk susu seperti yogurt atau keju yang minim pemrosesan dapat menjadi pilihan yang baik untuk asupan kalsium dan protein. Pastikan untuk memilih varian rendah lemak atau rendah gula jika diperlukan.

☝ Makanan kaleng dengan bahan tunggal:

Beberapa makanan kaleng seperti kacang-kacangan, ikan tuna, atau sayuran tanpa tambahan gula atau garam yang berlebihan dapat menjadi pilihan yang lebih sehat.

☝ Bumbu dan rempah-rempah: 

Bumbu dan rempah-rempah seperti merica, kayu manis, atau adas yang dikemas dapat digunakan dengan bijak untuk memberikan rasa pada makanan tanpa menambahkan lemak atau garam berlebihan.

☝ Makanan kemasan yang alami: 

Ada beberapa jenis makanan kemasan yang menggunakan bahan-bahan alami dan minim pengawet, seperti makanan kemasan organik atau makanan kemasan yang hanya terdiri dari beberapa bahan baku seperti kacang-kacangan atau biji-bijian.

          💬 Penting untuk tetap memeriksa label dan memilih makanan olahan dengan bijaksana. Pastikan membaca dan memahami daftar bahan yang tercantum, memperhatikan jumlah tambahan gula, garam, lemak jenuh, serta mengonsumsinya dengan proporsi yang tepat dalam pola makan yang seimbang dan bergizi.

Beberapa makanan sehat yang direkomendasikan untuk lansia:

 🍂 Buah-buahan dan sayuran:

Makanan ini kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Pilihlah berbagai jenis buah-buahan dan sayuran yang berwarna-warni untuk mendapatkan manfaat yang beragam. Contohnya, apel, pisang, jeruk, bayam, brokoli, wortel, dan kubis.

🍂 Sumber protein rendah lemak:

Lansia membutuhkan protein untuk mempertahankan massa otot. Pilihlah sumber protein yang rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak seperti yoghurt dan keju rendah lemak.

🍂 Biji-bijian utuh: 

Gandum utuh, beras merah, quinoa, dan oatmeal adalah contoh biji-bijian utuh yang kaya serat dan nutrisi. Serat dalam biji-bijian utuh dapat membantu menjaga pencernaan yang sehat dan mengendalikan kadar gula darah.

🍂 Lemak sehat: 

Pilihlah sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Lemak sehat dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

🍂 Susu rendah lemak atau alternatif non-susu: 

Jika mengonsumsi produk susu, pilihlah yang rendah lemak. Namun, beberapa lansia mungkin memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi. Dalam kasus tersebut, pilihlah susu nabati seperti susu almond, susu kedelai, atau susu oat yang diperkaya dengan kalsium.

🍂 Air: 

Penting bagi lansia untuk tetap terhidrasi dengan baik. Pastikan minum cukup air setiap hari untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.


                                             💪😏Makan makanan sehat, lansia hidup sehat.







Sumber:

https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/disease-prevention/

https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/how-to-eat-a-balanced-diet/what-are-processed-foods/

https://www.fda.gov/food/nutrition-education-resources-materials/new-nutrition-facts-label

https://www.healthhub.sg/live-healthy/1115/shopping-for-fruit-and-veggies




Tuesday, 20 June 2023

Kendalikan Suasana Hati Yang Buruk, Ini Caranya

          Suasana hati pada manusia merujuk pada keadaan emosional atau perasaan subjektif yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kadang-kadang tanpa sebab perasaan menjadi kesal, ibaratnya kucing lewat ditendang tanpa tahu sebabnya atau daun pintu dibanting dengan keras. 

Suasana hati adalah perubahan emosi ketika seseorang kehilangan fokus pada suatu hal . Misalnya ketika Anda masih merasa marah lalu mendapat kabar baik dari orang tercinta. Perubahan perasaan dari marah ke bahagia inilah yang disebut mood .

Suasana hati memiliki empat unsur di dalamnya yakni energi positif, kelelahan, aktivitas negatif, dan relaksasi. Ini mencakup perasaan umum yang dapat berkisar dari positif (senang, bersemangat, gembira) hingga negatif (sedih, marah, cemas). 

