Thursday 31 August 2023

Kejadian Meninggal Karena Tertawa, Pentingnya Lelucon Untuk Lansia

        Lelucon adalah cerita pendek, pernyataan, atau situasi yang dimaksudkan untuk mengundang tawa atau senyum. Lelucon sering kali berisi unsur kejutan, perubahan arah, ironi, atau kontras yang menghasilkan efek komik. Tujuannya adalah untuk membuat orang tertawa atau merasa gembira dengan menggabungkan elemen-elemen yang tidak terduga atau lucu.

Lelucon sering membuat unsur kejutan untuk mengundang tawa.
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)

Meninggal Karena tertawa.

Setiap makhluk hidup, termasuk manusia, pasti akan mati. Namun tak ada yang tahu kapan manusia akan menemui ajal. Normalnya manusia akan meninggal dunia karena sejumlah faktor seperti usia, sakit, kecelakaan, atau terkena bencana.

Kejadiannya menimpa Alex Mitchell di Norfolk, Inggris. Kisah kematian terjadi ketika Alex tengah menonton serial hit BBC The Goodies. Dia tertawa karena serial yang ditontonnya. Namun karena terlalu keras tertawa dia tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. 

Pihak rumah sakit menyatakan Alex meninggal dunia akibat gagal jantung karena tertawa yang terlalu keras. Kematian Mr Mitchell setelah tertawa selama setengah jam menonton The Goodies menjadi berita utama di seluruh dunia pada tahun 1975.

Pada tahun 2019, Gizmodo mengajukan pertanyaan  apakah orang benar-benar mati karena tertawa  kepada sejumlah dokter, termasuk asisten profesor kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Duke Jorge Antonio Gutierrez. Dokter tersebut sebagian besar menolak gagasan bahwa seseorang bisa mati karena tertawa, dengan sebuah peringatan. “Tertawa dapat meningkatkan tekanan intratoraks Anda, dan jika Anda menderita aneurisma aorta, tekanan tersebut dapat diteruskan ke sistem pembuluh darah Anda, dan akan pecah,” katanya.

Lelucon bisa beragam dalam bentuk dan gaya, termasuk:

😀 Lelucon Kata-kata:

Lelucon berdasarkan permainan kata-kata, penggunaan ganda makna, atau penggantian suku kata yang menghasilkan hasil yang lucu.

Contoh: 

  • Mengapa koala bukan beruang sebenarnya ?     Mereka tidak memenuhi koalafikasi.
  • Saya memberi tahu ahli terapi fisik saya bahwa lengan saya patah di dua tempat. Dia menyuruhku berhenti pergi ke tempat-tempat itu.

😀 Lelucon Konyol: 

Lelucon dengan elemen konyol, kekanak-kanakan, atau lelucon bodoh yang cenderung membuat orang tertawa karena sifatnya yang lucu.

Cowok: “Wah, banyak sekali bekas lukanya. Kamu pasti mempunyai kehidupan yang penuh petualangan!”

Orang tua: “Tidak, saya hanya punya kucing.”

😀 Lelucon Pengecoh: 

Lelucon yang mengecoh pendengarnya dengan membangun ekspektasi yang salah dan kemudian mengubah arahnya secara tiba-tiba untuk menciptakan efek komik.

Contoh: Hal yang baik tentang bertambahnya usia adalah Anda tidak perlu lagi mengkhawatirkan hal-hal seperti jerawat. Hal buruknya adalah Anda mulai mengkhawatirkan hal-hal seperti kerutan dan uban.

Lansia tertawa karena lelucon.
(Sumber: foto canva.com)

😀 Lelucon Pengolahan Balik:

Lelucon yang membalikkan situasi atau konsep yang akrab untuk menciptakan kejutan lucu.

Contoh:

  • Mengapa pria tersebut dipecat dari pabrik jus jeruk?   Kurang konsenterasi.

😀 Lelucon Observasional:

Lelucon yang berdasarkan pada pengamatan tentang situasi atau perilaku sehari-hari yang biasanya dianggap sepele, tetapi dalam konteks lelucon, mereka menjadi lucu.

