Tuesday, 19 September 2023

Kebingungan Melanda Lansia, Waspada

        "Bingung" adalah sebuah kata yang menggambarkan perasaan ketidakpastian, kebingungan, atau ketidakmengertian terhadap sesuatu. Ini bisa merujuk pada situasi ketika seseorang merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan, tidak mengerti informasi yang diberikan, atau merasa terlalu banyak pilihan yang membuat sulit untuk membuat keputusan.

Bingung bisa menjadi reaksi alami ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang kompleks atau ambigu. Untuk mengatasi perasaan bingung, orang sering kali mencari informasi tambahan, berbicara dengan orang lain untuk mendapatkan pandangan mereka, atau mengambil waktu untuk merenung dan memproses informasi dengan lebih baik.

Lansia untuk mengatasi bingung cari informasi tambahan.
(Sumber: foto pens 49 ceria)

Lansia atau orang yang telah mencapai usia tua, sering mengalami kebingungan (confused) atau kesulitan kognitif karena sejumlah faktor. 

Beberapa penyebab umum kebingungan pada lansia meliputi:

😰 Penurunan Fungsi Kognitif Alami: 

Dalam penuaan normal, ada penurunan alami dalam fungsi kognitif, seperti daya ingat dan kemampuan pemrosesan informasi. Ini dapat menyebabkan kebingungan pada beberapa orang.

😰 Mild Cognitive Impairment (MCI): 

Menggambarkan tingkat kebingungan yang lebih ringan daripada demensia pada lansia. Orang dengan MCI mungkin mengalami kesulitan dalam ingatan atau fungsi kognitif lainnya, tetapi kebingungannya tidak seburuk orang dengan demensia.

😰 Penyakit Demensia: 

Demensia adalah penyakit yang umum pada lansia, dan Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang paling sering terjadi. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kemampuan berpikir, ingatan, dan orientasi, yang menyebabkan kebingungan.

😰 Delirium:

Ini adalah kondisi medis darurat yang dapat menyebabkan kebingungan akut dan perubahan perilaku pada orang dewasa, termasuk lansia. Delirium biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sering kali disebabkan oleh penyakit serius, infeksi, perubahan obat, atau dehidrasi.

 Delirium perubahan dan kebingungan akut.
(Sumber: foto canva.com)

😰 Perubahan Fisik pada Otak:

Proses penuaan dapat menyebabkan perubahan fisik pada otak, seperti penurunan volume otak dan perubahan pada jaringan saraf. Ini dapat memengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi sebagaimana mestinya.

😰 Penyakit Medis: 

Beberapa penyakit medis, seperti infeksi, gangguan elektrolit, penyakit jantung, atau penyakit tiroid yang tidak terkontrol, dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan kebingungan.

😰 Efek Samping Obat: 

Lansia sering mengonsumsi lebih banyak obat daripada kelompok usia lainnya. Beberapa obat memiliki efek samping yang dapat memengaruhi fungsi kognitif dan menyebabkan kebingungan.

😰 Stres dan Depresi:

Kondisi emosional seperti stres dan depresi dapat memengaruhi kemampuan berpikir dan merasa bingung.

Stres dan depresi membuat bingung.
(Sumber: foto canva.com)

😰 Gangguan Pendengaran atau Penglihatan:

Gangguan pendengaran atau penglihatan dapat membuat seseorang merasa bingung karena mereka mungkin kesulitan mendengar atau melihat informasi dengan jelas.

😰 Kehilangan Sosial dan Aktivitas Sosial yang Terbatas: 

Kehilangan interaksi sosial dan kurangnya stimulasi kognitif dapat menyebabkan kebingungan pada lansia. 

Beberapa ciri yang sering terkait dengan kebingungan pada lansia meliputi:

😟 Kesulitan dalam Mengingat Informasi:

Lansia yang bingung mungkin mengalami kesulitan dalam mengingat nama orang, tanggal, atau peristiwa yang baru-baru ini terjadi.

😟 Kesulitan Berbicara dan Menyusun Kalimat:

Pada tingkat kebingungan yang lebih parah, seseorang mungkin kesulitan berbicara dengan jelas atau menyusun kalimat yang koheren.

😟 Orientasi yang Buruk: 

Lansia yang bingung mungkin kesulitan untuk mengetahui waktu, tempat, atau situasi saat ini. Mereka mungkin tidak tahu hari, tanggal, atau bahkan lokasi mereka berada.

Orientasi yang buruk sulit mengetahui waktu dan tempat.
(Sumber: foto canva.com)

😟 Perubahan dalam Kemampuan Fungsi Sehari-hari:

Keberhasilan dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti berpakaian, mandi, atau makan dapat terpengaruh. Seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari ini.

😟 Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan: 

Pengambilan keputusan menjadi sulit, bahkan dalam hal-hal yang sebelumnya dianggap sederhana.

😟 Perubahan Emosi:

Kebingungan juga dapat disertai dengan perubahan emosi seperti kebingungan, kecemasan, atau depresi.

😟 Perubahan Perilaku: 

Seseorang yang bingung mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa, seperti menjadi agresif, gelisah, atau terpisah dari lingkungan sosial.

😟 Kehilangan Kepala:

Pada kasus-kasus delirium (kebingungan akut), seseorang dapat mengalami kebingungan yang parah dan perubahan cepat dalam tingkat kesadaran.

       Mencegah kebingungan pada lansia adalah penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan menjaga kesehatan mental mereka. 

