Friday, 18 August 2023

Lansia Dehidrasi, Tetapi Tidak Haus, Hati-hati

         Pada musim kemarau, udara terasa panas membuat orang lelah. Apa lagi jika kurang asupan air dan banyak beraktivitas. Minum air atau cairan sangat mendukung tubuh untuk tetap bugar dan sehat meskipun udara sedang sangat panas. 

Tampaknya menjadi masalah dengan semakin meningkat jumlah orang tua, banyak yang berjuang untuk tetap terhidrasi seiring bertambahnya usia, karena secara sederhana semakin sulit bagi tubuh mereka untuk menahan air. 

Lansia sehat tidak dehidrasi
(Sumber: foto peguyuban pengawas purna)

Haus adalah kondisi di mana tubuh mengalami keinginan atau kebutuhan untuk minum. Ketika Anda merasa haus, itu adalah tanda bahwa tubuh Anda membutuhkan cairan untuk menjaga keseimbangan hidrasi yang tepat. Rasa haus biasanya  muncul ketika tubuh kehilangan cairan melalui keringat, urin, atau pernapasan.

Masalah pada lansia,  banyak yang tidak memiliki kebiasaan untuk minum, kebanyakan lansia minum hanya saat merasa haus. Di sinilah letak alasan mengapa banyak lansia sebenarnya tidak memiliki literasi mengenai hidrasi yang baik, agar memahami untuk mengidentifikasi apakah mereka mengalami dehidrasi .

Lansia minum bila merasa haus padahal dengan penuaan
dimungkinkan pengaturan rasa haus berkurang sensitivitas
(Sumber: camva.com)

lansia memiliki respons haus yang lebih lemah seiring bertambahnya usia. Mengingat rasa haus adalah cara tubuh  memberi tahu bahwa Anda membutuhkan air, orang dewasa yang lebih tua bahkan mungkin tidak tahu bahwa mereka benar-benar perlu minum dan sampai akhirnya tidak minum.

Haus adalah mekanisme alami yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun respons haus melemah pada lansia, padahal penting untuk memenuhi kebutuhan hidrasi dengan minum air atau cairan lainnya yang sehat.

Tetapi penting untuk diketahui bahwa rasa haus yang berlebihan atau terus-menerus dapat menjadi tanda penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau gangguan ginjal. Jika Anda mengalami haus yang tidak biasa atau intensitasnya berlebihan, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis atau dokter untuk penilaian lebih lanjut.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan lansia merasa haus lebih sering:

💦 Perubahan dalam sistem pengaturan rasa haus: 

Seiring penuaan, sistem pengaturan rasa haus dalam tubuh dapat berkurang sensitivitasnya. Ini bisa membuat lansia tidak merasa haus bahkan ketika mereka sebenarnya membutuhkan cairan.

💦 Penurunan fungsi ginjal: 

Fungsi ginjal yang menurun seiring dengan penuaan dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan yang tepat. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan cairan lebih cepat dan membuat lansia merasa haus secara terus-menerus.

Fungsi ginjal yang menurun karena penuaan
dapat mempengaruhi keseimbangan cairan yang tepat.
(Sumber: foto canva.com)

💦 Efek obat-obatan: 

Beberapa obat yang umumnya dikonsumsi oleh lansia, seperti diuretik (obat peningkat buang air kecil) atau obat-obatan tertentu, dapat meningkatkan produksi urin atau mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat lansia merasa haus lebih sering.

💦 Kondisi medis tertentu: 

Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, penyakit ginjal, atau hipertiroidisme, dapat menyebabkan kehilangan cairan yang lebih cepat atau meningkatkan kebutuhan cairan dalam tubuh. Hal ini dapat membuat lansia merasa haus secara berlebihan.

💦 Ketidakmampuan untuk mendeteksi dehidrasi: 

Penuaan juga dapat mempengaruhi kemampuan lansia untuk mendeteksi tanda-tanda dehidrasi, seperti rasa haus atau mulut kering. Ini dapat mengakibatkan penundaan dalam minum cairan yang cukup, yang kemudian menyebabkan mereka merasa haus lebih sering.

Sumber: detik.com

             Penting untuk memastikan bahwa lansia mendapatkan asupan cairan yang cukup untuk menjaga hidrasi yang baik. Jika ada kekhawatiran tentang haus yang berlebihan pada lansia, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter untuk penilaian yang lebih tepat.

Beberapa gejala dehidrasi pada lansia dapat meliputi:

💧 Mulut kering:

Lansia yang mengalami dehidrasi mungkin merasakan mulut yang kering dan tidak nyaman.

💧 Kelelahan: 

Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan energi dan kelelahan yang berlebihan pada lansia.

💧 Penurunan produksi urin:

Jika lansia mengalami dehidrasi, produksi urin mereka mungkin berkurang atau menjadi lebih pekat.

Lansia dehidrasi mungkin produksi urin berkurang.
(Sumber: foto canva.com)

💧 Kulit kering: 

Dehidrasi dapat membuat kulit menjadi kering, kusam, atau kurang elastis pada lansia.

💧 Pusing atau pingsan:

Kurangnya cairan dalam tubuh dapat mempengaruhi tekanan darah, yang dapat menyebabkan pusing atau bahkan pingsan pada lansia.

💧 Peningkatan detak jantung: 

Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan detak jantung pada lansia.

