Friday, 16 February 2024

Dampak Kekalahan Pemilihan pada Lansia.

       Pemilu merupakan bagian integral dari demokrasi. Pemilu memberikan kesempatan kepada warga negara untuk memilih pemimpinnya. Namun, pemilu merupakan sebuah kontes dan sering kali memunculkan konflik yang tidak aktif, terutama jika terdapat kandidat yang agresif atau memecah belah, karena itu pemilu mempunyai konsekuensi kesehatan yang sama dengan pemicu stres lainnya. Terdapat dua sumber tekanan terkait pemilu:
1) ketidakpastian terkait pemilu dan 
2) hasil pemilu yang merugikan (kekalahan partisan)

Penelitian menunjukkan bahwa pemilu dapat merugikan kesehatan fisik dan mental. Beberapa terapis menyebut hal ini sebagai ' gangguan stres pemilu '. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemilih menunjukkan peningkatan kortisol dan testosteron menjelang pemilu. Telah diketahui bahwa hormon-hormon ini berhubungan dengan kecemasan dan depresi.

Pemilu dapat merugikan kesehatan fisik dan mental lansia.
(Sumber: foto LPC-Lansia)

Belum ada istilah medis yang secara khusus merujuk pada dampak kekalahan dalam pemilihan pada lansia. Namun, dampak psikologis dan emosional dari kekalahan dalam konteks politik dapat tercermin dalam kondisi medis yang sudah ada, seperti depresi, kecemasan, stres, dan isolasi sosial. Dalam konteks kesehatan mental, beberapa istilah yang mungkin relevan termasuk:

Reaksi Stres Post-Trauma (Post-Traumatic Stress Reaction): 
Ini mungkin muncul jika kekalahan dalam pemilihan menyebabkan stres yang signifikan dan menimbulkan reaksi yang berkelanjutan.

Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorders): 
Lansia yang mengalami kekalahan dalam pemilihan juga mungkin mengalami gejala gangguan kecemasan seperti kegelisahan yang berlebihan, ketegangan, dan ketakutan yang tidak rasional.

Gangguan Depresif (Depressive Disorders): 
Kekalahan dalam pemilihan dapat memicu gejala depresi pada lansia, seperti perasaan sedih yang berkepanjangan, hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas, serta perubahan berat badan atau pola tidur.

Isolasi Sosial (Social Isolation): 
Jika kekalahan dalam pemilihan membuat lansia merasa terisolasi secara sosial, mereka mungkin mengalami dampak negatif pada kesehatan mental mereka, termasuk peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Meskipun tidak ada istilah medis spesifik untuk dampak kekalahan dalam pemilihan pada lansia, penting untuk memahami bahwa kesejahteraan psikologis dan emosional mereka dapat dipengaruhi secara signifikan oleh pengalaman ini.
Kekalahan pada lansia dalam suatu pemilihan bisa memiliki dampak yang signifikan, terutama dari segi kesejahteraan emosional dan psikologis mereka. 

Kekalahan dalam pemilihan pada lansia berdampak buruk.
(Sumber: foto canva.com)

Beberapa dampak yang mungkin terjadi termasuk:

Penurunan Kesejahteraan Emosional: 
Kekalahan dalam pemilihan bisa menyebabkan stres dan kekecewaan yang mendalam pada lansia. Mereka mungkin merasa tidak dihargai atau tidak memiliki pengaruh dalam proses politik.

Gangguan Kesehatan Mental: 
Kekalahan yang mengecewakan dapat memicu gejala stres, kecemasan, atau bahkan depresi pada lansia. Ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Isolasi Sosial: 
Perasaan kekecewaan dan ketidakpuasan akibat kekalahan dalam pemilihan dapat membuat lansia merasa terisolasi secara sosial. Mereka mungkin merasa tidak termasuk atau diabaikan oleh masyarakat atau kelompok politik tertentu.

Penurunan Kepercayaan pada Sistem Politik: 
Kekalahan yang mengecewakan bisa membuat lansia kehilangan kepercayaan pada sistem politik secara keseluruhan. Mereka mungkin menjadi skeptis terhadap proses pemilihan dan keyakinan politik mereka bisa terpengaruh.

Penurunan Motivasi untuk Terlibat: 
Kekalahan dalam pemilihan dapat mengurangi motivasi lansia untuk terlibat dalam kegiatan politik atau masyarakat. Mereka mungkin merasa bahwa partisipasi mereka tidak berarti atau tidak efektif.

