Monday 18 September 2023

Eructation Pada Lansia, Teliti, Mungkin Ada Penyakit

        Bersendawa (Eructation) adalah hal yang wajar dan umum terjadi. Sendawa yang berlebihan, disertai rasa kembung, nyeri, atau bengkak pada perut (distensi), terkadang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari atau menimbulkan rasa malu. Namun tanda dan gejala ini biasanya tidak menunjukkan kondisi serius yang mendasarinya dan sering kali dapat dikurangi dengan perubahan gaya hidup sederhana. 

Sendawa adalah proses keluarnya gas dari dalam lambung melalui mulut. Proses ini terjadi ketika udara yang terperangkap dalam lambung dilepaskan. Sendawa adalah salah satu cara tubuh manusia untuk mengatasi penumpukan gas yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi makanan atau minuman. Proses sendawa juga dapat terjadi secara alami sebagai bagian dari pencernaan normal.

Dalam medis, istilah untuk sendawa adalah "eructation" atau "belching". Istilah-istilah ini digunakan oleh tenaga medis untuk merujuk pada proses keluarnya gas dari dalam lambung melalui mulut.

Sendawa adalah cara untuk mengatasi penumpukan gas .
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)

Biasanya, sendawa terjadi karena udara yang tertelan saat makan atau minum. Udara ini kemudian naik ke kerongkongan dan keluar melalui mulut dalam bentuk suara "sendawa". Sendawa juga dapat terjadi setelah mengonsumsi minuman berkarbonasi atau makanan yang menghasilkan gas dalam lambung.

Sendawa adalah proses yang normal dan biasanya tidak memerlukan perhatian medis, kecuali jika terjadi secara berlebihan atau terkait dengan gejala lain yang lebih serius. Sendawa adalah proses alami yang dapat dialami oleh siapa pun, termasuk lansia (orang tua). 

Ada beberapa alasan mengapa lansia dapat mengalami sendawa, dan alasan-alasan ini mirip dengan yang dialami oleh orang dewasa lainnya. 

Beberapa alasan mengapa lansia mengalami sendawa meliputi:

✨ Udara tertelan: 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sendawa sering terjadi karena udara tertelan saat makan atau minum. Lansia, seperti orang dewasa lainnya, juga bisa secara tidak sengaja menelan udara saat makan atau minum, yang kemudian bisa menyebabkan sendawa.

✨ Gangguan pencernaan: 

Lansia mungkin memiliki masalah pencernaan tertentu, seperti refluks asam lambung atau gangguan pencernaan lainnya, yang dapat menyebabkan penumpukan gas dalam perut. Gas ini bisa dikeluarkan melalui sendawa.

✨ Pola makan: 

Pola makan yang cepat atau tidak teratur dapat menyebabkan lansia menelan udara lebih banyak saat makan. Ini bisa terjadi jika mereka makan terlalu cepat, mengunyah makanan dengan buru-buru, atau berbicara saat makan.

Makan yang cepat atau terburu-buru dapat menelan udara.
( Sumber: foto canva.com) 

✨ Diet tertentu: 

Makanan tertentu dalam diet lansia, seperti makanan yang mengandung banyak karbonasi (misalnya, minuman berkarbonasi) atau makanan yang menghasilkan gas dalam lambung (misalnya, kubis atau kacang-kacangan), juga dapat menyebabkan penumpukan gas dan sendawa.

✨ Kondisi medis:

Beberapa kondisi medis tertentu yang lebih umum pada lansia, seperti sindrom iritasi usus besar atau intoleransi laktosa, dapat memengaruhi pencernaan dan menyebabkan sendawa.

       Sendawa pada lansia biasanya adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, terutama jika tidak disertai dengan gejala lain yang lebih serius.

Sendawa itu sendiri bukanlah penyakit, melainkan proses alami keluarnya gas dari dalam lambung melalui mulut. Namun, dalam beberapa kasus, sendawa dapat menjadi gejala atau tanda dari kondisi medis atau gangguan tertentu. 

Beberapa kondisi yang mungkin menyertai atau berhubungan dengan sendawa meliputi:

⛅ Refluks Gastroesofageal (GERD): 

GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada, mulas, atau sendawa yang tidak biasa.

⛅ Sindrom Irritasi Usus Besar (Irritable Bowel Syndrome, IBS): 

IBS adalah gangguan pencernaan yang dapat disertai dengan perubahan dalam pola buang air besar, nyeri perut, dan gas, yang dapat menyebabkan sendawa.

