Wednesday 23 August 2023

Meningkatkan Energi dan Stamina Lansia, Ini Caranya

       Semakin bertambah umur, semakin renta pula tubuh lansia. Kondisi ini bisa mengakibatkan badan lemas. Badan lemas sering kali menjadi keluhan pada mereka yang juga berusia lanjut. Pada mereka yang berusia lanjut di atas 60 tahun bahkan dianggap wajar dan normal jika mengidap sebuah penyakit tertentu atau sering mengalami badan lemas karena stamina pun menurun.  

Namun perlu dibedakan lemas yang terjadi karena adanya penyakit dengan lemas karena melemahnya kekuatan. Lemas sendiri merupakan kondisi di mana perasaan lelah dan membutuhkan istirahat karena kekurangan energi akibat kurangnya olahraga, kurang tidur, cemas, bosan dan sebagainya.

Energi dan stamina adalah dua konsep yang berhubungan tetapi memiliki perbedaan penting, terutama dalam konteks lansia.

πŸ‘‰Energi:

Energi mengacu pada kapasitas tubuh untuk melakukan aktivitas fisik atau mental. Ini bisa berarti memiliki cukup daya untuk bangun tidur, menjalani aktivitas sehari-hari, dan tetap aktif sepanjang hari. Pada lansia, penurunan energi sering kali disebabkan oleh perubahan fisik, penurunan metabolisme, dan faktor-faktor lain seperti gangguan tidur, pola makan yang buruk, atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.

πŸ‘‰Stamina:

Stamina merujuk pada daya tahan fisik yang memungkinkan seseorang untuk melanjutkan aktivitas fisik dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa merasa terlalu lelah. Ini berkaitan dengan kemampuan otot dan sistem kardiovaskular untuk bekerja secara efisien selama periode waktu yang lebih panjang. Pada lansia, stamina dapat menurun karena perubahan dalam massa otot, penurunan kapasitas kardiorespiratori, dan penurunan tingkat aktivitas fisik. 

Energi dan stamina saling berhubungan dan penting untuk lansia
(Sumber: foto LPC- Lansia)

Perbedaan utama antara energi dan stamina pada lansia adalah bahwa energi mengacu pada kemampuan umum tubuh untuk melakukan aktivitas, sementara stamina berkaitan dengan kemampuan tubuh untuk menjaga aktivitas fisik dalam jangka waktu yang lebih lama. Keduanya saling terkait dan memainkan peran penting dalam menjaga kualitas hidup dan kesejahteraan lansia.

Lansia (orang tua) sering mengalami penurunan energi karena berbagai faktor fisik, psikologis, dan sosial yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka. 

Beberapa alasan mengapa lansia mungkin memiliki kurang energi antara lain:

πŸ’₯ Perubahan Fisiologis: 

Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi organ tubuh termasuk jantung, paru-paru, dan otot. Ini dapat mengakibatkan penurunan kapasitas fisik dan metabolisme, yang pada gilirannya dapat berdampak pada energi yang dirasakan.

πŸ’₯ Penurunan Aktivitas Hormonal: 

Hormon seperti hormon tiroid dan hormon seks seperti estrogen dan testosteron dapat mengalami penurunan produksi seiring bertambahnya usia. Hormon ini berperan dalam mengatur metabolisme dan energi tubuh, sehingga penurunan produksinya dapat berdampak pada tingkat energi.

πŸ’₯ Penurunan Massa Otot: 

Massa otot cenderung menurun seiring bertambahnya usia, suatu kondisi yang disebut sarcopenia. Otot memiliki peran penting dalam membakar energi, jadi penurunan massa otot dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan tingkat energi yang tinggi

Massa otot lansia cenderung menurun seiring bertambah usia
(Sumber: foto canva.com)

πŸ’₯ Gangguan Tidur: 

Lansia sering mengalami perubahan dalam pola tidur, seperti sulit tidur, bangun lebih sering di malam hari, atau tidur yang lebih pendek. Gangguan tidur dapat menyebabkan kelelahan dan kurangnya energi selama aktivitas sehari-hari.