Contoh:

  • Seorang wanita telanjang merampok bank. Tidak ada yang bisa mengingat wajahnya

😀 Lelucon Kepribadian atau Budaya: 

Lelucon yang merujuk pada karakteristik kepribadian, stereotip budaya, atau situasi tertentu yang dapat dikenali oleh sebagian besar orang.

Contoh: Saya diberitahu oleh dokter keluarga bahwa saya harus mulai berolahraga. Jadi saya mengikuti kelas aerobik untuk lansia. Saya membungkuk, memutar, dan melompat selama satu jam. Saat aku mengenakan pakaianku, kelas sudah selesai.

😀 Lelucon Visual: 

Lelucon yang bergantung pada gambar atau ilustrasi untuk menciptakan efek komik.

Sumber: https://joke4fun.com/image/baby-on-board-21814

Lelucon harus selektif sebelum dibagikan.

Sensitivitas terhadap budaya, agama, dan nilai-nilai tertentu penting dalam membuat dan membagikan lelucon. Lelucon yang merendahkan, rasis, atau tidak pantas sebaiknya dihindari, karena mereka dapat menyakiti perasaan orang lain dan menciptakan ketidaknyamanan.

Lelucon adalah cara yang umum digunakan untuk menghibur orang dan membangkitkan tawa, tetapi juga penting untuk membaca situasi dan audiens dengan tepat sebelum membagikan lelucon, untuk memastikan bahwa mereka tidak menyinggung atau menyakiti perasaan siapa pun.

Lelucon secara umum untuk menghibur orang.
(Sumber: foto canva.com)

Beberapa situasi tertentu di mana lelucon atau humor yang tidak pantas atau merendahkan dapat mempengaruhi kesejahteraan mental atau emosional seseorang, yang pada gilirannya dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.

Misalnya, lelucon atau komentar yang merendahkan, seksis, rasis, atau menghina dapat menyebabkan stres, perasaan tidak nyaman, atau bahkan depresi pada individu yang menjadi sasaran lelucon tersebut. Stres dan kondisi mental yang buruk dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan fisik secara umum.

Lelucon dan humor pada umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit secara langsung. Namun, efek positif dari tawa dan humor dapat memiliki dampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan individu, terutama pada tingkat psikologis dan emosional. 

Beberapa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan tawa dan humor termasuk:

😁 Mengurangi Stres: 

Tawa dapat merangsang pelepasan endorfin, yaitu senyawa kimia yang memberikan perasaan senang dan mengurangi stres.

Tawa dapat melepaskan endorfin (Sumber: foto canva.com)

😁 Meningkatkan Mood: 

Tawa dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan cemas atau sedih.

😁 Meningkatkan Kesejahteraan Mental: 

Tawa dapat membantu mengurangi gejala depresi dan meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

😁 Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tawa dapat meningkatkan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh dan merangsang respons imun yang positif.

😁 Mengurangi Tekanan Darah: 

Tawa dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

😁 Meningkatkan Fungsi Kardiovaskular:

Tawa dapat memperlancar aliran darah, meningkatkan fungsi pembuluh darah, dan mendukung kesehatan kardiovaskular.

😁 Meningkatkan Relasi Sosial: 

Berbagi tawa dan humor dengan orang lain dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan dukungan sosial.

Berbagi tawa dapat memperkuat ikatan sosial
(Sumber: foto canva.com)

Lelucon atau humor tidak akan menjadi pengganti perawatan medis atau terapi yang diperlukan untuk penyakit serius. Mereka hanya dapat menjadi tambahan yang menyenangkan dalam memperbaiki suasana hati dan kesejahteraan secara umum.

lansia juga dapat mendapatkan manfaat dari lelucon dan humor. Meskipun kebutuhan dan preferensi masing-masing individu berbeda.

Beberapa manfaat potensial yang dapat diberikan lelucon dan humor kepada lansia:

😂 Mengurangi Stres dan Kecemasan:

Humor dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada lansia. Tawa merangsang pelepasan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan meredakan perasaan cemas.

😂 Meningkatkan Kesejahteraan Mental: 

Tawa dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan dorongan positif pada kesejahteraan mental lansia. Ini dapat membantu mengatasi perasaan kesepian atau depresi.