IBS menimbulkan perubahan pola buang air besar.
(Sumber: foto canva.com)

⛅ Sindrom Dispepsia (Sindrom Gangguan Pencernaan): 

Ini adalah kondisi di mana seseorang mengalami berbagai gejala pencernaan seperti rasa kembung, mulas, dan sendawa.

⛅ Intoleransi Laktosa: 

Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana seseorang memiliki kesulitan mencerna laktosa, gula yang terdapat dalam produk susu. Ini dapat menyebabkan gejala seperti gas dan sendawa setelah mengonsumsi produk susu.

⛅ Kembung Abdominal: 

Kembung adalah kondisi di mana perut terasa penuh dan buncit akibat penumpukan gas dalam perut. Ini dapat disertai dengan sendawa yang lebih sering.

⛅ Ketidakcocokan Makanan: 

Makanan tertentu dalam diet seseorang dapat menyebabkan gas yang berlebihan dalam lambung, yang kemudian dikeluarkan melalui sendawa. Contohnya adalah makanan berkarbonasi, kacang-kacangan, atau makanan pedas.

⛅ Infeksi Saluran Pencernaan: 

Beberapa infeksi yang memengaruhi saluran pencernaan, seperti gastroenteritis, juga dapat menyebabkan gejala seperti sendawa, biasanya bersamaan dengan diare dan mual.

⛅ Ketidakseimbangan Bakteri Usus:

 Perubahan dalam komposisi bakteri dalam usus (disbiosis usus) dapat memengaruhi pencernaan dan menghasilkan gas berlebihan yang kemudian dikeluarkan melalui sendawa.

       Lansia, seperti orang dewasa pada umumnya, dapat mengalami sendawa karena berbagai alasan, termasuk penyakit. Ciri-ciri lansia yang bersendawa karena penyakit mungkin melibatkan gejala-gejala lain yang dapat memberikan petunjuk bahwa ada masalah kesehatan yang mendasarinya. 

Beberapa ciri sendawa karena penyakit :

💨 Sendawa yang Berlebihan: 

Jika lansia mengalami sendawa secara berlebihan dan tidak biasa, ini dapat menjadi tanda bahwa ada masalah dalam saluran pencernaan atau gangguan lain yang memengaruhi proses pencernaan.

Sendawa berlebihan tanda ada masalah pencernaan.
(Sumber: foto canva.com)

💨 Nyeri Perut atau Gangguan Pencernaan: 

Lansia yang bersendawa karena penyakit mungkin juga mengalami nyeri perut yang tidak biasa, mulas, perut kembung, mual, muntah, atau gangguan pencernaan lainnya.

💨 Perubahan Berat Badan yang Tidak Wajar: 

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah atau perubahan dalam pola makan dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasari, termasuk masalah pencernaan.

💨 Perubahan dalam Pola Buang Air Besar: 

Perubahan dalam pola buang air besar, seperti diare atau sembelit yang parah dan persisten, dapat menjadi tanda gangguan pencernaan atau masalah usus.

💨 Gejala Pencernaan Lainnya: 

Selain sendawa, lansia yang memiliki gangguan pencernaan mungkin juga mengalami gejala lain seperti buang gas yang lebih sering, perut buncit, atau perasaan tidak nyaman dalam perut.

💨 Perubahan dalam Kebiasaan Makan:

Lansia yang mengalami masalah pencernaan atau penyakit terkait pencernaan mungkin mengalami perubahan dalam kebiasaan makan, seperti hilangnya selera makan atau menghindari makanan tertentu karena gejala yang memburuk setelah mengonsumsinya.

💨 Keluhan Umum yang Berkaitan dengan Pencernaan: 

Lansia yang bersendawa karena penyakit dapat mengeluhkan gejala umum yang berkaitan dengan pencernaan, seperti rasa penuh cepat saat makan, sensasi terbakar di dada (yang dapat mengindikasikan refluks asam lambung), atau perasaan tidak enak di perut.

       Sendawa itu sendiri bukanlah gejala kesehatan yang serius, tetapi gejala yang mungkin mengindikasikan masalah pencernaan atau penyakit lainnya. 

Sendawa pada lansia, seperti pada orang dewasa lainnya, biasanya bukan masalah serius dan dapat diatasi dengan mengikuti beberapa langkah sederhana. Namun, perlu diingat bahwa jika sendawa disebabkan oleh masalah medis yang lebih serius, pengobatan yang lebih mendalam mungkin diperlukan. 