Interaksi sosial membuat suasana hati sedih lansia menjadi gembira
(Sumber : foto grup pensiunan 49 ceria)


Suasana hati lansia dipengaruhi faktor pengalaman pribadi
( Sumber: foto grup pensiunan 49 ceria )

Suasana hati seseorang dapat bervariasi sepanjang hari dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti situasi lingkungan, interaksi sosial, pengalaman pribadi, kesehatan fisik, dan faktor biologis seperti perubahan hormonal.

Suasana hati seseorang juga dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, stres, atau gangguan suasana hati lainnya

          Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan alami untuk memiliki suasana hati yang lebih stabil atau berfluktuasi, sedangkan orang lain mungkin lebih rentan terhadap perubahan suasana hati yang tajam atau ekstrem.

Berkumpul bersama mendukung suasana hati menjadi baik
( Sumber: foto grup pensiunan 49 ceria)

Beberapa ciri-ciri suasana hati lansia yang tidak seimbang atau dapat menunjukkan adanya masalah kesejahteraan mental atau emosional, sebagai berikut:

💖 Perubahan mood yang tiba-tiba dan ekstrem: 

Lansia yang mengalami ketidakseimbangan suasana hati dapat menunjukkan perubahan mood yang cepat dan ekstrem, misalnya dari sangat bahagia menjadi sangat sedih atau marah dengan cepat dan tanpa alasan yang jelas.

💖 Perasaan sedih atau kehilangan minat:

Lansia yang merasa sedih secara konstan atau kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya mereka nikmati dapat menunjukkan tanda-tanda depresi atau suasana hati yang tidak seimbang.

💖 Rasa cemas atau cemas yang berlebihan:

Lansia dengan suasana hati yang tidak seimbang mungkin merasa cemas atau khawatir secara berlebihan tentang hal-hal sehari-hari, bahkan hal-hal yang sebenarnya tidak signifikan atau tidak berbahaya.

💖 Perubahan nafsu makan atau pola tidur:

Perubahan drastis dalam nafsu makan (misalnya, kehilangan selera makan atau makan berlebihan) atau pola tidur (misalnya, insomnia atau tidur berlebihan) dapat menjadi indikator adanya masalah suasana hati yang tidak seimbang pada lansia.

💖 Perasaan putus asa atau tidak berharga:

Lansia yang merasa putus asa, tidak berharga, atau tidak bernilai dapat menunjukkan tanda-tanda depresi atau masalah emosional lainnya.

💖 Kekurangan energi atau kelelahan yang berlebihan: 

Lansia dengan suasana hati yang tidak seimbang mungkin merasa kekurangan energi secara kronis atau mengalami kelelahan yang berlebihan, bahkan dengan aktivitas yang biasa mereka lakukan tanpa masalah sebelumnya.

💖 Kesulitan berkonsentrasi atau pengambilan keputusan: 

Lansia yang mengalami ketidakseimbangan suasana hati mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan, bahkan pada tugas-tugas yang biasanya mudah mereka lakukan.

💖 Perasaan bersalah atau tidak berharga yang berlebihan: 

Lansia yang merasa bersalah secara berlebihan atau merasa tidak berharga tanpa alasan yang jelas dapat menunjukkan adanya masalah suasana hati yang tidak seimbang.

        💭 Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat mengalami suasana hati yang fluktuatif atau perubahan suasana hati sesekali.

Faktor- faktor yang mempengaruhi emosi dan suasana hati :

💟 Kesehatan fisik: 

Masalah kesehatan yang berkaitan dengan penuaan seperti nyeri, kelelahan, masalah tidur, atau kondisi medis kronis dapat mempengaruhi suasana hati lansia.

💟 Kesehatan mental: 

Lansia mungkin mengalami perubahan suasana hati karena kondisi mental seperti depresi, kecemasan, stres, atau demensia. Kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi persepsi dan emosi mereka.

💟 Perubahan sosial: 

Perubahan dalam hubungan sosial, seperti kehilangan pasangan, kehilangan teman, atau isolasi sosial, dapat menyebabkan perubahan suasana hati pada lansia.

💟 Perubahan lingkungan:

Perubahan dalam lingkungan fisik, seperti pindah rumah atau perubahan tempat tinggal, dapat mempengaruhi suasana hati lansia. Faktor lingkungan seperti kebisingan, kekacauan, atau kurangnya keamanan juga dapat mempengaruhi suasana hati mereka.

