Tuesday 29 August 2023

Merendahkan, Membuat Lansia Dihindari Oleh Teman

       Merendahkan (demean) adalah perilaku yang dimaksudkan untuk menimbulkan kerugian besar terhadap harkat dan martabat seseorang; kata-kata atau tindakan yang dimaksudkan untuk merendahkan, mendiskreditkan, atau menghinakan seseorang. Tidak ada alasan yang dibenarkan untuk perilaku suka merendahkan orang lain. Mengenali perilaku merendahkan orang lain bisa jadi sulit karena bisa terjadi secara tidak kentara.

Contoh perilaku merendahkan antara lain mengejek seseorang di depan orang lain, melontarkan lelucon yang merugikan orang lain, memutar mata setelah komentar seseorang, melontarkan komentar sinis tentang seseorang.

Definisi: Merendahkan orang lain adalah tindakan atau perkataan yang sengaja atau tidak sengaja mengurangi martabat atau harga diri seseorang. Ini bisa melibatkan perlakuan yang tidak adil, menghina, atau mengejek.

Tindakan: Merendahkan melibatkan perilaku nyata atau kata-kata yang disampaikan kepada orang lain dengan tujuan mengurangi harga diri mereka.

Dampak: Tindakan merendahkan dapat sangat merugikan bagi kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, stres, kecemasan, dan gangguan hubungan.

Lansia, seperti kelompok usia lainnya, juga dapat menunjukkan perilaku merendahkan terhadap orang lain. Ini dapat muncul dari berbagai faktor, merasa paling kaya, lebih pintar, lebih tua, memiliki jabatan tertentu, mantan pejabat, kurang empati, kurang etika komunikasi, stres, frustrasi termasuk perasaan tidak aman, perubahan dalam kehidupan, dan perasaan tidak puas dengan diri sendiri. 

Komunikasi yang penuh penghargaan dan pengertian,
membuat soliditas suatu komunitas. (Sumber: foto forum warga 09/09)

 Beberapa ciri Lansia yang merendahkan Orang Lain:

😏 Pernyataan Menyinggung: 

Lansia yang merendahkan mungkin menggunakan kata-kata atau pernyataan yang menyinggung, menghina, atau merendahkan orang lain dengan sengaja.

😏 Penggunaan Nada Menyindir: 

Mereka mungkin menggunakan nada suara atau bahasa tubuh yang merendahkan ketika berbicara dengan orang lain.

Merendahkan menggunakan bahasa menyindir
(Sumber: foto canva.com)

😏 Kritikan Tanpa Alasan: 

Lansia yang merendahkan mungkin mengkritik atau menghakimi orang lain tanpa alasan yang jelas, kadang-kadang hanya untuk merendahkan mereka.

😏 Perilaku Tidak Adil: 

Mereka mungkin memperlakukan orang lain dengan tidak adil atau memberikan perlakuan yang lebih rendah dari yang seharusnya.

😏 Mengabaikan Pendapat Orang Lain:

Lansia yang merendahkan mungkin mengabaikan atau tidak memperhatikan pendapat atau ide orang lain dengan sikap seolah-olah pendapat mereka tidak berarti.

😏 Tingkah Laku Sinis: 

Sikap sinis dan mencemooh terhadap orang lain dapat menjadi tanda perilaku merendahkan.

😏 Menghina atau Mengejek: 

Mereka mungkin menggunakan kata-kata menghina atau mengejek dengan tujuan merendahkan orang lain.

       💬 Lansia yang merendahkan orang lain dapat mengalami berbagai kerugian, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi hubungan sosial mereka. 

Kerugian Bagi Lansia Sendiri karena merendahkan orang:

😈 Kesejahteraan Mental yang Buruk: 

Perilaku merendahkan orang lain dapat menyebabkan perasaan bersalah, stres, kecemasan, dan depresi pada lansia.

😈 Pemisahan Sosial: 

Perilaku negatif terhadap orang lain dapat membuat lansia dihindari oleh teman, keluarga, atau komunitas, menyebabkan isolasi sosial.

😈 Harga Diri Menurun: 

Melakukan perilaku merendahkan dapat merusak harga diri lansia dan mengurangi rasa kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup mereka.

😈 Perasaan Kesepian: 

Sikap merendahkan orang lain bisa menyebabkan lansia merasa kesepian karena mereka tidak mampu menjaga hubungan sosial yang sehat.