πŸ’₯ Gangguan Nutrisi:

 Asupan nutrisi yang tidak memadai atau gangguan dalam penyerapan nutrisi dari makanan dapat menyebabkan penurunan energi. Beberapa lansia mungkin mengalami kesulitan dalam mengunyah atau menelan, yang dapat mempengaruhi asupan makanan mereka.

πŸ’₯ Penyakit Kronis:

Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan arthritis dapat menyebabkan penurunan energi karena mengganggu fungsi fisik dan metabolisme.

πŸ’₯ Faktor Psikologis: 

Depresi, kecemasan, dan perasaan kesepian adalah masalah psikologis umum di kalangan lansia. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi tingkat energi dan motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.

πŸ’₯ Kurangnya Aktivitas Fisik: 

Semakin sedikit aktivitas fisik yang dilakukan, semakin berkurang pula energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan kebugaran fisik dan stamina.

πŸ’₯ Isolasi Sosial:

Kehilangan teman, pasangan, atau koneksi sosial lainnya dapat mengakibatkan perasaan kesepian dan isolasi. Ini dapat mempengaruhi motivasi untuk beraktivitas dan berkontribusi pada penurunan energi.

πŸ’₯ Penggunaan Obat-obatan:

Beberapa obat-obatan yang umum dikonsumsi oleh lansia memiliki efek samping seperti kelelahan dan kelemahan.

Meningkatkan energi pada lansia melibatkan pendekatan yang holistik, yang mencakup perubahan dalam pola makan, gaya hidup, aktivitas fisik, kesehatan mental, dan perawatan medis. 

Beberapa kiat yang dapat membantu meningkatkan energi pada lansia:

πŸ’ Pola Makan Seimbang:

Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, dan produk susu rendah lemak. Hindari makanan olahan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan garam berlebih.

πŸ’ Hidrasi yang Cukup: 

Pastikan untuk minum cukup air sepanjang hari. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi.

πŸ’ Porsi Makan yang Terkendali:

Hindari makan berlebihan, karena ini dapat menyebabkan rasa kenyang berlebihan dan penurunan energi.

Lansia menghindari makan berlebihan (Sumber: foto canva.com)

πŸ’ Makan Lebih Sering dan Kecil:

Pilih untuk makan lebih sering dalam porsi lebih kecil. Ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah energi yang merosot.

πŸ’ Olahraga Teratur: 

Meskipun tidak perlu melakukan aktivitas fisik yang intens, olahraga ringan seperti berjalan kaki, senam, atau berenang dapat membantu meningkatkan stamina, kekuatan otot, dan energi.

πŸ’ Tidur yang Cukup: 

Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup. Tidur yang baik diperlukan untuk pemulihan tubuh dan menjaga tingkat energi yang sehat.

πŸ’ Atasi Stres: 

Stres dapat menguras energi. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi tingkat stres.

πŸ’ Jaga Kesehatan Mental: 

Pertahankan interaksi sosial, hobi yang disukai, dan aktivitas yang menyenangkan untuk menjaga kesehatan mental. Depresi dan kecemasan dapat mempengaruhi tingkat energi.

πŸ’ Hindari Merokok dan Alkohol Berlebih: 

Merokok dan alkohol dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan energi.

πŸ’ Konsultasi dengan Profesional Medis:

Jika Anda merasa energi Anda terus menurun meskipun telah mencoba langkah-langkah di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional medis. Mereka dapat melakukan evaluasi kesehatan menyeluruh dan memberikan saran yang lebih khusus sesuai kondisi Anda.

πŸ’ Suplemen: 

Pada beberapa kasus, suplemen tertentu seperti vitamin B12, vitamin D, atau zat besi mungkin diperlukan untuk mengatasi defisiensi nutrisi yang dapat menyebabkan kelelahan.