Dampak pada Kesehatan Fisik: 
Stres dan ketidakpuasan yang berkepanjangan akibat kekalahan dalam pemilihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik lansia. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya.

Perubahan Persepsi Terhadap Masa Depan: 
Kekalahan dalam pemilihan bisa mengubah persepsi lansia tentang masa depan mereka dan mungkin mengurangi optimisme mereka tentang kemungkinan perubahan yang positif.

       Kekalahan dalam pemilihan politik dapat memicu berbagai dampak kesehatan, baik secara mental maupun fisik, terutama jika seseorang mengalami stres yang signifikan atau bereaksi secara emosional terhadap hasil pemilihan tersebut. 

Beberapa penyakit mental atau fisik yang dapat muncul atau diperburuk oleh kekalahan dalam pemilihan:

Gangguan Kesehatan Mental:

Depresi: Perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas yang biasanya dinikmati, perubahan berat badan, gangguan tidur, dan pemikiran negatif yang persisten.

Kecemasan: Rasa cemas yang berlebihan, kekhawatiran kronis, ketegangan otot, serta gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau masalah tidur.

Kecemasan dapat muncul pada lansia yang mengalami kekalahan.
(Sumber: foto canva.com)

Stres Pasca Trauma: Reaksi yang intens terhadap peristiwa traumatis, yang mungkin termasuk mimpi buruk, ketegangan otot, penghindaran tempat atau situasi tertentu, serta perasaan cemas atau terkejut yang berlebihan.

Gangguan Fisik:

Gangguan kardiovaskular: Stres yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan masalah kardiovaskular lainnya.

Gangguan pencernaan: Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan gejala seperti gangguan pencernaan, diare, atau konstipasi.

Gangguan tidur: Kekalahan dalam pemilihan dapat mengganggu pola tidur seseorang, mengakibatkan insomnia atau tidur yang tidak nyenyak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan.

       Mengobati kekalahan pada lansia melibatkan pendekatan holistik yang memperhatikan aspek fisik, mental, dan emosional. 

Beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi dan mengobati kekalahan pada lansia:

Dukungan Emosional: 
Lansia perlu merasa didukung dan didengar setelah mengalami kekalahan. Memberikan dukungan emosional yang hangat dan berempati dapat membantu mereka merasa dihargai dan tidak sendirian dalam pengalaman mereka.

Penerimaan Emosi: 
Penting bagi lansia untuk memperbolehkan diri mereka merasakan emosi yang muncul akibat kekalahan, termasuk kesedihan, kecewa, atau marah. Memiliki ruang untuk mengungkapkan dan memproses emosi ini dapat membantu dalam proses penyembuhan.

Membangun Kembali Kepercayaan Diri:
Mendorong lansia untuk mengidentifikasi dan menyoroti pencapaian mereka di luar politik, serta mengakui kontribusi mereka dalam masyarakat dan keluarga, dapat membantu membangun kembali kepercayaan diri mereka.

Mengaktifkan Keterlibatan Sosial: 
Mendorong lansia untuk tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan komunitas dapat membantu mengurangi perasaan isolasi dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Ini bisa termasuk bergabung dengan kelompok seni, klub buku, atau program sukarela.

Mencari Dukungan Profesional: 
Lansia yang merasa kesulitan untuk mengatasi kekalahan secara mandiri dapat mempertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau konselor. Terapi kognitif perilaku atau terapi bicara dapat membantu mereka mengelola stres dan mengatasi emosi negatif.

Aktivitas Fisik dan Kesehatan: 
Mendorong lansia untuk menjaga kebugaran fisik mereka melalui olahraga ringan atau aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi mereka dapat membantu meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Aktivitas fisik yang sesuai dapat meningkatkan suasana hati.
(Sumber: foto canva.com)

Perencanaan Masa Depan: 
Bantu lansia untuk merencanakan aktivitas atau proyek baru yang dapat memberikan tujuan dan fokus baru setelah kekalahan. Hal ini dapat membantu mereka merasa lebih optimis tentang masa depan.

Setiap individu memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda, jadi pendekatan yang efektif dapat bervariasi. Mendukung lansia untuk menemukan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka adalah kunci dalam membantu mereka mengatasi kekalahan dan memulihkan kesejahteraan mereka.




Sumber:





No comments:

Post a Comment