Monday, 14 August 2023

Ada Penyakit "Bersahabat" Dengan Manusia, Ah Masa Sih!

              Orang-orang di seluruh dunia hidup lebih lama. Saat ini kebanyakan orang dapat berharap untuk hidup sampai usia enam puluhan dan seterusnya. Setiap negara di dunia mengalami pertumbuhan baik dalam jumlah maupun proporsi orang lanjut usia dalam populasi. 

Karena rentang hidup rata-rata baru-baru ini meningkat, demikian pula perhatian terhadap kebijakan kesehatan, keinginan untuk hidup tanpa penyakit dan kecacatan, dan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup terkait kesehatan.

Komunitas lansia sepeda ontel berziarah TMP Kali bata
menerapkan gaya hidup sehat. (Sumber: foto pens 49 ceria)

Usia yang lebih tua juga ditandai dengan munculnya beberapa kondisi kesehatan yang kompleks yang biasa disebut sindrom geriatri. Mereka sering merupakan konsekuensi dari berbagai faktor yang mendasari dan termasuk kelemahan, inkontinensia urin, jatuh, delirium, dan tukak tekan.

Dalam konteks lansia, pemahaman masyarakat "penyakit yang bersahabat" mengacu pada penyakit yang umum terjadi pada usia lanjut dan tidak secara langsung mengancam nyawa atau menyebabkan kondisi yang parah. Pemahaman ini mengakui bahwa beberapa penyakit pada lansia mungkin tidak memiliki dampak yang sama beratnya seperti pada populasi yang lebih muda.

Namun, penting untuk diingat bahwa persepsi "bersahabat " adalah istilah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam konteks informal untuk menggambarkan penyakit yang cenderung memiliki dampak yang lebih ringan atau tidak mengancam nyawa, ini tidak berarti bahwa penyakit tersebut tidak memiliki dampak atau tidak perlu diperhatikan. 

Meskipun penyakit tersebut mungkin tidak mengancam nyawa secara langsung, mereka masih dapat menyebabkan tidak nyaman, mengganggu kualitas hidup, dan mempengaruhi kemampuan lansia untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Pemahaman penyakit yang bersahabat dapat mengarah pada upaya untuk mencegah dan mengelola penyakit-penyakit tersebut secara efektif agar lansia tetap nyaman dan dapat menjalani kehidupan yang produktif. Ini melibatkan pengelolaan gejala, pemberian perawatan yang sesuai, dan penyesuaian gaya hidup yang sehat.

Penyakit terkait penuaan (biasanya disebut age-related disease, ARD) adalah penyakit yang paling sering terlihat dengan frekuensi yang meningkat seiring bertambahnya penuaan . Mereka pada dasarnya adalah komplikasi penuaan, dibedakan dari proses penuaan itu sendiri.

Penyakit terkait penuaan frekuensi meningkat seiring bertambah usia
(Sumber: foto canva.com)

Beberapa penyakit yang dapat dianggap "bersahabat" dengan lansia adalah penyakit-penyakit yang umum terjadi pada usia lanjut dan biasanya tidak mengancam nyawa secara langsung. Perlu diingat bahwa respons individu terhadap penyakit dapat bervariasi.

Beberapa contoh penyakit yang sering terlihat pada lansia:

👴 Osteoarthritis:

Osteoarthritis adalah bentuk umum dari arthritis yang terjadi ketika tulang rawan sendi mulai mengalami kerusakan. Prevalensi osteoarthritis tampaknya lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria.

Obesitas merupakan faktor risiko osteoarthritis dan seiring bertambahnya usia populasi (dan khususnya seiring bertambahnya usia populasi yang kelebihan berat badan), tingkat artritis pinggul dan lutut yang parah akan meningkat. 

Manajemen nyeri akan terus menjadi masalah klinis dan kebijakan kesehatan yang menjengkelkan karena hampir semua analgesik memiliki risiko yang luar biasa pada orang dewasa yang lebih tua. Ini dapat menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan sendi. Meskipun osteoarthritis dapat membatasi gerakan dan menyebabkan tidak nyaman, biasanya tidak mengancam jiwa.

👴 Hipertensi (tekanan darah tinggi): 

Hipertensi umum terjadi pada lansia dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Berhubungan dengan kematian bahkan sampai pada usia lanjut. Namun, dengan pengelolaan yang tepat melalui diet, gaya hidup sehat, dan pengobatan, banyak lansia dapat menjaga tekanan darah mereka dalam kisaran yang aman.

