Tuesday, 8 August 2023

Pegal Badan Pada Lansia, Bikin Pegal Hati

          Lansia kerap kali mengeluhkan pegal hampir di seluruh badannya. Jika sering kali mengeluh tentu kondisi ini bisa mengganggu aktivitas para lansia. Lansia harus aktif setiap hari agar tidak berisiko terkena penyakit kronis lainya. 

Keluarga tidak boleh pegal hati (kesal) mendengar keluhan orang tua, dan harus mencari tahu sebab timbulnya keluhan tersebut. Kenapa sering pegal pada orang lanjut usia?

Lansia harus rajin berolahraga menghilangkan rasa pegal
(Sumber: foto pens 49 ceria)
"Pegal" (atau "rasa pegal") biasanya menggambarkan rasa kelelahan, kekakuan, atau kesemutan pada otot-otot, yang bisa terjadi akibat aktivitas fisik yang berlebihan, posisi tubuh yang tidak tepat, atau kurangnya aktivitas fisik yang memadai. Rasa pegal juga muncul karena berbagai kondisi atau penyakit tertentu.

Ada berbagai hal yang menyebabkan lansia mengalami pegal di bagian tubuhnya. Kondisi ini bisa dikatakan wajar karena faktor usia juga memengaruhi.  

Dalam konteks medis, untuk menggambarkan kondisi "pegal" disebut "myalgia".  Pegal atau myalgia merujuk pada sensasi tidak nyaman atau kekakuan pada otot atau kelompok otot tertentu tanpa adanya cedera fisik yang jelas. Pegal atau myalgia bisa bersifat sementara dan biasanya mereda setelah istirahat.

Lansia sering mengeluh pegal pada seluruh badan
(Sumber: foto canva.com)

"Myalgia" adalah istilah medis yang digunakan secara spesifik untuk merujuk pada kondisi nyeri atau tidak nyaman pada otot atau kelompok otot tertentu. Myalgia merupakan bagian dari kategori rasa pegal, tetapi lebih merupakan istilah yang lebih teknis dan sering digunakan oleh profesional medis.

Rasa pegal di badan adalah sensasi tidak nyaman atau kelelahan pada otot-otot atau tubuh secara umum. 

Pegal bisa disebabkan oleh berbagai hal,  antara lain:

😩 Aktivitas fisik berlebihan: 

Terlalu banyak bergerak atau melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan otot-otot menjadi pegal, terutama jika Anda tidak terbiasa atau tidak memiliki kebugaran yang memadai.

😩 Cedera otot: 

Jika Anda melakukan gerakan yang salah atau berat beban yang berlebihan, otot Anda dapat mengalami cedera mikro atau bahkan cedera lebih serius, yang dapat menyebabkan rasa pegal.

😩 Ketegangan emosional atau stres: 

Stres dan tekanan emosional dapat menyebabkan otot-otot menjadi tegang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan rasa pegal di berbagai area tubuh.

Ketegangan emosional dan stres pada lansia menyebabkan rasa pegal
(Sumber: foto canva.com)

😩 Kurang tidur: 

Kurang tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk dapat menyebabkan otot-otot menjadi tegang dan menyebabkan rasa pegal.

😩 Penyakit atau kondisi medis: 

Beberapa kondisi medis, seperti flu, demam, atau infeksi, juga dapat menyebabkan tubuh terasa pegal.

😩 Gangguan postur: 

Postur tubuh yang buruk saat duduk atau berdiri dalam waktu lama dapat menyebabkan otot-otot menjadi tegang dan menyebabkan pegal.

            Lansia sering merasa pegal karena ada beberapa perubahan fisik dan fisiologis yang terjadi dalam tubuh saat proses penuaan. 

Beberapa faktor yang dapat menimbulkan rasa pegal pada lansia meliputi:

💪 Penurunan massa otot: 

Seiring bertambahnya usia, massa otot cenderung berkurang (sarkopenia). Penurunan massa otot ini dapat menyebabkan otot menjadi lebih lemah dan mudah lelah, menyebabkan rasa pegal.

💪 Penurunan elastisitas jaringan ikat: 

Jaringan ikat di tubuh cenderung kehilangan elastisitasnya seiring usia, yang dapat menyebabkan ketegangan pada otot dan menyebabkan rasa pegal.

💪 Penurunan kepadatan tulang: 

Osteoporosis adalah kondisi yang umum terjadi pada lansia, di mana kepadatan tulang menurun. Hal ini dapat menyebabkan rasa pegal karena tulang menjadi lebih rentan terhadap cedera dan stres.

💪 Perubahan pada persendian:

Lansia cenderung mengalami perubahan degeneratif pada persendian, seperti arthritis. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dan pegal pada sendi-sendi tertentu.

💪 Gangguan sirkulasi: 

Proses penuaan dapat mempengaruhi sistem sirkulasi, mengurangi aliran darah ke otot dan jaringan. Kurangnya suplai darah yang cukup dapat menyebabkan pegal dan kram.