Beberapa langkah yang dapat membantu meningkatkan stamina pada lansia:

πŸ‘³ Konsultasi dengan Profesional Medis:

Sebelum memulai program latihan atau perubahan gaya hidup apa pun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis. Mereka dapat menilai kondisi kesehatan Anda dan memberikan panduan yang sesuai dengan kondisi Anda.

πŸ‘³ Aktivitas Fisik Teratur: 

Melakukan latihan fisik secara teratur adalah kunci untuk meningkatkan stamina. Latihan aerobik ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan kapasitas kardiorespiratori dan daya tahan otot.

Berjalan kaki secara teratur merupakan kunci meningkatkan stamina
(Sumber: foto canva.com)

πŸ‘³ Latihan Kekuatan: 

Latihan kekuatan seperti angkat beban ringan atau latihan menggunakan berat tubuh dapat membantu membangun massa otot dan meningkatkan kekuatan fisik. Ini juga membantu dalam menjaga fungsi tubuh yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

πŸ‘³ Latihan Keseimbangan:

Latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan stabilitas sangat penting pada lansia. Ini membantu mencegah jatuh yang dapat mengakibatkan cedera serius.

πŸ‘³ Pemanasan dan Pendinginan yang Baik:

Sebelum dan setelah latihan, pastikan Anda melakukan pemanasan dan pendinginan yang cukup untuk menghindari cedera otot atau cedera lainnya.

πŸ‘³  dan Konsisten:

Mulailah dengan tingkat intensitas yang sesuai dengan kemampuan Anda dan secara perlahan tingkatkan seiring waktu. Konsistensi dalam latihan lebih penting daripada intensitas yang tinggi dalam jangka pendek.

πŸ‘³ Pijat dan Peregangan: 

Pijatan ringan dan peregangan dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah, yang pada gilirannya dapat membantu dalam memulihkan stamina.

πŸ‘³ Pola Makan Seimbang:

Asupan nutrisi yang baik penting untuk memberikan bahan bakar yang diperlukan untuk aktivitas fisik. Pastikan Anda mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral penting.

πŸ‘³ Tidur yang Cukup:

Pemulihan tubuh terjadi selama tidur. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup agar tubuh bisa memulihkan energi dan stamina Anda.

πŸ‘³ Atasi Stres: 

Stres dapat menguras stamina. Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi stres.

πŸ‘³ Minum Cukup Air: 

Dehidrasi dapat mempengaruhi stamina. Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari.

πŸ‘³ Hindari Overtraining:

Sementara latihan penting, jangan terlalu berlebihan. Dengan bertambahnya usia, tubuh mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih.

       Selalu perhatikan batasan fisik Anda dan jangan ragu untuk berbicara dengan profesional medis atau pelatih kebugaran sebelum memulai program latihan yang baru.

Makanan yang baik untuk meningkatkan energi dan stamina pada lansia adalah makanan yang kaya akan nutrisi dan memberikan sumber energi yang berkelanjutan. 

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dipertimbangkan:

🍏 Buah-buahan: 

Buah-buahan seperti apel, pisang, jeruk, dan buah beri mengandung serat dan gula alami yang dapat memberikan energi secara bertahap.

Buah-buahan memberikan energi secara bertahap
(Sumber: foto canva.com) 

🍏 Sayuran Berwarna-warni: 

Sayuran seperti brokoli, bayam, wortel, dan kentang manis kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk menjaga tingkat energi.

🍏 Biji-bijian Utuh: 

Biji-bijian seperti oatmeal, beras merah, dan quinoa mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi bertahap dan serat yang membantu menjaga kadar gula darah stabil.

🍏 Protein Rendah Lemak: 

Protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Pilih sumber protein rendah lemak seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.

🍏 Produk Susu Rendah Lemak: 

Produk susu rendah lemak seperti yogurt dan susu skim mengandung kalsium dan vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang.