👴 Katarak:

Katarak adalah kekeruhan progresif pada lensa mata, akibat sejumlah faktor, termasuk usia, paparan sinar ultraviolet, merokok, dan diabetes. Ini adalah kondisi mata yang umum terjadi pada lansia di mana lensa mata menjadi keruh, menyebabkan penglihatan kabur atau buram. Namun, katarak dapat diobati melalui operasi pengangkatan katarak yang relatif sederhana.

👴 Gangguan tidur:

Lansia sering mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea. Meskipun gangguan tidur dapat mengganggu kualitas hidup, jarang berbahaya secara langsung.

👴 Demensia ringan:

Tingkat demensia meningkat seiring bertambahnya usia. Tingkat kematian akibat penyakit Alzheimer meningkat sementara tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskular menurun. Prevalensi demensia di seluruh dunia dapat meningkat dari 47 juta pada tahun 2015 menjadi 131 juta pada tahun 2050. Meskipun demensia, seperti penyakit Alzheimer, adalah kondisi serius yang mempengaruhi kognisi dan ingatan, dalam tahap awalnya, gejalanya mungkin tidak parah. Lansia dengan demensia ringan masih dapat menjalani kehidupan yang relatif mandiri dan berfungsi dengan baik dalam aktivitas sehari-hari.

         Mencegah penyakit yang bersahabat pada lansia melibatkan serangkaian langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara umum. 

Lansia hidup tanpa penyakit dan kecacatan, sindrom geriatri
( Sumber: canva.com)

Beberapa langkah yang dapat membantu mencegah penyakit tersebut:

Gaya Hidup Sehat:

✅ Makanlah makanan seimbang dan bergizi tinggi, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat.

✅ Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebih.

✅ Lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan, bersepeda, atau senam ringan.

✅ Hindari kebiasaan merokok dan batasi konsumsi alkohol.

✅ Jaga berat badan yang sehat sesuai dengan rekomendasi dokter.

Lansia harus menjaga berat badan sesuai rekomendasi dokter
(Sumber: foto canva.com)

✅ Perawatan Medis yang Tepat:

✅ Jalani pemeriksaan kesehatan rutin dan ikuti saran medis yang diberikan oleh dokter.

✅ Minum obat-obatan yang diresepkan sesuai petunjuk dokter.

Vaksinasi: 

Pastikan Anda mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan, seperti vaksin flu, vaksin pneumonia, atau vaksin hepatitis, sesuai dengan rekomendasi medis.

Kesehatan Mental dan Emosional:

✅ Pertahankan hubungan sosial yang sehat dan aktif dengan keluarga, teman, dan komunitas.

✅  Latihan relaksasi dan teknik pengelolaan stres, seperti meditasi atau yoga.

✅ Jaga pikiran yang positif dan terlibat dalam kegiatan yang menstimulasi mental, seperti membaca, menulis, atau mempelajari hal baru.

✅ Bila perlu, cari dukungan profesional untuk kesehatan mental dan emosional.

Keamanan dan Pencegahan Cedera:

✅ Ciptakan lingkungan yang aman di rumah, termasuk pemasangan pegangan tangan, penghilangan hambatan, dan penerangan yang memadai.

✅ Kenakan pakaian yang nyaman dan sesuai untuk menghindari jatuh atau cedera.

✅ Gunakan alat bantu jika diperlukan, seperti kacamata, alat bantu dengar, atau tongkat.

Latihan Kognitif:

✅ Latih otak dengan melakukan latihan kognitif, seperti teka-teki, membaca, atau permainan puzzle.

✅ Terlibat dalam aktivitas yang merangsang pikiran, seperti bermain musik, belajar bahasa baru, atau mengikuti kursus.

                  💬  Perlu diingat bahwa tidak semua penyakit dapat dicegah sepenuhnya, tetapi langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kualitas hidup pada lansia. Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.







  Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7349344/

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/10-facts-on-ageing-and-health

https://en.wikipedia.org/wiki/Aging-associated_diseases

https://www.verywellhealth.com/age-related-diseases-2223996

https://ncoa.org/article/the-top-10-most-common-chronic-conditions-in-older-adults

No comments:

Post a Comment