Friday, 15 September 2023

Kelelahan Pada lansia, Sering Diabaikan

         Kelelahan sering kali dianggap sebagai kekurangan energi, padahal ini merupakan gejala yang dapat melemahkan dengan cepat. Perasaan lemah atau lelah yang ekstrem ini memengaruhi setiap orang secara berbeda dan memiliki sejumlah penyebab. Terkadang penjelasannya sederhana, seperti kurang tidur. Di sisi lain, kelelahan yang sering terjadi bisa jadi merupakan gejala masalah kesehatan yang lebih serius.

Lelah adalah perasaan kelelahan atau kekurangan energi fisik atau mental. Ini adalah sensasi yang umum dialami oleh banyak orang pada waktu-waktu tertentu. Lelah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan tingkat kelelahan dapat bervariasi dari ringan hingga parah. 

Kelelahan dapat muncul karena aktivitas yang berlebihan.
(Sumber: foto LPC- Lansia)

Kelelahan pada lansia, hingga lansia tertua, mempunyai dampak negatif yang signifikan terhadap status kesehatan, fungsi, dan kematian, terkait dengan hubungan kompleks antara kelelahan dengan depresi dan tingkat aktivitas fisik.

Istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kelelahan adalah "fatigue."  Fatigue adalah perasaan kelelahan atau kekurangan energi, baik secara fisik maupun mental. Ini adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia medis untuk merujuk pada keadaan umum ketika seseorang merasa sangat lelah atau tidak memiliki energi.

Fatigue dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurang tidur, penyakit, gangguan tidur, stres, efek samping obat-obatan, kondisi medis kronis, atau aktivitas fisik berlebihan. 

Lelah adalah reaksi alami tubuh terhadap berbagai faktor, dan dalam banyak kasus, istirahat yang cukup, pola makan seimbang, dan manajemen stres dapat membantu mengatasi kelelahan.

Lelah adalah perasaan kelelahan karena kurang energi.
(Sumber: foto canva.com)

Lansia sering mengalami kelelahan karena sejumlah faktor fisik dan psikologis yang dapat mempengaruhi tingkat energi dan daya tahan mereka. Ciri-ciri lansia yang mengalami kelelahan dapat bervariasi dari satu individu ke individu/

Beberapa tanda dan gejala umum yang dapat muncul pada lansia yang merasa lelah meliputi:

😩 Perasaan Umum Lemah: 

Lansia yang merasa lelah sering mengalami perasaan umum lemah atau kekurangan energi.

😩 Penurunan Daya Tahan Fisik: 

Kelelahan dapat menyebabkan penurunan daya tahan fisik, yang dapat membuat aktivitas fisik yang biasanya mudah menjadi lebih sulit.

😩 Kesulitan untuk Bangun Tidur: 

Kesulitan untuk bangun tidur di pagi hari atau perasaan kurang segar setelah tidur adalah tanda umum kelelahan.

😩 Gangguan Tidur: 

Lansia yang merasa lelah mungkin mengalami gangguan tidur seperti insomnia, tidur yang tidak nyenyak, atau sering terbangun di malam hari.

Rasa lelah menimbulkan gangguan tidur.
(Sumber: foto canva.com)

😩 Kesulitan Berkonsentrasi: 

Kelelahan dapat memengaruhi kemampuan untuk 

😩 Perubahan Mood: 

Kelelahan dapat memengaruhi mood, menyebabkan perasaan mudah tersinggung, sedih, atau mudah marah.

😩 Penurunan Aktivitas Fisik: 

Lansia yang merasa lelah cenderung menjadi kurang aktif fisik atau enggan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang biasanya mereka nikmati.

😩 Penurunan Hasrat untuk Berinteraksi Sosial: 

Kelelahan juga dapat memengaruhi hasrat untuk berinteraksi dengan orang lain, menyebabkan isolasi sosial.

😩 Nyeri Tubuh atau Pegal-pegal: 

Beberapa lansia mungkin mengalami nyeri tubuh atau pegal-pegal yang terkait dengan kelelahan.

lansia merasa pegal-pegal terkait dengan kelelahan.
(Sumber: foto canva.com)

😩 Kehilangan Nafsu Makan: 

Kelelahan bisa memengaruhi nafsu makan, yang bisa menyebabkan penurunan berat badan.

😩 Penggunaan Energi yang Berlebihan: 

Lansia yang merasa lelah mungkin merasa bahwa melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa mereka lakukan memerlukan upaya yang lebih besar.

😩 Gangguan Emosional: 

Kelelahan dapat menyebabkan gangguan emosional seperti perasaan tertekan atau cemas.

Beberapa alasan umum mengapa lansia mudah lelah meliputi:

😕 Penuaan Fisiologis:

Seiring bertambahnya usia, perubahan fisik dalam tubuh dapat mempengaruhi tingkat energi. Penurunan massa otot, penurunan kapasitas paru-paru, dan penurunan fungsi jantung adalah beberapa perubahan yang dapat mengurangi daya tahan fisik.