💪 Aktivitas fisik yang berkurang: 

Seiring bertambahnya usia, beberapa lansia mungkin menjadi kurang aktif secara fisik, yang dapat menyebabkan otot menjadi lemah dan kaku, serta menyebabkan rasa pegal setelah aktivitas ringan.

Aktivitas fisik yang berkurang, otot menjadi lemah dan
kaku, menyebabkan rasa pegal meskipun aktivitas ringan
(Sumber: foto canva.com)

💪 Kondisi kesehatan yang mendasari: 

Beberapa kondisi kesehatan yang lebih umum pada lansia, seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan neurologis, juga dapat menyebabkan rasa pegal dan kelelahan.

            Untuk mengurangi rasa pegal pada lansia, penting untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk mengikuti program latihan fisik yang sesuai, menjaga pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan menghindari perilaku merokok dan konsumsi alkohol berlebih.

Beberapa penyakit yang sering menyertai rasa pegal pada lansia, antara lain:

💩 Osteoarthritis: 

Ini adalah jenis arthritis yang paling umum pada lansia. Osteoarthritis menyebabkan peradangan pada sendi dan dapat menyebabkan nyeri, kaku, dan pegal pada persendian yang terkena.

Osteoarthritis menyebabkan pegal pada persendian yang terkena
(Sumber: foto canva.com)

💩  Rheumatoid arthritis: 

Ini adalah bentuk arthritis inflamasi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan jaringan tubuh lainnya. Rheumatoid arthritis dapat menyebabkan rasa pegal pada persendian dan otot.

💩 Osteoporosis: 

Kondisi ini ditandai dengan penurunan kepadatan tulang, membuat tulang lebih mudah patah atau mengalami stres yang menyebabkan pegal.

💩 Polimialgia rheumatica: 

Merupakan penyakit inflamasi yang menyebabkan nyeri otot dan persendian, terutama di bagian leher, bahu, dan panggul.

💩 Fibromyalgia: 

Suatu kondisi yang menyebabkan nyeri dan kekakuan otot yang luas, serta rasa pegal di berbagai area tubuh.

💩 Gangguan sirkulasi: 

Penyakit arteri perifer, yang menyebabkan aliran darah yang terbatas ke ekstremitas tubuh, dapat menyebabkan pegal pada kaki dan tangan.

💩 Neuropati perifer: 

Merupakan kerusakan saraf perifer yang dapat menyebabkan sensasi pegal, terbakar, dan kesemutan di tangan dan kaki.

💩 Sindrom kaki gery: 

Merupakan kondisi neurologis yang sering terjadi pada lansia dan dapat menyebabkan sensasi pegal, terbakar, dan kesemutan di kaki dan kadang-kadang tangan.

💩 Depresi dan kecemasan:

Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat menyebabkan rasa pegal dan ketegangan otot.

💩 Penyakit jantung: 

Beberapa gangguan jantung pada lansia dapat menyebabkan kelelahan dan rasa pegal.

        Mencegah rasa pegal pada lansia melibatkan berbagai langkah untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan gaya hidup yang sehat. 

Beberapa kiat untuk membantu mencegah rasa pegal pada lansia:

🏉 Rajin berolahraga: 

Program latihan fisik yang teratur dan sesuai dengan kemampuan fisik lansia dapat membantu menjaga kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan tubuh. Jenis olahraga yang direkomendasikan termasuk jalan kaki, senam ringan, yoga, dan peregangan.

🏉 Pertahankan berat badan yang sehat: 

Memiliki berat badan yang sehat dapat mengurangi tekanan pada persendian dan otot, serta mengurangi risiko terjadinya kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan rasa pegal.

🏉 Konsumsi makanan bergizi: 

Diet seimbang yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein akan membantu mendukung kesehatan otot dan tulang.

🏉 Minum cukup air: 

Memastikan tubuh terhidrasi dengan cukup minum air adalah penting untuk menjaga kesehatan otot dan persendian.

🏉 Hindari aktivitas fisik berlebihan: 

Lansia perlu memahami batas kemampuan fisik mereka dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan atau berat.

🏉 Pemanasan sebelum beraktivitas:

Sebelum melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan atau berkebun, lansia sebaiknya melakukan pemanasan dengan peregangan ringan untuk mempersiapkan otot dan persendian.

🏉 Perhatikan postur tubuh: 

Pastikan postur tubuh selalu baik saat berdiri, duduk, atau beraktivitas lainnya. Hindari duduk atau berdiri dalam posisi yang membebani otot dan tulang secara berlebihan.

🏉 Tidur yang cukup: 

Pastikan lansia mendapatkan tidur yang cukup setiap malam karena tidur yang baik sangat penting untuk pemulihan otot dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

🏉 Manajemen stres: 

Stres dapat menyebabkan ketegangan otot, sehingga penting bagi lansia untuk mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.

🏉 Perawatan kesehatan teratur: 

Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan dan mengikuti perawatan medis yang direkomendasikan oleh dokter akan membantu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan sejak dini.