💟 Keterbatasan fisik: 

Keterbatasan fisik seperti kesulitan bergerak, kehilangan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, atau ketergantungan pada orang lain untuk membantu dapat mempengaruhi suasana hati lansia.

💟 Perubahan hormonal: 

Perubahan hormonal yang terjadi selama proses penuaan dapat mempengaruhi suasana hati lansia. Misalnya, perubahan kadar hormon serotonin dapat berkontribusi terhadap perubahan suasana hati.

        💬 Penting untuk diingat bahwa perubahan suasana hati pada lansia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait

Cara Memperbaiki Suasana Hati yang Buruk :

💪 Menjaga kesehatan fisik: 

Pastikan lansia menjaga pola makan sehat, mendapatkan istirahat yang cukup, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan, berkebun, atau melakukan senam dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

💪 Menjaga kesehatan mental:

Dukung kesehatan mental lansia dengan cara seperti memberikan kesempatan untuk berbicara dan berbagi perasaan mereka, menjaga interaksi sosial yang positif, dan memberikan dukungan emosional. Jika diperlukan, konsultasikan dengan profesional kesehatan mental untuk evaluasi dan bantuan yang sesuai.

💪 Menjaga rutinitas yang konsisten: 

Membangun rutinitas yang konsisten dan terstruktur dapat memberikan rasa keamanan dan stabilitas bagi lansia. Hal ini dapat mencakup rutinitas harian seperti bangun tidur dan makan pada waktu yang sama, serta melibatkan mereka dalam aktivitas yang bermanfaat seperti hobi, seni, atau olahraga ringan.

💪 Mendorong interaksi sosial: 

Lansia dapat merasakan kebahagiaan dan dukungan dari interaksi sosial yang positif dengan keluarga, teman, atau komunitas. Mendorong partisipasi mereka dalam kegiatan sosial seperti kelompok seni, klub buku, atau program sukarela dapat membantu menjaga koneksi sosial yang penting.

💪 Menyediakan lingkungan yang positif: 

Ciptakan lingkungan yang mendukung dan positif bagi lansia. Hal ini dapat mencakup penataan ruang yang nyaman, musik yang menenangkan, bahan bacaan yang menarik, atau hewan peliharaan yang memberikan kegembiraan dan kehangatan emosional.

💪 Menggunakan teknik relaksasi: 

Bantu lansia menggunakan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Teknik-teknik ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

💪 Memberikan perhatian penuh: 

Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan lansia secara penuh perhatian, mendengarkan mereka dengan sabar, dan menunjukkan minat pada cerita dan pengalaman mereka. Memberikan perhatian dan rasa dihargai dapat memberikan pengaruh positif pada suasana hati mereka.

          💬 Selalu penting untuk melibatkan keluarga, tenaga medis, dan profesional kesehatan dalam memberikan dukungan yang tepat untuk menjaga keseimbangan suasana hati lansia.

Makanan dapat memainkan peran penting dalam menjaga suasana hati yang seimbang. Beberapa makanan yang dapat membantu meningkatkan suasana hati secara umum adalah:

🍲 Makanan tinggi serotonin: 

Serotonin adalah neurotransmitter yang terkait dengan perasaan bahagia dan stabil. Makanan tinggi tryptophan, yang merupakan prekursor serotonin, dapat membantu meningkatkan produksi serotonin dalam tubuh. Contoh makanan tinggi tryptophan meliputi kalkun, ayam, kacang-kacangan, kedelai, telur, dan produk susu rendah lemak.

🍲 Makanan tinggi omega-3:

 Asam lemak omega-3, terutama DHA dan EPA, telah dikaitkan dengan kesehatan otak dan suasana hati yang baik. Makanan tinggi omega-3 meliputi ikan berlemak seperti salmon, sarden, tuna, dan trout, serta biji rami, biji chia, dan kacang-kacangan.

🍲 Makanan kaya antioksidan: 

Antioksidan membantu melawan kerusakan sel oleh radikal bebas dan dapat berkontribusi pada kesehatan otak dan suasana hati yang lebih baik. Buah-buahan dan sayuran berwarna-warni seperti berry, jeruk, kubis, brokoli, bayam, dan wortel mengandung banyak antioksidan.

🍲 Makanan tinggi magnesium: 

Magnesium dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Beberapa sumber makanan yang kaya magnesium meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, bayam, pisang, alpukat, dan dark chocolate.