Sikap merendahkan membuat lansia merasa kesepian
(Sumber: foto canva.com)

Kerugian Bagi Hubungan dan Masyarakat:

😵 Kerusakan Hubungan:

Perilaku merendahkan dapat merusak hubungan sosial, termasuk hubungan dengan teman, keluarga, dan anggota masyarakat.

😵 Pembentukan Prasangka Negatif:

Perilaku negatif dapat memicu pembentukan prasangka negatif di kalangan teman, keluarga, atau komunitas, yang berdampak pada cara mereka memandang lansia tersebut.

😵 Ketidakstabilan Komunitas: 

Sikap merendahkan  dapat mengganggu harmoni dalam kelompok atau komunitas, memicu konflik interpersonal dan mengurangi dukungan sosial.

😵 Penurunan Kualitas Hidup: 

Lingkungan yang didominasi oleh sikap merendahkan dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup lansia dan masyarakat secara keseluruhan

       💬 Menghilangkan perilaku merendahkan pada lansia memerlukan kesadaran, usaha, dan komitmen untuk mengubah sikap dan perilaku yang tidak sehat tersebut. 

Beberapa langkah yang dapat membantu lansia mengatasi perilaku merendahkan:

💗 Kenali Perilaku dan Motivasi: 

Pertama-tama, lansia perlu mengenali perilaku merendahkan pada diri mereka sendiri. Cobalah memahami alasan di balik perilaku ini, seperti perasaan tidak aman, perubahan hidup, atau emosi negatif lainnya.

💗 Kembangkan Kesadaran Diri: 

Lansia bisa bekerja pada pengembangan kesadaran diri tentang bagaimana perilaku mereka memengaruhi diri sendiri dan orang lain. Ini bisa melibatkan refleksi, jurnal, atau berbicara dengan orang-orang terpercaya.

Lansia meningkatkan kesadaran diri untuk mengatasi
perilaku merendahkan orang lain. (Sumber: foto canva.com)

💗 Ganti Pola Pikir Negatif: 

Lansia perlu mengidentifikasi dan mengganti pola pikir negatif yang mendorong perilaku merendahkan. Cobalah fokus pada aspek positif dari diri sendiri dan orang lain.

💗 Latih Empati: 

Latih kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Ini akan membantu lansia lebih memahami perasaan dan pengalaman orang lain, dan mengurangi kecenderungan merendahkan.

💗 Jaga Komunikasi Positif:

Hindari penggunaan kata-kata atau nada yang merendahkan saat berbicara dengan orang lain. Cobalah untuk menggunakan komunikasi yang penuh penghargaan dan pengertian.

💗 Berbicara Terbuka:

Jika ada masalah atau ketidakpuasan yang mendasari perilaku merendahkan, lansia sebaiknya berbicara terbuka dengan orang yang terkena dampak atau seseorang yang dapat memberikan dukungan dan saran.

💗 Pentingkan Pendidikan dan Pemahaman: 

Lansia bisa mencari informasi lebih lanjut tentang perbedaan, nilai-nilai individu, dan dampak perilaku merendahkan.  

💗 Berlatih Penghargaan:

Lansia bisa berlatih memberikan penghargaan dan pujian kepada orang lain. Mengakui pencapaian dan usaha orang lain dapat membangun hubungan yang positif.

💗 Cari Dukungan: 

Lansia dapat mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan perspektif dan dukungan yang diperlukan dalam mengubah perilaku. 

Lansia dapat mencari dukungan dari teman, keluarga, atau
 profesional kesehatan mental. (Sumber: foto canva.com)
.

💗 Konsisten dan Sabar: 

Mengubah perilaku memerlukan waktu. Lansia perlu bersabar dan konsisten dalam upaya mereka untuk menghilangkan perilaku merendahkan.

       Menghilangkan perilaku merendahkan memerlukan komitmen dan usaha yang berkelanjutan. Perubahan ini akan memerlukan waktu, tetapi upaya yang dilakukan dapat berdampak positif pada kesejahteraan lansia dan hubungan sosial mereka.





Sumber:

https://thepracticalpsych.com/blog/demeaning-definition#: 

https://homesweethomeihc.com/belittling-aging-parents-without-knowing/

https://seniorsrights.org.au/resources/elder-abuse-toolkit/signs-of-elder-abuse/

https://www.heavenathomecare.com/ageism-endearing-terms-nurturing-belittling-older-people/

https://www.nytimes.com/2008/10/07/us/07aging.html

https://www.mass.gov/service-details/types-and-signs-of-elder-abuse

No comments:

Post a Comment