              Pegal pada lansia bisa diobati dengan beberapa langkah dan pendekatan yang dapat membantu meredakan rasa pegal dan meningkatkan kualitas hidup mereka.  

Beberapa cara yang umum digunakan untuk mengobati pegal pada lansia:

💊 Terapi fisik: 

Terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan tubuh. Seorang fisioterapis akan merancang program latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan khusus lansia.

💊 Obat pereda nyeri: 

Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri, seperti analgesik over-the-counter atau obat anti inflamasi non steroid (NSAID), untuk membantu mengurangi rasa pegal.

💊 Terapi panas atau dingin: 

Pemanasan atau pendinginan area yang terasa pegal dapat membantu meredakan ketegangan otot dan nyeri. Terapi panas dengan menggunakan bantalan pemanas atau mandi hangat, serta terapi dingin dengan menggunakan kantong es dapat membantu.

💊 Akupunktur: 

Beberapa orang menemukan bantuan dari rasa pegal melalui terapi akupunktur, yang melibatkan menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh dengan jarum-tipis.

💊 Pijatan: 

Pijatan oleh terapis berlisensi atau pijatan sendiri dengan peralatan pijat tertentu dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah.

Pijatan oleh terapis dapat meredakan ketegangan otot
(Sumber: foto canva.com)

💊 Suplemen dan obat herbal:

Beberapa suplemen seperti glukosamin dan kondroitin serta obat herbal seperti minyak ikan dapat membantu mengurangi rasa pegal pada beberapa kasus arthritis.

💊 Kompresi: 

Untuk pegal pada kaki, penggunaan kaus kaki kompresi dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa pegal.

💊 Istirahat yang cukup: 

Lansia perlu memastikan mereka mendapatkan istirahat yang cukup untuk memberi waktu tubuh untuk pemulihan dan perbaikan otot.

💊 Manajemen stres:

Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan dapat membantu meredakan ketegangan otot dan rasa pegal.

💊 Pemilihan alas tidur yang nyaman:

Pastikan tempat tidur dan bantal lansia mendukung tubuh dengan baik dan memberikan kenyamanan selama tidur.

           Mengonsumsi makanan yang tepat dapat membantu mencegah pegal pada lansia dan menjaga kesehatan otot dan persendian. 

Beberapa makanan yang sebaiknya dimasukkan dalam diet lansia, untuk mencegah rasa pegal:

🍆 Makanan kaya anti inflamasi: 

Konsumsi makanan yang kaya anti inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh dan mengurangi rasa pegal. Contoh makanan ini termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan beri, dan sayuran hijau.

🍆 Ikan berlemak: 

Ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden mengandung asam lemak omega-3, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan memelihara kesehatan persendian.

🍆 Produk susu rendah lemak:

Produk susu rendah lemak seperti susu rendah lemak, yoghurt, dan keju mengandung kalsium dan vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang.

Yogurt  dan produk susu rendah lemak  mengandung
 vitamin D dan kalsium.   (Sumber: foto canva.com)

🍆 Sayuran hijau berdaun: 

Sayuran hijau berdaun seperti bayam, kale, dan brokoli mengandung kalsium dan vitamin K, yang mendukung kesehatan tulang dan mengurangi risiko pegal.

🍆 Buah-buahan dan sayuran berwarna cerah: 

Buah-buahan dan sayuran berwarna cerah mengandung antioksidan, seperti vitamin C, yang membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan peradangan.

🍆 Biji-bijian utuh: 

Biji-bijian utuh, seperti gandum utuh, beras merah, dan quinoa, mengandung serat dan nutrisi penting untuk kesehatan umum dan persendian.

🍆 Protein sehat: 

Asupan protein yang cukup penting untuk mempertahankan massa otot. Pilih sumber protein sehat seperti daging tanpa lemak, ayam, kacang-kacangan, dan tahu.

🍆 Minyak zaitun: 

Minyak zaitun mengandung senyawa anti inflamasi dan antioksidan yang dapat membantu meredakan rasa pegal.

🍆 Teh hijau: Teh hijau mengandung katekin, yang merupakan senyawa dengan sifat anti inflamasi dan antioksidan.

🍆 Air putih: 

Pastikan lansia cukup terhidrasi dengan meminum cukup air putih setiap hari untuk menjaga kesehatan otot dan persendian.

            💬 Penting juga untuk menghindari atau membatasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan makanan olahan yang dapat menyebabkan peradangan dan memperburuk rasa pegal.

           Selain makanan, tentu saja penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan mengikuti gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, mengelola stres, dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. Jika rasa pegal berlanjut berkonsultasi dengan medis dan profesional kesehatan.







Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8034863/

https://www.webmd.com/pain-management/caregiver-pain-relief

https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/mayo-clinic-minute-helping-older-adults-manage-chronic-pain/

https://acpinternist.org/archives/2016/07/osteoarthritis.htm

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/polymyalgia-rheumatica

No comments:

Post a Comment