😕 Gangguan Tidur: 

Lansia cenderung mengalami perubahan pola tidur, termasuk kesulitan tidur atau tidur yang lebih dangkal. Gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea dapat menyebabkan tidur yang tidak berkualitas dan membuat mereka merasa lebih lelah di siang hari.

😕 Penurunan Aktivitas Fisik: 

Beberapa lansia mungkin menjadi kurang aktif secara fisik karena keterbatasan fisik atau penyakit tertentu. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan kebugaran dan daya tahan tubuh.

Beberapa lansia mengurangi aktivitas fisik karena keterbatasan.
(Sumber: foto canva.com)

😕 Gangguan Medis: 

Lansia sering memiliki kondisi medis kronis seperti penyakit jantung, diabetes, arthritis, atau penyakit paru-paru, yang dapat menyebabkan kelelahan kronis.

😕 Efek Obat-obatan: 

Lansia sering mengonsumsi berbagai jenis obat, dan beberapa obat dapat memiliki efek samping seperti kelelahan atau mengganggu tidur.

😕 Kurangnya Nutrisi: 

Kurangnya konsumsi makanan yang seimbang atau defisiensi nutrisi tertentu dapat menyebabkan kurangnya energi dan kelelahan.

😕 Depresi atau Kecemasan: 

Masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan dapat menyebabkan kelelahan yang signifikan.

😕 Perubahan Hormonal: 

Perubahan hormon yang terjadi selama penuaan, terutama pada wanita setelah menopause, dapat memengaruhi tingkat energi.

😕 Pemrosesan Informasi yang Lebih Lambat: 

Beberapa lansia mungkin mengalami penurunan dalam pemrosesan informasi dan kognisi yang lambat, yang dapat membuat mereka merasa lebih cepat lelah saat melakukan tugas-tugas mental yang intens.

        Kelelahan pada lansia tidak selalu merupakan bagian normal dari penuaan. Kelelahan pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau kondisi medis yang mungkin menyertainya. 

Beberapa penyakit atau kondisi yang sering kali berhubungan dengan kelelahan pada lansia meliputi:

💧 Anemia: 

 Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan kelelahan yang signifikan.

💧 Penyakit Jantung: 

Penyakit jantung seperti gagal jantung, penyakit arteri koroner, atau ritme jantung yang tidak normal dapat mengurangi pasokan darah dan oksigen ke jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan kelelahan.

💧 Penyakit Paru-paru: 

Kondisi paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau pneumonia dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengambil oksigen, yang dapat menyebabkan kelelahan.

💧 Diabetes: 

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan fluktuasi gula darah yang ekstrem, yang dapat menyebabkan kelelahan.

💧 Hipotiroidisme:

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah cukup. Ini dapat mengakibatkan penurunan energi dan kelelahan.

💧 Penyakit Ginjal: 

Penyakit ginjal yang parah dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh, yang dapat menghasilkan kelelahan.

💧 Kanker: 

Kanker dan perawatan kanker seperti kemoterapi atau radioterapi dapat menyebabkan kelelahan yang intens.

💧 Penyakit Infeksi:

Infeksi seperti flu, pneumonia, atau infeksi saluran kemih dapat menyebabkan kelelahan saat tubuh berjuang melawan infeksi.

💧 Gangguan Pencernaan: 

Gangguan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit celiac dapat memengaruhi penyerapan nutrisi dan menyebabkan kelelahan.

💧 Depresi dan Kecemasan: 

Kesehatan mental juga dapat memainkan peran dalam kelelahan. Depresi dan kecemasan yang parah dapat mengakibatkan kelelahan fisik dan mental.

💧 Obat-obatan: 

Beberapa obat-obatan, termasuk obat tekanan darah rendah, obat tidur, atau obat-obatan tertentu, dapat memiliki efek samping yang menyebabkan kelelahan.

💧 Penggunaan Alkohol atau Narkoba:

Penyalahgunaan alkohol atau narkoba dapat menyebabkan kelelahan dan mengganggu kesehatan secara keseluruhan.

💧 Hiperkalsemia :

Hiperkalsemia atau peningkatan kadar kalsium dalam darah, dapat memengaruhi ginjal, jantung, dan sistem saraf Anda. Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif, dan dapat menimbulkan sejumlah gejala yang mengkhawatirkan selain kelelahan. Tanda-tanda hiperkalsemia lainnya termasuk nyeri otot, kehilangan ingatan, kebingungan, dan mulas.