😂 Meningkatkan Relasi Sosial: 

Berbagi lelucon dan cerita lucu dengan teman-teman atau anggota keluarga dapat memperkuat ikatan sosial dan menghasilkan interaksi yang lebih positif.

😂 Melawan Efek Negatif Penuaan:

Humor dapat membantu lansia untuk lebih santai menghadapi perubahan yang terkait dengan penuaan. Ini bisa membantu mengatasi rasa takut atau kecemasan akan penuaan.

😂 Meningkatkan Kualitas Hidup:

Mempertahankan humor dalam hidup sehari-hari dapat membantu lansia merasa lebih bersemangat dan bersemangat, serta menghargai aspek positif dalam hidup.

😂 Meningkatkan Fungsi Kognitif:

Berpartisipasi dalam aktivitas yang melibatkan humor, seperti berbicara tentang lelucon atau mengeksplorasi humor, dapat membantu menjaga fungsi kognitif yang lebih baik.

😂 Mengurangi Rasa Sakit:

Tawa dapat merangsang pelepasan endorfin yang dapat membantu mengurangi persepsi rasa sakit pada beberapa kasus.

Bukti kaitan tertawa dengan pelepasan Endorfin.

       Bukti tentang kaitan antara tawa dan pelepasan endorfin dapat ditemukan dalam berbagai penelitian ilmiah. Endorfin adalah senyawa kimia alami dalam tubuh yang berperan dalam mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan bahagia atau senang. 

Beberapa bukti yang mendukung korelasi ini:

🙋 Penelitian dan Studi:

Beberapa penelitian ilmiah telah mengamati kenaikan kadar endorfin setelah orang tertawa. Misalnya, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal "Proceedings of the Royal Society B" pada tahun 2011 menemukan bahwa tawa yang diinduksi oleh lelucon meningkatkan rasio beta-endorfin, yang merupakan salah satu jenis endorfin.

Hasil terbaru yang diperoleh para peneliti dari Turku PET Centre, Universitas Oxford dan Universitas Aalto telah mengungkapkan bagaimana tertawa saat bersosialisasi menyebabkan pelepasan endorfin di otak, yang mungkin mendorong pembentukan ikatan sosial.

🙋 Perasaan Bahagia setelah Tawa: 

Banyak orang mengalami perasaan bahagia dan euforia setelah tawa yang intens. Ini bisa menjadi indikator bahwa mekanisme pelepasan endorfin sedang bekerja.

🙋 Pengurangan Rasa Sakit: 

Endorfin dikenal sebagai "zat alami pereda rasa sakit." Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa tawa dapat merangsang pelepasan endorfin dan mengurangi persepsi rasa sakit.

🙋 Tawa Kolektif: 

Dalam kelompok atau lingkungan yang memiliki tawa kolektif, seperti acara komedi atau pertemuan bersama teman-teman, banyak orang melaporkan perasaan kesejahteraan dan senang yang berasal dari pelepasan endorfin.

🙋 Pengukuran Hormon:

Beberapa penelitian telah menggunakan analisis darah untuk mengukur kadar endorfin sebelum dan sesudah tertawa, menunjukkan peningkatan yang terkait dengan respons tawa.

       Meskipun bukti ini menunjukkan kaitan antara tawa dan pelepasan endorfin, penting untuk diingat bahwa efek endorfin tidak selalu bergantung pada tawa semata. Aktivitas fisik, relaksasi, hubungan sosial yang positif, dan berbagai stimulus lainnya juga dapat merangsang pelepasan endorfin.



Sumber:

https://www.mentalfloss.com/posts/can-you-really-laugh-yourself-to-death

https://www.sciencedaily.com/releases/2017/06/170601124121.htm

https://www.scarymommy.com/jokes-seniors

https://www.hudsonnh.gov/recreation/page/senior-citizens-jokes

https://short-funny.com/senior-jokes.php

https://fromthehearteldercare.com/a-little-elderly-humor-we-all-could-use-some/

https://www.jneurosci.org/content/37/25/6125

https://www.bbc.com/news/uk-england-18542377

No comments:

Post a Comment