Wednesday, 13 December 2023

Dampak Buruk Lansia Percaya Tahayul

        Tahayul adalah kepercayaan atau keyakinan terhadap suatu hal yang bersifat irasional atau tidak didukung oleh bukti ilmiah atau logika yang kuat. Dalam konteks budaya dan kepercayaan masyarakat, tahayul sering kali terkait dengan mitos, takhayul, atau kepercayaan tradisional yang dapat mencakup keyakinan terhadap hal-hal mistis, supranatural, atau tidak rasional.

Pengertian tahayul dapat bervariasi di berbagai budaya dan masyarakat. Tahayul dapat bervariasi di antara individu dan budaya, dan tidak setiap lansia akan memiliki kepercayaan tahayul yang sama. 

Tahayul dapat bervariasi di antara individu dan budaya.
(Sumber: foto pens 49 ceria)

Tahayul (Superstition) merujuk pada keyakinan irasional atau takhayul terhadap sesuatu yang tidak didasarkan pada bukti ilmiah atau logika yang kuat. Superstition sering kali terkait dengan keyakinan pada kejadian-kejadian atau tindakan-tindakan tertentu yang dianggap membawa keberuntungan atau malapetaka.

Beberapa contoh tahayul yang mungkin dijumpai pada beberapa lansia:

Menghindari Cermin Pada Malam Hari:

Percaya bahwa melihat cermin pada malam hari dapat membawa malapetaka atau mengundang keberuntungan.

Tanda-tanda di Mimpi:

Mempercayai bahwa mimpi tertentu dapat menjadi pertanda baik atau buruk, dan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Menggunakan Benda-benda Berenergi Positif:

Membawa benda-benda tertentu yang diyakini memiliki energi positif atau perlindungan.

Perhitungan Jumlah Langkah:

Menghitung jumlah langkah yang diambil setiap hari dengan keyakinan bahwa jumlah tertentu dapat membawa keberuntungan.

Mempercayai Tanda-tanda Alam:

Membaca tanda-tanda alam, seperti bentuk awan atau suara-suara tertentu, sebagai petunjuk atau peringatan.

Bentuk tahayul percaya dengan tanda alam.
(Sumber: foto pens 49 ceria)

Menghindari Orang Bertubuh Cacat:

Percaya bahwa bersentuhan atau berinteraksi dengan orang bertubuh cacat dapat membawa sial.

Menggunakan Warna-warna Tertentu:

Memilih pakaian dengan warna-warna tertentu berdasarkan kepercayaan bahwa warna tersebut membawa keberuntungan.

Meletakkan Barang-barang dengan Benar:

Menempatkan barang-barang tertentu dengan urutan atau arah tertentu dengan harapan membawa keberuntungan.

Menghindari Tempat Pemakaman:

Menghindari melewati atau mengunjungi tempat pemakaman karena keyakinan bahwa ini dapat membawa malapetaka.

Mempercayai Waktu Tertentu:

Memilih melakukan aktivitas tertentu pada waktu-waktu tertentu dengan keyakinan bahwa ini dapat membawa keberuntungan.

Melibatkan Diri dalam Mantra atau Ritual Tertentu:

Melakukan mantra atau ritual tertentu secara teratur dengan keyakinan bahwa ini akan melindungi dari bahaya atau membawa keberuntungan.

Percaya pada Tanda-tanda Burung:

Membaca perilaku burung-burung tertentu sebagai tanda baik atau buruk.

Percaya pada Astrologi:

Mengikuti ramalan bintang atau astrologi untuk mendapatkan wawasan tentang masa depan.

Menggunakan Perhiasan atau Aksesoris:

Mengenakan perhiasan atau aksesoris tertentu dengan keyakinan bahwa ini dapat membawa keberuntungan.

Keyakinan perhiasan tertentu membawa keberuntungan.
(Sumber: foto pens 49 ceria)

Menghindari Nomor Sial:

Menghindari nomor tertentu karena keyakinan bahwa nomor tersebut membawa sial.

Menghindari Tindakan tertentu pada Hari Tertentu:

Menghindari melakukan tindakan atau keputusan penting pada hari-hari tertentu.

Percaya pada Hewan Peliharaan:

Menganggap hewan peliharaan tertentu sebagai pembawa keberuntungan atau pelindung.

Menggunakan Tas atau Benda-benda Khusus:

Membawa tas atau benda-benda tertentu dengan keyakinan bahwa ini dapat membawa keberuntungan.

Menggunakan Bunga atau Tanaman Tertentu:

Menanam atau membawa bunga atau tanaman tertentu dengan keyakinan bahwa ini dapat membawa keberuntungan atau kesejahteraan.

Tahayul tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan sering kali merupakan warisan budaya atau keyakinan turun-temurun. Meskipun beberapa orang mungkin mengadopsi tahayul sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. 

        Lansia mungkin lebih rentan percaya pada tahayul atau kepercayaan irasional karena beberapa faktor. 

Beberapa ciri Kepercayaan Tahayul pada Lansia:

Ketidakpastian dan Kekhawatiran Berlebihan:

Lansia yang percaya pada tahayul mungkin memiliki rasa ketidakpastian yang tinggi terkait masa depan dan kesehatan mereka.

Kecemasan dan Takut Akan Kejadian Buruk:

Merasa takut atau cemas terhadap kejadian buruk yang mungkin terjadi, sehingga mencari cara untuk menghindarinya melalui ritual atau keyakinan irasional.

Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan yang Rendah:

Lansia dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah mungkin lebih rentan terhadap kepercayaan tahayul karena kurangnya informasi yang akurat.

Kurangnya Dukungan Sosial:

Kurangnya dukungan sosial dapat membuat lansia lebih cenderung mencari kenyamanan dalam kepercayaan irasional sebagai cara mengatasi ketidakpastian.

Faktor Penyebab Kepercayaan Tahayul pada Lansia:

Ketidakpastian dan Rasa Takut akan Kematian:

Lansia sering kali menghadapi ketidakpastian terkait kesehatan dan masa depan mereka, yang dapat memicu kepercayaan pada kebiasaan atau keyakinan yang tidak didasarkan pada fakta.

Pengalaman Traumatik:

Pengalaman traumatis, seperti kehilangan orang terkasih atau penyakit serius, dapat membuat lansia mencari cara untuk mengontrol atau menghindari kejadian serupa melalui tindakan irasional.

Isolasi Sosial:

Lansia yang merasa terisolasi sosial dapat mencari kenyamanan dalam kepercayaan tahayul sebagai bentuk dukungan emosional.

         Meskipun kepercayaan ini mungkin tampak tidak berbahaya, ada beberapa dampak buruk yang dapat timbul, terutama pada lansia. 

Beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi:

Kesejahteraan Mental:

Kepercayaan pada tahayul dapat menyebabkan kecemasan, stres, atau kegelisahan yang berkontribusi pada kesejahteraan mental yang buruk pada lansia.

Isolasi Sosial:

Jika kepercayaan tahayul menyebabkan lansia menghindari interaksi sosial atau tempat-tempat tertentu, hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial yang merugikan.

Pengurangan Kualitas Hidup:

Dampak dari keyakinan tahayul dapat merugikan kualitas hidup lansia karena mereka mungkin menghindari kesempatan atau aktivitas yang sebenarnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pengaruh pada Keputusan Kesehatan:

Kepercayaan pada tahayul dapat mempengaruhi keputusan kesehatan lansia, termasuk penggunaan obat-obatan atau perawatan medis. Hal ini dapat berdampak negatif pada kondisi kesehatan mereka.

Stigma dari Masyarakat:

Kepercayaan pada tahayul dapat menyebabkan stigma atau stereotip negatif dari masyarakat yang mungkin tidak memahami atau menghargai kepercayaan tersebut.

Keterbatasan Aktivitas:

Jika lansia menghindari melakukan aktivitas tertentu atau pergi ke tempat-tempat tertentu karena keyakinan tahayul, hal ini dapat membatasi kegiatan sehari-hari dan mobilitas mereka.

Pemborosan Waktu dan Energi:

Menghabiskan waktu dan energi untuk melibatkan diri dalam ritual atau keyakinan irasional dapat menjadi pemborosan sumber daya yang dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.

Pengabaian Perawatan Medis:

Lansia yang terlalu mengandalkan keyakinan tahayul dapat mengabaikan perawatan medis yang diperlukan, yang dapat berdampak buruk pada kondisi kesehatan mereka.

Ketidakpastian dalam Pengambilan Keputusan:

Kepercayaan pada tahayul dapat menyebabkan ketidakpastian dan keraguan dalam pengambilan keputusan, terutama jika kepercayaan tersebut tidak sesuai dengan realitas.

Penurunan Kemandirian:

Bergantung pada keyakinan irasional dapat mengurangi kemandirian lansia dan membuat mereka lebih rentan terhadap pengaruh eksternal.

Beberapa Cara Mencegah dan Mengobati Kepercayaan Tahayul pada Lansia:

Pendidikan dan Informasi:

Memberikan pendidikan dan informasi yang akurat tentang kesehatan dan penuaan dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan kekhawatiran irasional.

Informasi tentang kesehatan penting untuk lansia.
(Sumber: foto pens 49 ceria)

Dukungan Sosial:

Menciptakan lingkungan sosial yang mendukung dan memahami dapat membantu lansia merasa lebih aman dan kurang cenderung bergantung pada kepercayaan tahayul.

Konseling atau Terapi:

Konseling atau terapi psikologis dapat membantu lansia untuk mengatasi ketidakpastian, kecemasan, dan takut mereka dengan cara yang lebih positif dan rasional.

Aktivitas Fisik dan Mental:

Melibatkan lansia dalam aktivitas fisik dan mental dapat membantu mengurangi kecemasan dan memberikan rasa kontrol terhadap hidup mereka.

Perawatan Kesehatan yang Teratur:

Melibatkan lansia dalam perawatan kesehatan yang teratur dan mengedukasi mereka tentang proses penuaan normal dapat membantu mengurangi kekhawatiran yang tidak perlu.

Pendekatan yang efektif dapat bervariasi antar individu, dan konsultasi dengan profesional kesehatan atau spesialis psikologis dapat membantu menentukan strategi yang paling sesuai untuk setiap kasus.


Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5734664/

https://krishisanskriti.org/vol_image/29Nov2019 

https://www.nursingtimes.net/roles/mental-health-nurses/the-impact-of-superstition-on-behaviour-in-dementia-09-11-2007/

https://www.duchas.ie/en/cbes/5084100/5040670/5084303?ChapterID=5084100

https://news.gallup.com/poll/2440/one-four-americans-superstitious.aspx

https://www.aarp.org/home-family/friends-family/info-2020/superstitions-pandemic.html

https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1053810019300947


No comments:

Post a Comment