Beberapa langkah yang dapat membantu mencegah kebingungan pada lansia:

🍄 Gaya Hidup Sehat:

Mendorong lansia untuk menjalani gaya hidup sehat dengan makanan bergizi, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan serta merokok dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental.

🍄 Stimulasi Kognitif: 

Merangsang otak dengan berbagai aktivitas mental seperti teka-teki, membaca, menulis, atau bermain game yang memerlukan pemikiran strategis dapat membantu menjaga kognisi.

🍄 Sosialisasi: 

Berinteraksi dengan teman, keluarga, dan komunitas adalah cara yang baik untuk menjaga fungsi kognitif. Rasa terhubung dengan orang lain dapat memperkuat fungsi otak.

🍄 Latihan Fisik:

Latihan fisik teratur, bahkan yang ringan seperti berjalan, dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan memelihara fungsi kognitif.

latihan fisik teratur meningkatkan aliran darah.
(sumber: foto pens 49 ceria)

🍄 Pemantauan Kesehatan:

Mengontrol penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung adalah penting karena kondisi medis yang tidak terkontrol dapat memengaruhi kesehatan mental.

🍄 Manajemen Obat:

Pastikan bahwa obat-obatan yang digunakan sesuai dengan petunjuk dokter dan memahami efek samping yang mungkin timbul.

🍄 Rutinitas yang Konsisten: 

Mempertahankan rutinitas harian yang konsisten dapat membantu lansia merasa lebih terkendali dan terhindar dari kebingungan.

🍄 Lingkungan yang Aman: 

Membuat lingkungan fisik yang aman, seperti menghindari hambatan atau bahaya, dapat mencegah cedera dan kebingungan.

🍄 Edukasi dan Kesadaran: 

Edukasi dan kesadaran tentang tanda-tanda penyakit seperti demensia atau penyakit lain yang dapat menyebabkan kebingungan penting untuk mendeteksinya lebih awal.

🍄 Konsultasi Medis Teratur: 

Penting untuk menjalani pemeriksaan medis teratur untuk mendeteksi penyakit atau perubahan kognitif pada tahap awal. Ini memungkinkan untuk tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

        Mencegah kebingungan pada lansia melibatkan perawatan komprehensif yang mencakup aspek fisik, mental, dan sosial.

Pengobatan kebingungan pada lansia tergantung pada penyebabnya. Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya sebelum merumuskan rencana perawatan yang tepat. 

Beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengobati kebingungan pada lansia:

👵 Konsultasi dengan Profesional Medis: 

Langkah pertama yang harus diambil adalah berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis. Mereka akan melakukan evaluasi komprehensif untuk menentukan penyebab kebingungan. Ini mungkin melibatkan tes fisik, tes laboratorium, dan evaluasi mental.

👵 Penanganan Kondisi Medis yang Mendasarinya:

Jika kebingungan disebabkan oleh penyakit medis seperti infeksi, penyakit jantung, atau penyakit tiroid, perawatan harus difokuskan pada mengatasi kondisi medis tersebut. Ini bisa melibatkan penggunaan antibiotik, perubahan dalam pengobatan, atau pengobatan spesifik sesuai dengan diagnosis.

👵 Manajemen Obat:

Jika efek samping obat yang digunakan menjadi penyebab kebingungan, dokter dapat meninjau obat-obatan yang dikonsumsi dan meresepkan alternatif yang lebih sesuai atau menyesuaikan dosis obat.

👵 Terapi Kognitif:

Jika kebingungan disebabkan oleh penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, terapi kognitif bisa membantu dalam memperlambat penurunan fungsi kognitif. Ini bisa melibatkan latihan kognitif, terapi bicara, atau aktivitas pemeliharaan otak lainnya.

👵 Manajemen Perilaku:

Untuk mengatasi perubahan perilaku yang muncul bersamaan dengan kebingungan, terapis atau konselor klinis dapat membantu dengan manajemen perilaku. Ini dapat melibatkan teknik-teknik seperti terapi perilaku kognitif.

👵 Perubahan Gaya Hidup: 

Mendorong gaya hidup sehat dengan makanan bergizi, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menjaga aktivitas sosial dapat membantu dalam mengelola kebingungan.

👵 Dukungan Keluarga: 

Memberikan dukungan emosional dan praktis kepada lansia yang mengalami kebingungan sangat penting. Keluarga dan teman-teman dapat membantu menjaga lingkungan yang aman dan memberikan dukungan dalam aktivitas sehari-hari.

👵 Lingkungan yang Aman: 

Membuat lingkungan yang aman, seperti menghindari hambatan fisik, dapat mengurangi risiko cedera dan kebingungan.

👵 Perawatan yang Terkoordinasi:

Pada beberapa kasus, terapi dan perawatan yang terkoordinasi oleh tim medis yang terdiri dari berbagai spesialis, seperti dokter, ahli psikologi, dan terapis fisik atau okupasi, dapat memberikan manfaat yang lebih besar.

       Pengobatan kebingungan pada lansia akan bervariasi tergantung pada penyebab dan kondisi masing-masing individu. Penting untuk bekerja sama dengan tim medis yang dapat membantu merencanakan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik lansia yang mengalami kebingungan.





Sumber:

https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/1998/0315/p1358.html 

https://www.nhs.uk/conditions/confusion/

https://aci.health.nsw.gov.au/chops/chops-key-principles/assessment-of-older-people-with-confusion

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3371633/

https://mhfa.com.au/sites/default/files/MHFA-helping-the-confused-older-person.pdf

No comments:

Post a Comment