🍲 Makanan tinggi folat:

Kekurangan folat dapat dikaitkan dengan penurunan suasana hati. Makanan tinggi folat meliputi sayuran berdaun hijau, alpukat, jeruk, kacang-kacangan, biji-bijian, dan hati sapi.

🍲 Makanan tinggi kompleks vitamin B: 

Vitamin B kompleks seperti vitamin B6, B12, dan asam folat penting untuk fungsi otak yang sehat dan bisa membantu menjaga suasana hati yang seimbang. Sumber makanan yang baik termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu rendah lemak.

Olahraga dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi lansia dalam menjaga suasana hati yang seimbang. Beberapa jenis olahraga yang dapat membantu meningkatkan suasana hati pada lansia antara lain:

⚾ Berjalan kaki: 

Berjalan kaki adalah olahraga yang ringan namun efektif. Hal ini dapat membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak serta melepaskan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati.

⚾ Senam ringan atau aerobik:

Senam ringan atau aerobik dengan intensitas rendah atau sedang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi stres, dan merangsang pelepasan endorfin.

⚾ Peregangan dan yoga: 

Latihan peregangan dan yoga dapat membantu mengurangi ketegangan fisik dan mental serta meningkatkan fleksibilitas. Peregangan dan latihan pernapasan dalam yoga juga dapat membantu menenangkan pikiran dan merasa lebih tenang.

⚾ Berenang: 

Berenang adalah olahraga yang lembut pada sendi dan otot, sehingga cocok untuk lansia. Berenang dapat membantu meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan dan merangsang pelepasan endorfin untuk meningkatkan suasana hati.

⚾ Tai chi: 

Tai chi adalah seni bela diri tradisional China yang melibatkan gerakan perlahan, meditasi, dan pernapasan. Olahraga ini dapat membantu meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan mengurangi stres.

⚾ Kegiatan kelompok atau sosial:

Mengikuti kegiatan olahraga kelompok seperti senam, tarian, atau kegiatan olahraga sosial lainnya dapat membantu meningkatkan suasana hati dengan cara memperkuat interaksi sosial dan rasa komunitas.

Penting untuk memperhatikan lingkungan media sosial yang dihadapi oleh lansia dan memastikan bahwa mereka berada dalam lingkungan yang mendukung dan positif. Hal ini dapat melibatkan:

🎧 Mengelola konten yang dikonsumsi: 

Mendorong lansia untuk mengikuti akun yang memberikan konten yang positif dan bermanfaat. Mengurangi atau menghindari konten yang bersifat negatif, berpotensi memicu atau mengganggu suasana hati dapat membantu menjaga kestabilan emosi.

🎧 Mendorong interaksi positif:

Mendorong lansia untuk terlibat dalam interaksi sosial yang positif di media sosial, seperti berbagi cerita, memposting foto yang menyenangkan, atau berpartisipasi dalam grup yang mendukung dan ramah.

🎧 Membatasi waktu di media sosial: 

Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dapat meningkatkan risiko terpapar komentar negatif. Mengatur batasan waktu yang sehat dan memberikan alternatif aktivitas yang lebih positif seperti membaca, berkebun, atau menjalankan hobi dapat membantu menjaga keseimbangan emosional.

🎧 Membantu lansia dalam mengatasi stres: 

Memberikan dukungan emosional dan membantu lansia dalam mengatasi stres yang mungkin timbul dari interaksi negatif di media sosial. Mengajarkan teknik-teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi juga dapat membantu dalam mengatasi efek negatif dari komentar atau interaksi sosial yang tidak menyenangkan.

🎧 Mendukung interaksi sosial luar media sosial:

Mendorong lansia untuk terlibat dalam interaksi sosial langsung di dunia nyata. Kegiatan seperti bertemu dengan teman, berpartisipasi dalam kelompok seni atau olahraga, atau melibatkan diri dalam kegiatan sosial dapat memberikan dukungan sosial yang lebih nyata dan positif.

        💬 Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan respons yang berbeda terhadap media sosial, termasuk lansia. Mengamati dan memahami pengaruh media sosial pada suasana hati mereka dapat membantu dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan bermanfaat bagi kesejahteraan mental dan emosional lansia.




Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5003566/

https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/for-your-heart-stay-calm-and-cool