🍏 Kacang-kacangan: 

Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang merah mengandung protein, serat, dan lemak sehat yang dapat memberikan energi tahan lama.

🍏 Telur:

Telur mengandung protein berkualitas tinggi dan nutrisi penting seperti vitamin B12 dan zat besi.

🍏 Minyak Zaitun dan Lemak Sehat Lainnya:

Lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan membantu memberikan energi dan mendukung kesehatan jantung.

🍏 Air Putih:

Hindari dehidrasi dengan minum cukup air putih sepanjang hari. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan energi.

🍏 Makanan Tinggi Serat: 

Serat membantu menjaga pencernaan dan membantu menjaga tingkat energi stabil. Sumber serat yang baik meliputi biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

🍏 Makanan Kaya Vitamin B:

Vitamin B kompleks, seperti B12 dan folat, penting untuk metabolisme energi. Sumbernya termasuk daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu rendah lemak.

🍏 Camilan Sehat:

Pilih camilan sehat seperti kacang-kacangan, buah-buahan segar, yogurt rendah lemak, atau biskuit gandum utuh.

       Meningkatkan stamina pada lansia memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terkoordinasi, terutama mengingat perubahan fisik yang terjadi seiring bertambahnya usia. 

Energi dan stamina tetap penting bagi lansia. Meskipun ada perubahan alami dalam tubuh seiring bertambahnya usia, menjaga tingkat energi dan stamina yang sehat dapat memiliki dampak positif pada kualitas hidup lansia. 

Berikut alasan mengapa energi dan stamina tetap penting:

πŸ’ͺ Kemandirian:

Memiliki cukup energi dan stamina memungkinkan lansia untuk tetap mandiri dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, mandi, memasak, berbelanja, dan membersihkan rumah.

πŸ’ͺ Aktivitas Sosial: 

Tingkat energi yang baik memungkinkan lansia untuk tetap aktif secara sosial, berinteraksi dengan teman dan keluarga, dan berpartisipasi dalam acara-acara sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental.

πŸ’ͺ Kesehatan Fisik:

Mempertahankan stamina dan energi dapat membantu dalam menjaga kesehatan fisik secara umum. Aktivitas fisik yang cukup dan rutin dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, menjaga kesehatan jantung, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

πŸ’ͺ Kesehatan Mental:

Energi yang cukup juga berkontribusi pada kesehatan mental. Ketika tubuh merasa segar, pikiran juga cenderung lebih jernih dan suasana hati lebih baik.

πŸ’ͺ Pertahankan Hobi dan Interes: 

Dengan cukup energi dan stamina, lansia dapat tetap menikmati hobi, minat, dan aktivitas yang mereka sukai, yang membantu menjaga semangat hidup.

πŸ’ͺ Mencegah Risiko Jatuh: 

Mempertahankan stamina membantu mencegah kelelahan berlebihan saat melakukan aktivitas fisik. Ini bisa membantu mengurangi risiko jatuh dan cedera.

πŸ’ͺ Kualitas Hidup yang Lebih Baik: 

Tingkat energi dan stamina yang baik dapat berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan. Lansia dapat terlibat dalam berbagai aktivitas dengan lebih banyak kenyamanan dan kemerdekaan.

       Setiap individu adalah unik, dan tingkat energi serta stamina dapat bervariasi tergantung pada kesehatan masing-masing. Adapun lansia, sambil berusaha mempertahankan dan meningkatkan energi serta stamina, juga penting untuk menghormati dan mendukung perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring proses penuaan.



Sumber:

https://www.vistaspringsliving.com/blog/10-foods-that-boost-energy-and-build-endurance-in-seniors

https://www.sunhealthcommunities.org/helpful-tools/articles/9-unexpected-energy-boosters-for-older-adults

https://www.webmd.com/healthy-aging/best-energy-foods-older-adults

https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/age-defying-energy-levels

https://www.riverroadretirement.com/boost-energy-levels-seniors/

No comments:

Post a Comment