💧 Gangguan fungsi kognitif: 

Dehidrasi yang parah dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan kewaspadaan pada lansia, termasuk kebingungan atau sulit berkonsentrasi.

                💬 Bila mencurigai dehidrasi pada lansia, segera berikan cairan yang cukup dan perhatikan respons tubuh mereka. Jika gejala dehidrasi persisten atau semakin parah, sebaiknya segera mencari perhatian medis untuk penanganan yang tepat.  

Beberapa penyakit atau kondisi medis yang dapat menyebabkan seseorang merasa haus:

👴 Diabetes: 

Pada diabetes tipe 1 atau tipe 2, kadar glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan buang air besar yang lebih sering, yang berkontribusi pada kehilangan cairan. Hal ini dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan.

👴 Diabetes insipidus:

Kondisi ini terkait dengan gangguan pada hormon antidiuretik, yang bertanggung jawab untuk mengatur jumlah air yang dikeluarkan oleh ginjal. Pada diabetes insipidus, ginjal tidak dapat mempertahankan cairan dengan baik, sehingga menyebabkan produksi urin yang berlebihan dan rasa haus yang konstan.

👴 Penyakit ginjal:

Gangguan fungsi ginjal, seperti gagal ginjal kronis, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan yang tepat. Hal ini dapat menyebabkan produksi urin yang berlebihan dan merasa haus secara berlebihan.

👴 Hipertiroidisme: 

Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Efek ini dapat meningkatkan kebutuhan cairan dalam tubuh dan menyebabkan rasa haus yang berlebihan.

👴 Penyakit Cushing: 

Penyakit Cushing adalah kondisi yang disebabkan oleh tingginya kadar kortisol dalam tubuh. Kondisi ini dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit dan metabolisme air dalam tubuh, yang dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan.

👴 Gangguan hormonal lainnya:

Beberapa gangguan hormon, seperti hiperaldosteronisme atau diabetes insipidus nefrogenik, dapat mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh dan menyebabkan rasa haus yang berlebihan.

Beberapa kiat mencegah dehidrasi pada lansia, antara lain :

💦 Minum cukup air:

Dorong lansia untuk minum air dalam jumlah yang cukup setiap hari. Rata-rata, sekitar 8 gelas (sekitar 2 liter) air per hari direkomendasikan, tetapi kebutuhan hidrasi dapat bervariasi tergantung pada kondisi individu. Pastikan untuk memberikan cairan dalam jumlah yang cukup, terutama di cuaca panas atau saat beraktivitas fisik.

Lansia minum rata-rata 8 gelas (sekitar 2 liter) air per hari
(Sumber: foto canva.com)

💦 Perhatikan tanda-tanda dehidrasi:

 Ajari lansia untuk mengenali tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, kulit kering, penurunan produksi urin, kelelahan, atau pusing. Jika mereka mengalami tanda-tanda ini, segera berikan cairan yang cukup.

💦 Buat minum air menjadi kebiasaan:

Bantu lansia untuk membentuk kebiasaan minum air secara teratur dengan menempatkan botol air atau gelas di dekat mereka. Ingatkan mereka secara teratur untuk minum air meskipun mereka tidak merasa haus.

💦 Perhatikan asupan cairan dari makanan dan minuman lain:

Selain air, asupan cairan juga dapat berasal dari makanan dan minuman lainnya, seperti jus, sup, buah segar, atau makanan dengan kandungan air tinggi seperti semangka atau mentimun. Pastikan lansia mendapatkan makanan

💦 Perhatikan asupan cairan dari makanan dan minuman lain: 

Selain air, asupan cairan juga dapat berasal dari makanan dan minuman lainnya, seperti jus, sup, buah segar, atau makanan dengan kandungan air tinggi seperti semangka atau mentimun.

💦 Perhatikan tanda-tanda cuaca ekstrem:

Jika cuaca sangat panas, pastikan lansia terlindung dari sinar matahari secara berlebihan dan memberikan cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat panas.

Penting untuk mengawasi orang tua kita untuk memastikan bahwa mereka terhidrasi dengan baik.

  💭 Ingatkan mereka untuk minum air sepanjang hari terutama saat makan dan setelah berolahraga atau beraktivitas. Simpan air di tempat yang mudah dijangkau, juga sediakan akses yang lebih mudah ke kamar mandi.

💬  Jika minum air terlalu sulit, Anda bisa mencoba mengganti air biasa dengan alternatif. Jus buah atau sayuran adalah pilihan yang baik, tetapi jauhi minuman  mengandung kafein dan alkohol karena keduanya justru sebaliknya, minuman tersebut membuat Anda dehidrasi.

       Selain itu, Anda dapat mendorong mereka untuk makan makanan yang kaya air.  Juga banyak  konsumsi air putih kita yang sebenarnya berasal dari berbagai macam buah dan sayuran. Sebagai gambaran, mentimun saja mengandung 96% air sementara tomat, bayam, brokoli, dan kecambah brussel adalah pilihan lain yang kaya air.








Sumber:

https://absolutecarehealth.com.au/resource-centre/signs-and-symptoms-of-dehydration-in-elderly/

https://www.webmd.com/healthy-aging/what-to-know-about-dehydration-in-older-adults

https://seniorservicesofamerica.com/blog/what-are-symptoms-of-dehydration-in-elderly-people/

https://www.nutrition.org.uk/life-stages/older-people/malnutrition-and-dehydration/dehydration-in-older-people/


No comments:

Post a Comment