Di bawah ini adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi sendawa pada lansia:

😜 Perhatikan Pola Makan: 

Pastikan lansia makan dengan tenang dan perlahan, mengunyah makanan dengan baik, dan tidak menelan udara saat makan. Hindari makan terlalu cepat atau berbicara saat makan.

😜 Hindari Makanan dan Minuman yang Menyebabkan Gas: 

Beberapa makanan dan minuman, seperti makanan pedas, kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, dan minuman berkarbonasi, dapat menyebabkan penumpukan gas dalam lambung. Membatasi konsumsi makanan ini dapat membantu mengurangi sendawa. Minuman berkarbonasi dan menelan udara adalah alasan paling umum orang bersendawa. Sering kali, gas tersebut tidak sampai ke perut Anda. Sebaliknya, ia tetap terjebak di kerongkongan sampai muncul kembali.

Hindari minum minuman yang berkarbonasi.
(Sumber: foto canva.com)

😜 Hindari Menggunakan Sedotan:

Penggunaan sedotan saat minum dapat menyebabkan lebih banyak udara tertelan, yang dapat menyebabkan sendawa. Menghindari sedotan atau menggunakan sedotan yang lebih lebar bisa membantu mengurangi masalah ini.

😜 Makan dengan Posisi Tegak:

Makan dengan posisi tubuh yang tegak dapat membantu mencegah udara tertelan saat makan.

😜 Minum Air dengan Benar: 

Hindari minum dengan cepat atau dalam jumlah yang besar, karena ini dapat menyebabkan udara tertelan bersama dengan air. Minum air dengan perlahan dan dalam jumlah kecil bisa membantu menghindari sendawa.

😜 Jalani Gaya Hidup yang Sehat:

Menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan sendawa.

😜 Hindari Pakaian yang Terlalu Ketat:

Pakaian yang terlalu ketat di sekitar perut dapat memberikan tekanan tambahan pada perut dan mengakibatkan penumpukan gas.

Sendawa proses keluar gas dari dalam lambung melalui mulut.
(Sumber: foto canva.com)

😜 Konsultasi dengan Dokter: 

Jika sendawa pada lansia sangat mengganggu atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan seperti nyeri perut yang parah, gangguan pencernaan yang persisten, atau perubahan berat badan yang tidak wajar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab sendawa dan memberikan perawatan yang sesuai jika diperlukan.

Kiat lain mengurangi sendawa, jika Anda:

  • Makan dan minum perlahan; Meluangkan waktu dapat membantu Anda menelan lebih sedikit udara. Cobalah untuk membuat waktu makan menjadi santai; makan saat Anda stres atau dalam pelarian meningkatkan jumlah udara yang Anda telan.
  • Hindari minuman berkarbonasi dan bir; Mereka melepaskan gas karbon dioksida.
  • Hindari permen karet dan permen keras; Saat Anda mengunyah permen karet atau menghisap permen keras, Anda menelan lebih sering dari biasanya. Bagian dari apa yang Anda telan adalah udara.
  • Jangan merokok; Saat Anda menghirup asap, Anda juga menghirup dan menelan udara.
  • Periksa gigi palsu Anda. Gigi palsu yang tidak pas dapat menyebabkan Anda menelan udara berlebih saat makan dan minum.
  • Bergeraklah; Mungkin ada gunanya berjalan-jalan sebentar setelah makan.
  • Mengobati sakit maag; Untuk nyeri ulu hati ringan yang terjadi sesekali, antasida yang dijual bebas atau obat lain mungkin bisa membantu. GERD mungkin memerlukan obat resep atau perawatan lain.

       Sendawa adalah respons tubuh yang normal terhadap udara yang tertelan selama makan atau minum. Namun, jika sendawa menjadi masalah yang berulang atau mengganggu aktivitas sehari-hari lansia, sebaiknya cari bantuan medis untuk menilai penyebab dan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengatasi masalah ini.

Jika seseorang mengalami sendawa yang terus-menerus atau disertai dengan gejala seperti nyeri perut yang parah, gangguan pencernaan, atau perubahan berat badan yang tidak wajar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.





Sumber:

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gas-and-gas-pains/in-depth/gas-and-gas-pains/art-20044739

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2280790/

https://www.medicalnewstoday.com/articles/325121

https://www.webmd.com/digestive-disorders/burping-reasons

https://www.uclahealth.org/medical-services/gastro/esophageal-health/diseases-we-treat/belching-disorders

No comments:

Post a Comment