💧 Infeksi Saluran Kemih (ISK) : 

Meskipun beberapa orang mengalami kegelisahan yang signifikan akibat ISK , yang lain mengalami kelelahan yang ekstrem. Pergeseran tingkat energi yang tidak terduga pada orang lanjut usia harus menjadi perhatian. Kelelahan dan kelesuan adalah tanda-tanda dari banyak masalah mental dan fisik, namun kekurangan energi sering terjadi ketika tubuh Anda sedang melawan infeksi.

Kebiasaan Gaya Hidup dan Kelelahan

😁 Begadang sampai larut malam.:

Tidur malam yang nyenyak penting untuk merasa segar dan energik. Usahakan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.

😁 Mengonsumsi terlalu banyak kafein:

Minum soda, teh, atau kopi berkafein, atau bahkan makan coklat, dapat membuat Anda tidak bisa tidur nyenyak. Batasi jumlah kafein yang Anda konsumsi di siang hari dan hindari di malam hari.

😁 Minum terlalu banyak alkohol.:

Alkohol adalah depresan sistem saraf pusat yang mengubah cara Anda berpikir dan bertindak. Ini juga dapat berinteraksi secara negatif dengan obat-obatan tertentu.

😁 Terlalu sedikit atau terlalu banyak berolahraga:

Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan tingkat energi Anda. Berlebihan tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan stres dan berujung pada kelelahan.

😁  Kebosanan:

Jika Anda sibuk selama masa kerja, Anda mungkin merasa bingung bagaimana menghabiskan waktu saat pensiun. Terlibat dalam aktivitas sosial dan produktif yang Anda sukai , seperti menjadi sukarelawan di komunitas, dapat membantu menjaga kesejahteraan Anda.

       Mengobati kelelahan pada lansia melibatkan berbagai langkah yang dapat membantu meningkatkan tingkat energi dan daya tahan mereka. 

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kelelahan pada lansia:

👴 Konsultasi dengan Dokter: 

Jika lansia Anda mengalami kelelahan yang berkepanjangan atau parah, langkah pertama yang perlu diambil adalah berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab kelelahan dan merencanakan pengelolaan atau perawatan yang sesuai.

👴 Pola Tidur yang Sehat: 

Pastikan lansia Anda memiliki pola tidur yang baik. Ajarkan mereka untuk tidur dalam suasana yang tenang dan nyaman, hindari kafein atau alkohol sebelum tidur, dan ciptakan rutinitas tidur yang teratur.

👴 Aktivitas Fisik yang Tepat: 

Lansia perlu menjaga kebugaran fisik mereka. Aktivitas fisik teratur, seperti berjalan, berenang, atau senam ringan, dapat membantu meningkatkan energi dan daya tahan. Konsultasikan dengan dokter tentang jenis dan tingkat aktivitas yang aman untuk lansia.

👴 Diet Seimbang: 

Pastikan lansia mengonsumsi makanan yang seimbang dan berkualitas. Diet yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan protein dapat membantu meningkatkan tingkat energi.

Diet kaya nutrisi dan vitamin sangat penting.
(Sumber: foto canva.com)

👴 Hidrasi yang Cukup: 

Pastikan lansia Anda terhidrasi dengan baik. Kekurangan cairan dapat menyebabkan kelelahan.

👴 Manajemen Stres: 

Bantu lansia Anda dalam mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Stres yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan.

👴 Hindari Kafein dan Alkohol Berlebihan: 

Batasi konsumsi kafein dan alkohol, terutama jika lansia Anda memiliki masalah tidur atau sensitivitas terhadap zat-zat ini.

👴 Perawatan Medis: 

Jika dokter menemukan penyakit atau kondisi medis yang mendasari kelelahan, mereka akan meresepkan perawatan yang sesuai, seperti obat-obatan atau terapi fisik.

👴 Probiotik: 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi probiotik tertentu dapat membantu meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan dengan memengaruhi kesehatan usus. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengambil suplemen probiotik.

👴 Dukungan Sosial: 

Dukungan dari keluarga dan teman-teman dapat memiliki dampak positif pada kelelahan. Mendorong lansia untuk tetap terlibat dalam aktivitas sosial dan memiliki jaringan dukungan yang kuat dapat membantu mengatasi kelelahan.

       Mengatasi kelelahan pada lansia bisa menjadi proses yang memerlukan waktu. Penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan dokter untuk memahami penyebab kelelahan dan merencanakan perawatan yang sesuai. Selain itu, pendekatan yang komprehensif yang mencakup perubahan gaya hidup sehat dan perawatan medis dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia yang mengalami kelelahan.





Sumber:

https://bluemoonseniorcounseling.com/10-causes-of-fatigue-in-older-adults/ 

https://www.nia.nih.gov/health/fatigue-older-adults

https://www.dispatchhealth.com/blog/common-causes-of-fatigue-in-seniors/

https://www.washingtonpost.com/health/2023/03/31/fatigue-older-adults-causes/

https://academic.oup.com/biomedgerontology/article/65A/8/887/571355

No comments:

Post a Comment